Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik Senin 29 Agustus 2022, Setia pada Kebenaran

Renungan Harian Katolik ini diambil dari Dei Verbum Inspirasi Hidup dengan judul Setia pada Kebenaran.

Editor: Agustinus Sape
YOUTUBE/KOMISI KOMSOS K. PADANG
MEMBELA KEBENARAN - Ilustrasi Santo Yohanes Pembaptis, nabi sekaligus martir yang mati dipenggal kepalanya atas permintaan putri Herodias. Yohanes Pembaptis dibunuh karena keberaniannya mengkritik perilaku raja Herodes yang mengambil Herodias istri saudaranya sebagai istri. 

POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik ini diambil dari Dei Verbum Inspirasi Hidup dengan judul Setia pada Kebenaran.

Pihak Dei Verbum Inspirasi Hidup menulis Renungan Harian Katolik ini dengan merujuk Yeremia 1:17-19, dan bacaan Injil Markus 6:17-29, Peringatan Wafatnya Santo Yohanes Pembaptis.

Di akhir Renungan Harian Katolik ini disediakan teks lengkap bacaan Senin 29 Agustus 2022 beserta mazmur tanggapan dan bait pengantar Injil.

"Baiklah engkau bersiap, bangkitlah dan sampaikanlah kepada mereka segala yang Kuperintahkan kepadamu. Janganlah gentar terhadap mereka, supaya jangan Aku menggetarkan engkau di depan mereka" (Yer. 1:17).

Nabi Yeremia merasa gentar karena harus berjuang sendirian melawan nabi-nabi palsu. Tuhan meneguhkan hatinya dan berjanji menyertainya.

Yeremia pun menjadi penyambung lidah Tuhan. Pewartaannya tidak didengarkan dan akhirnya bangsa Israel dikalahkan dan dibuang ke Babel.

Pengalaman Yeremia bisa juga menjadi pengalaman kita. Ketika mengetahui hal yang salah, kita takut menyampaikannya karena akan amat berisiko. Yang kita buat adalah tidak ikut-ikutan dalam hal yang tidak benar itu.

Itulah salah satu cara menyampaikan kebenaran. Kalaupun orang tidak ikut, setidak-tidaknya kita tidak ikutan jatuh.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Senin 29 Agustus 2022, Aku Mau Agar Engkau Berikan Kepala Yohanes Pembaptis

Dalam Injil dikisahkan tentang kematian Yohanes Pembaptis karena mengkritik raja Herodes yang menikahi istri saudaranya. Kritikan ini berakibat pada penjara dan pemenggalan kepalanya.

Kita belajar untuk berbuat benar dan menunjukkan hal itu kepada anak-cucu kita. Kita tidak boleh mengikuti kebencian Herodias yang mengajarkan putrinya secara salah.

Semoga demikian.

Teks Lengkap Bacaan Renungan Harian Katolik Senin 29 Agustus 2022

BACAAN - Ilustrasi Alkitab Katolik. Silakan membaca teks lengkap bacaan Renungan Harian Katolik Senin 29 Agustus 2022.
BACAAN - Ilustrasi Alkitab Katolik. Silakan membaca teks lengkap bacaan Renungan Harian Katolik Senin 29 Agustus 2022. (Tokopedia)

Bacaan Pertama: Yeremia 1:17-19

“Sampaikanlah kepada Yehuda segala yang Kuperintahkan kepadamu. Janganlah gentar terhadap mereka.”

Bacaan dari Kitab Yeremia:

Sekali peristiwa, Tuhan berkata kepadaku, Yeremia, “Baiklah engkau bersiap! Bangkitlah dan sampaikanlah kepada umat-Ku segala yang Kuperintahkan kepadamu.

Janganlah gentar terhadap mereka, supaya jangan Aku menggentarkan engkau di depan mereka!

Mengenai Aku, sungguh, pada hari ini Aku membuat engkau menjadi kota yang berkubu, menjadi tiang besi dan menjadi tembok tembaga melawan seluruh negeri ini, menentang raja-raja Yehuda dan pemuka-pemukanya, menentang para imam dan rakyat negeri lain.

Mereka akan memerangi engkau, tetapi tidak akan mengalahkan engkau, sebab Aku menyertai engkau untuk melepaskan engkau, demikianlah firman Tuhan.”

Demikianlah sabda Tuhan

U: Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan: Maz 71:1-4a.5-6b.15ab.17

Refr. Mulutku akan menceritakan keadilan-Mu.

atau Hanya pada Tuhanlah hatiku tenang.

1. Padamu, ya Tuhan, aku berlindung, jangan sekali-kali aku mendapat malu. Lepaskanlah dan luputkanlah aku oleh karena keadilan-Mu, sendengkanlah telinga-Mu kepadaku dan selamatkanlah aku!

2. Jadilah bagiku gunung batu tempat berteduh, kubu pertahanan untuk menyelamatkan diri; sebab Engkaulah bukit batu dan pertahananku, ya Allah, luputkanlah aku dari tangan orang fasik.

3. Sebab Engkaulah harapanku, ya Tuhan, Engkaulah kepercayaanku sejak masa muda, ya Allah. Kepada-Mulah aku bertopang mulai dari kandungan, Engkaulah yang telah mengeluarkan aku dari perut ibuku.

4. Mulutku akan menceritakan keadilan-Mu, dan sepanjang hari mengisahkan keselamatan yang datang dari-Mu, sebab aku tidak dapat menghitungnya. Ya Allah, Engkau telah mengajar aku sejak kecilku, dan sampai sekarang aku memberitakan perbuatan-Mu yang ajaib.

Bait Pengantar Injil: Alleluya

U : Alleluya, Alleluya, Alleluya

Berbahagialah orang yang dianiaya demi kebenaran, karena merekalah yang empunya Kerajaan Surga.

Bacaan Injil:  Markus 6:17-29

“Aku mau supaya sekarang juga engkau berikan kepadaku kepala Yohanes Pembaptis!”

Inilah Injil suci menurut Markus:

Sekali peristiwa Herodes menyuruh orang menangkap Yohanes dan membelenggunya di dalam penjara berhubung dengan peristiwa Herodias, yakni karena Herodes telah memperisteri Herodias, istri Filipus saudaranya.

Yohanes pernah menegur Herodes, “Tidak halal engkau mengambil istri saudaramu!”

Karena kata-kata itu Herodias menaruh dendam kepada Yohanes, dan bermaksud membunuh dia, tetapi tidak dapat, sebab Herodes segan terhadap Yohanes.

Karena ia tahu bahwa Yohanes adalah orang yang benar dan suci; jadi ia melindunginya. Tetapi setiap kali mendengarkan Yohanes, hati Herodes selalu terombang-ambing; namun ia merasa senang juga mendengarkan dia.

Akhirnya tiba juga kesempatan yang baik bagi Herodias, yakni ketika Herodes – pada hari ulang tahunnya – mengadakan perjamuan untuk pembesar-pembesar, para perwira dan orang-orang terkemuka di Galilea.

Pada waktu itu putri Herodias tampil lalu menari, dan ia menyukakan hati Herodes serta tamu-tamunya.

Maka Raja Herodes berkata kepada gadis itu, “Mintalah dari padaku apa saja yang kauingini, maka akan kuberikan kepadamu!”

Lalu Herodes bersumpah kepadanya, “Apa saja yang kauminta akan kuberikan kepadamu, sekalipun itu setengah dari kerajaanku!”

Anak itu pergi dan menanyakan kepada ibunya, “Apa yang harus kuminta?”

Jawab ibunya, “Kepala Yohanes Pembaptis!” Maka cepat-cepat ia pergi kepada raja dan meminta, “Aku mau, supaya sekarang juga engkau memberikan kepadaku kepala Yohanes Pembaptis dalam sebuah talam!” maka sangat sedihlah hati raja!

Tetapi karena sumpahnya dan karena tamu-tamunya, ia tidak mau menolaknya.

Raja segera menyuruh seorang pengawal dengan perintah supaya mengambil kepala Yohanes.

Orang itu pergi dan memenggal kepala Yohanes di penjara. Ia membawa kepala itu di sebuah talam dan memberikannya kepada gadis itu, dan gadis itu memberikannya pula kepada ibunya.

Ketika murid-murid Yohanes mendengar hal itu, mereka datang dan mengambil mayatnya, lalu membaringkannya dalam kubur.

Demikianlah Sabda Tuhan

U: Terpujilah Kristus.

Renungan Harian Katolik lainnya

Ikuti berita Pos-kupang.com di GOOGLE NEWS

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved