Berita Flores Timur
Ritual Adat Helok Lapen Koke Bale Witihama, Wujud Persaudaraan Masyarakat di Pulau Adonara
Helok Lapen Koke Bale Witihama merupakan ritual adat yang biasanya diadakan 20 tahun sekali dengan melibatkan seluruh suku adat di wilayah Witihama, P
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Amar Ola Keda
POS-KUPANG.COM,ADONARA- Helok Lapen Koke Bale Witihama merupakan ritual adat yang biasanya diadakan 20 tahun sekali dengan melibatkan seluruh suku adat di wilayah Witihama, Pulau Adonara, Kabupaten Flores Timur
Salah satu anak suku, Mikael Boro Bebe mengatakan ritual adat Helok Lapen Koke Bale merupakan ritual pemugaran rumah adat yang mengindikasikan kekerabatan, kekeluargaan, persatuan, keadilan, senasib sepenanggungan, toleransi, kesabaran, saling menghargai, menghormati harkat dan martabat, gotong royong, dan nilai religiositas sebagai 'Ata Diken' (Manusia) yang beradab.
"Bentuk pelestarian pemugaran rumah adat ini adalah bagian dari manifestasi warga terhadap Lewotana (kampung halaman) sebagai "mehik goka-worakek durut (tanah tumpah darah-bumi ketubanku pecah) serta merupakan andil besar dalam membesarkan, membangun dunia global, membangun nusantara, membangun NTT, membangun Flores Timur, yang sudah dan sedang dimulai dari kampung halaman yang disebut "Lewo". Dengan demikian eksistensi, entitas dan identitas masyarakat Lamaholot akan semakin kokoh, bermartabat, berbudaya dan beradab," ujar Boro Bebe.
Ia mengatakan ritual Helok Lapen Koke Bale tahun ini dimulai sejak 18 Agustus 2022 dan puncaknya pada 2 September 2022 di Namatukan, Witihama.
Ritual ini, kata dia, melibatkan seluruh masyarakat dan suku di semua kecamatan Witihama.
Baca juga: Ikut Perangi Stunting RSIA Dedari Gelar Baksos di Puskesmas Fatumnasi Kabupaten TTS
Ia berterimakasih kepada seluruh warga masyarakat di Witihama dan semua suku di wilayah Witihama yang terlibat dan telah mendukung ritual adat.
"Minta maaf kepada seluruh pihak yang terlibat apabila ada kekurangan selama proses pelaksanaan ritual adat," katanya.
Baca juga: Uskup Agung Ende jadi Konselebran Utama Misa Pembukaan Pesparani Tingkat Provinsi NTT
Diketahui, puncak ritual adat itu dihadiri anggota DPRD Flores Timur, Martinus Ola Anen dan Ahmad Muktar, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, Petrus Pemang Liku, Kepala Badan Kesbangpol, Andreas Kewa Aman, Sekretaris Dinas PUPR, Saul Paulus Lagadoni Hekin, Camat Witihama Laurensius Lebu Raya, Mantan Kepala Biro Kantor Berita Antara Papua, Asis Key Tokan, Pemangku Adat Witihama, Boro Tura Muhammad, tokoh masyarakat, tokoh pemuda dan warga masyarakat se-Kecamatan Witihama. (*)
Ikuti berita POS-KUPANG.com di GOOGLE NEWS
