Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik Senin 5 September 2022, Berbuat Baik

Renungan Harian Katolik berikut disiapkan oleh RD. Pey Hurint dengan judul Berbuat baik.

Editor: Agustinus Sape
YOUTUBE/Komisi Komsos K Padang
ORANG LUMPUH - Ilustrasi Yesus diprotes orang Yahudi karena menyembuhkan orang lumpuh tangan kanan pada hari Sabat. Lalu Yesus berkata kepada mereka, “Aku bertanya kepada kalian: Manakah yang diperbolehkan pada hari Sabat, berbuat baik atau berbuat jahat? Menyelamatkan orang atau membinasakannya?” 

POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik berikut disiapkan oleh RD. Pey Hurint dengan judul Berbuat baik.

RD. Pey Hurint menulis Renungan Harian Katolik ini merujuk 1Korintus 5:1-8, dan bacaan Injil Lukas 6:6-11.

Di akhir Renungan Harian Katolik ini disediakan pula teks lengkap bacaan Senin 5 September 2022 beserta mazmur tanggapan dan bait pengantar Injil.

 

Banyak dari kita sering berada dalam dilema, di satu sisi mau mentaati hukum dan aturan yang berlaku, dan di sisi lain mau melakukan sesuatu yang secara kasat mata melanggar aturan, meski itu tindakan yang baik.

Tuhan Yesus berani mengambil risiko melanggar aturan hari Sabat untuk menolong seorang yang lumpuh tangan kanannya.

Argumentasi Yesus kuat dan sahi: "Manakah yang diperbolehkan pada hari Sabat, berbuat baik atau berbuat jahat, menyelamatkan nyawa orang atau membinasakannya?"

Yesus mau menekankan bahwa kepentingan orang lain, kebaikan sesama jauh lebih penting daripada mentaati hukum.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Senin 5 September 2022, Teruslah Berbuat Baik

Yesus mengarahkan kita kepada hukum yang utama, yaitu kasih kepada Allah dan sesama. Kepentingan sesama yang urgen harus diutamakan, sekalipun itu melanggar aturan yang ada.

Tentu kita tidak boleh sesuka hati menafsir aturan dan hukum yang ada. Hukum mesti dihormati, tapi kasih mesti diutamakan. Aturan mesti ditaati, tapi kebaikan mesti didahulukan.

Tangan kanan dipakai untuk melakukan pekerjaan dan kebaikan. Dengan menyembuhkan tangan kanan yang mati, Yesus menghendaki agar kebaikan itu terus dikerjakan demi kebaikan dan keselamatan sesama, untuk bonum commune dan demi kemuliaan Allah.

Tugas kita murid-murid Yesus zaman ini adalah siap melanjutkan kebaikan dan kasih Tuhan untuk sesama, terutama untuk mereka yang bersusah.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Senin 5 September 2022, Apakah tak Boleh Berbuat Baik pada Hari Sabat?

Hukum yang utama yakni kasih kepada Allah dan sesama, mesti menjadi warna dasar dan landasan kokoh dalam menjalani hidup kita.

Setiap murid Yesus harus mengutamakan keselamatan dan kebaikan sesama. Kasih dan kebaikan yang telah kita terima dari Tuhan mesti diteruskan kepada sesama, terutama bagi mereka yang lemah dan bersusah.*

Teks Lengkap Bacaan Renungan Harian Katolik Senin 5 September 2022

BACAAN - Ilustrasi Alkitab Katolik. Silakan membaca teks lengkap bacaan Renungan Harian Katolik Senin 5 September 2022.
BACAAN - Ilustrasi Alkitab Katolik. Silakan membaca teks lengkap bacaan Renungan Harian Katolik Senin 5 September 2022. (Tokopedia)

 

Bacaan Pertama: 1Korintus 5:1-8

Bilamana kita berkumpul dalam roh, kamu bersama-sama dengan aku, dengan kuasa Yesus.

Bacaan dari Surat Pertama Santo Paulus kepada Jemaat di Korintus:

Saudara-saudara, ada berita bahwa di antara kalian terdapat percabulan; bahkan percabulan yang begitu rupa yang di antara bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah pun tidak terdapat; yaitu bahwa ada orang yang hidup dengan isteri ayahnya.

Sekalipun demikian, kalian malahan menyombongkan diri. Tidakkah lebih patut kalian berdukacita dan menyingkirkan orang yang berbuat demikian dari tengah-tengah kalian? Sekalipun aku tidak hadir secara badani, namun secara rohani aku hadir, dan aku menjatuhkan hukuman atas orang yang berbuat demikian, seakan-akan aku hadir di tengah kalian.

Jadi bila kita, kalian bersama dengan aku, berkumpul dalam Roh dengan kuasa Yesus, Tuhan kita, orang itu harus kita serahkan kepada Iblis dalam nama Tuhan Yesus, sehingga tubuhnya binasa, tetapi rohnya diselamatkan pada hari Tuhan.

Maka tidak baiklah kalian menyombongkan diri. Tidak tahukah kalian, bahwa ragi yang sedikit saja dapat meresapi seluruh adonan? Maka buanglah ragi yang lama, supaya kalian menjadi adonan yang baru, sebab kalian memang tidak beragi.

Sebab Kristus, Anak Domba Paskah kita sudah disembelih. Karena itu marilah kita berpesta, bukan dengan ragi yang lama, bukan pula dengan ragi keburukan dan kejahatan, melainkan dengan roti yang tidak beragi, yaitu kemurnian dan kebenaran.

Demikianlah Sabda Tuhan

U: Syukur Kepada Allah.

Mazmur Tanggapan: Mzm 5:5-6.7.12

Refr. Tuhan, bimbinglah aku dalam keadilan-Mu.

1. Engkau bukanlah Allah yang berkenan akan kefasikan; orang jahat takkan menumpang pada-Mu. Pembual tidak akan tahan di depan mata-Mu; Engkau benci terhadap semua orang yang melakukan kejahatan.

2. Engkau membinasakan orang-orang yang berkata bohong, Tuhan jijik melihat penumpah darah dan penipu.

3. Tetapi semua orang yang berlindung pada-Mu akan bersukacita, mereka akan bersorak-sorai selama-lamanya, karena Engkau menaungi mereka; karena Engkau, akan bersukarialah orang-orang yang mengasihi nama-Mu.

Bait Pengantar Injil: Alleluya.

Refr. Alleluya, Alleluya, Alleluya.

Domba-domba-Ku mendengar suara-Ku, sabda Tuhan. Aku mengenal mereka, dan mereka mengenal Aku.

Bacaan Injil: Lukas 6:6-11

Mereka mengamat-amati Yesus, kalau-kalau Ia menyembuhkan orang pada hari Sabat.

Inilah Injil suci menurut Lukas:

Pada suatu hari Sabat Yesus masuk ke rumah ibadat, lalu mengajar. Di situ ada seorang yang mati tangan kanannya. Ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi mengamat-amati Yesus, kalau-kalau Ia menyembuhkan orang pada hari Sabat, agar mereka mendapat alasan untuk menyalahkan Dia.

Tetapi Yesus mengetahui pikiran mereka. Ia berkata kepada orang yang mati tangan kanannya, “Bangunlah dan berdirilah di tengah!” Maka bangunlah orang itu dan berdiri di tengah.

Lalu Yesus berkata kepada mereka, “Aku bertanya kepada kalian: Manakah yang diperbolehkan pada hari Sabat, berbuat baik atau berbuat jahat? Menyelamatkan orang atau membinasakannya?”

Sesudah itu Ia memandang keliling kepada mereka semua, lalu berkata kepada orang sakit itu, “Ulurkanlah tanganmu!” Orang itu mengulurkan tangannya dan sembuhlah ia. Maka meluaplah amarah ahli-ahli Taurat dan orang Farisi. Lalu mereka berunding, apakah yang akan mereka lakukan terhadap Yesus.

Demikianlah Sabda Tuhan

U: Terpujilah Kristus.

Renungan Harian Katolik lainnya

Ikuti berita Pos-kupang.com di GOOGLE NEWS

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved