Berita Nasional
Kasus Pelecehan Putri Candrawathi Tak Masuk Akal: Usai Kejadian, Kok Korban yang Cari Brigadir J?
Sampai saat ini, motif pembunuhan Brigadir J alias Nofryansah Yosua Hutabarat pada Jumat 8 Juli 2022, masih sangat misterius.
POS-KUPANG.COM - Sampai saat ini, motif pembunuhan Brigadir J alias Nofryansah Yosua Hutabarat pada Jumat 8 Juli 2022, masih sangat misterius. Pasalnya, kisah tentang sebab musebab kasus yang diduga memicu tindakan pembunuhan tersebut, terasa sangat janggal.
Pada satu sisi, Putri Candrawathi disebut-sebut sebagai korban pelecehan seksual oleh Brigadir J. Tapi di pihak lain, istri Ferdy Sambo itu justeru mencari-cari Brigadir J seusai jadi korban pelecehan.
Fakta ini diungkapkan oleh Ketua LPSK ( Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban ) Edwin Partogi Pasaribu atas rekonstruksi kasus pembunuhan tersebut.
Dalam rekonstruksi itu tergambar fakta bahwa setelah peristiwa yang disebut pelecehan itu, Putri Candrawathi masih mencari-cari dan memanggil Brigadir J.
Baca juga: LPSK Ungkap 7 Kejanggalan Pengakuan Putri Candrawathi Dilecehkan, Begini Keanehannya
"Ketika rekonstruksi, masih tergambar bahwa PC masih bertanya kepada RR di mana Yoshua?" ujarnya.
"Jadi korban bertanya-tanya kepada tersangka lain untuk menghadap dirinya ke kamar. Itu suatu hal yang unik," lanjutnya.
Mestinya, korban kekerasan seksual itu seharusnya mengalami trauma luar biasa. Tapi PC justru masih bisa bertemu dengan Brigadir J.
Selain itu, Putri juga tidak mengusir Brigadir J setelah mengalami dugaan kekerasan seksual.
Makanya, kata Edwin Partogi Pasaribu mengatakan, tidak masuk akal jika Brigadir J diduga melakukan pelecehan terhadap Putri Candrawathi.
Menurut dia, dalam rekonstruksi pembunuhan Brigadir J, tergambar bahwa setelah peristiwa yang disebut pelecehan itu, Putri masih memanggil Brigadir J.
"Ketika rekonstruksi, masih tergambar bahwa pasca-peristiwa kekerasan seksual di Magelang, PC masih bertanya kepada RR di mana Yoshua?"
"Dan Yoshua masih menghadap PC di kamar. Jadi korban bertanya kepada pelaku dan pelaku menghadap korban di kamar. Ini hal yang unik," kata Edwin, Senin 5 September 2022.
"Korban kekerasan seksual kan mengalami trauma luar biasa, ini (Putri) masih nyari terduga pelaku, dan masih bisa ketemu terduga pelaku di kamarnya. Jadi ya sulitlah untuk dipahami," ujar dia.
Hal yang sulit dipahami lagi, kata Edwin, setelah terjadi dugaan kekerasan seksual, Putri tidak mengusir J. Padahal, saat itu posisi Putri sebagai tuan rumah.
"Kalau dalam konteks kekerasan seksual, bisa tinggal sama pelaku itu sulit dipahami. Karena korban kan stres trauma depresi. Tapi dalam kasus ini, kok masih bisa tinggal se-rumah?" ucap Edwin.
