Berita Kota Kupang
Masyarakat Kota Kupang Berlomba-Lomba Daftar MyPertamina di SPBU Liliba
warga di Kota Kupang mendatangi Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Liliba, Kota Kupang untuk melakukan pendaftaran MyPertamina.
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ray Rebon
POS-KUPANG.COM, KUPANG-- Sejumlah warga di Kota Kupang mendatangi Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum SPBU Liliba, Kota Kupang untuk melakukan pendaftaran MyPertamina
Disaksikan Pos-Kupang.Com, Rabu 31 Agustus 2022, terlihat di depan kantor SPBU Liliba, Kota Kupang beberapa warga mendatangi petugasStasiun Pengisian Bahan Bakar Umum SPBU guna menanyakan terkait proses pendaftaran MyPertamina.
Beberapa warga yang datang ke Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum SPBU tersebut menggunakan kendaraan roda empat (mobil) yang diparkir tepat di bagian barat SPBU
Terlihat petugas SPBU menyambut kedatangan para warga dengan memberikan penjelasan terkait cara mendaftar MyPertamina.
Tampak juga sebuah meja kaca yang ditempel sejumlah brosur tata cara pendaftaran dan beberapa kursi besi yang diletakan oleh petugas SPBU tepat di depan kantor tersebut guna warga ingin mendaftar dapat melihat tata cara maupun persyaratan yang harus dilengkapi.
Sementara itu, di dekat mesin pengisian Bahan Bakar Minyak BBM, tampak beberapa lembar kertas yang tertulis "pembelian solar subsidi dan pertalite roda 4 wajib terfaftar di website MyPertamina", dan terlampir juga barcodenya.
Baca juga: Warga Kota Kupang Minta PT Pertamina Sosialisasi Aplikasi Mypertamina Sebelum Diterapkan
Bukan itu saja, tampak pula baliho yang terbentang panjang di pagar SPBU tersebut dengan tulisan yang sama.
Egidius Kalogo, salah satu warga yang ditemui hendak melakukan pendaftaran di SPBU tersebut mengatakan mekanisme yang dibuat oleh pertamina ini kedepan pasti baik untuk masyarakat, tetapi sebagian warga yang merasa ini hal baru untuk menyesuaikan, apalagi dengan adanya keterbatasan waktu, pastinya akan mengalami persoalan tersendiri.
"Kami berpikir apabila dalam waktu dekat diberlakukan pelayanan berbasis mypertamina, bagaimana warga lain yang tidak mendapat info dan tidak daftarkan diri," ungkapnya
Menurut dia problem akan dialami oleh masyarakat, khususnya yang mempunyai usaha.
"Sama seperti saya ada usaha mobil tengki air bersih, hari baru daftar dan tunggu waktu dua minggu untuk diverifikasi. Apakah waktu dua minggu itu mobil kami ini harus stop beroperasi, ini akan jadi problem tersendiri," ujar dia
Ia mengakui bahwa mekanisme pertamina ini telah dicanangkan dijauh hari, tetapi bentuk sosialisasi dilapangan tidak ada, yang ada hanya sosialisasi dalam bentuk kertas yang ditempel atau sosialiasi melalui sosmed atau media.
"Kami belum tahu tentang hal ini. Pemerintah pun harus berpikir bangsa ini baru saja sembuh dari virus Covid-19, baru akan terjadi perbaikan ekonomi, tapi ada kenaikan harga BBM dan pastinya semua harga barang akan naik," imbuhnya
Ia mengakui program pemerintah, salah satunya melalui program pertamina ini baik adanya untuk jangka panjang, tetapi ada persoalan dimana masyarakat yang belum menyadari akan hal baru ini.
"Kami yang di kota saja sudah alami kesulitan akan hal ini, apalagi warga di pedalaman yang tidak punya hp android dan lainnya. Pemerintah harus pikir hal-hal ini," jelasnya. (*)
Ikuti berita POS-KUPANG.com di GOOGLE NEWS
