Cacar Monyet
Penduduk Kelahiran 1980 ke Bawah Berisiko Kecil Terpapar Cacar Monyet, Menkes : Jangan Panik
Kemenkes mengkonfirmasi temuan pertama kasus Monkeypox atau cacar monyet di Indonesia. Pasien tersebut berusia 27 tahun.
"Teman-teman tidak usah terlalu khawatir karena fatalitas rendah masuk rumah sakit dan meninggalnya bukan gara-gara virusnya tapi secondary infection," imbuhnya.
Mantan wamen BUMN ini menuturkan, mecegah penularan Monkeypox ini lebih mudah daripada Covid-19. Penularan utama monkeypox adalah kontak fisik langsung dengan penderita yang telah menunjukkan gejala seperti ruam-ruma pada wajah, kaki, maupun area genitalia.
Baca juga: WASPADA! Virus Cacar Monyet Bisa Menular Lewat Pakaian hingga Seprei, Berikut Gejalanya
"Secara saintifik cacar monyet ini susah menularinya. Karena dia terjadi pada saat sudah bergejala, orang sudah sakit, sudah bintik-bintik ya, jangan kita dekat yang sakit itu," tutur Budi.
Sejauh ini dari data dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), dari 35 ribu orang yang terinfeksi hanya 12 orang yang meninggal dunia. Adapun kasus kematian tidak langsung disebabkan oleh Monkeypox yang menjangkiti kulit.
Namun infeksi bakteri yang menyebar pada organ-organ lain seperti paru-paru dan otak.
"Meninggalnya biasa karena infeksi bakteri di paru-paru atau pneumonia, meningitis di otak oleh bakteri tapi bukan meninggalnya gara-gara infeksi oleh virusnya di kulit. Jadi buat teman-teman nggak usah terlalu khawatir ini," ujar Budi.
Ahli Epidemiologi Griffith University Dicky Budiman menyebutkan untuk jangan khawatir atau panik yang berlebihan pada Monkeypox.
"Jangan terlalu khawatir. Yang jelas biasakan penggunaan masker, kemudian cuci tangan dan yang jelas pada kelompok sekitar jika ada luka di kulit sudah jelas jangan berdekatan. Kalau bepergian, pakai jaket, tapi tidak jadi parno atau panik," ujarnya.
Baca juga: Gejala dan Cara Penularan Cacar Monyet, Awas Terkecoh Karena Mirip Cacar Biasa
Dicky mengingatkan ketimbang panik lebih baik mengutamakan untuk melakukan pencegahan. Menghindari orang yang tampak sakit.
Lalu lakukan protokol kesehatan seperti memakai masker, mencuci tangan, menjauhi keramaian dan sebagainya. Jika ada orang yang sedang batuk atau tubuh menunjukkan gejala pada penyakit tertentu, perlu dihindari. Atau sampaikan pada petugas kesehatan yang sedang sakit
Beberapa hal yang bisa dilakukan, yaitu saat menggunakan kendaraan umum, gunakan masker dan jaket lengan panjang. Lalu, biasakan tidak menyentuh barang bersama.
Misalnya pegangan pintu atau pagar. Biasakan mencuci tangan atau menggunakan handsainitizer sebelum dan setelah memegang barang di tempat publik.
"Sekali lagi itu berlaku dimana pun. Bukan hanya transportasi publik tapi tempat kerja dan sekolah. Itu yang bisa dilakukan," pungkasnya. (tribun network/ais/rin/wly)
Ikuti berita POS-KUPANG.com di GOOGLE NEWS