Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik Senin 22 Agustus 2022, Iman dan Tindakan

Renungan Harian Katolik berikut disiapkan oleh RD. Eman Kiik Mau dengan judul Iman dan Tindakan.

Editor: Agustinus Sape
FOTO PRIBADI
RENUNGAN - RD. Eman Kiik Mau menyampaikan Renungan Harian Katolik untuk hari Senin 22 Agustus 2022 dengan judul Iman dan Tindakan. 

POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik berikut disiapkan oleh RD. Eman Kiik Mau dengan judul Iman dan Tindakan.

RD. Eman Kiik Mau menulis Renungan Harian Katolik ini dengan merujuk bacaan Injil Matius 23:13-22, Peringatan Santa Perawan Maria Ratu

Di akhir Renungan Harian Katolik ini disediakan teks lengkap bacaan Senin 22 Agustus 2022 beserta mazmur tanggapan dan bait pengantar Injil.

Iman perlu diwujudkan lewat perbuatan yang nyata.

Yesus mengecam dan menegur orang Farisi dan ahli Taurat sebab di hadapan umum, mereka tampil sempurna dalam melaksanakan ritual keagamaan secara baik, suci dan saleh, tetapi dalam perbuatan dan tindakan sangat berbanding terbalik. Mereka bersikap munafik. Sikap munafik menghambat dan menghalangi orang lain untuk melihat dan menemukan kebenaran.

Yesus menghendaki agar kita tidak seperti orang munafik yang selalu menampilkan diri di luar dengan baik, rajin berdoa, ibadah, pandai berkata bijak tapi hatinya penuh rencana jahat. Kita dituntut untuk hidup jujur dan tulus hati.

Seringkali hidup dan tindakan kita tidak sesuai dengan apa yang kita ajarkan, kita katakan serta yang kita lakukan. Sebagai orang beriman, hendaklah kita sadar diri akan identitas diri kita sebagai orang beriman agar tindakan, perkataan selaras dalam hidup harian kita.

Godaan terbesar dalam pelayanan adalah egoisme. Bukan demi Tuhan kita melayani, tetapi demi diri sendiri. Egoisme ini sering membuat kita mendominasi pelayanan, seolah-olah kitalah yang paling berkuasa di situ.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Senin 22 Agustus 2022, Maria Memiliki Segala Kebaikan Tuhan

Marilah kita layani dengan sukacita dan rendah hati, karena kita adalah hamba yang dipercaya oleh Tuhan untuk melayani Dia dan sesama.

Santo Alfonsus Maria de Liguori menulis demikian: Yesus adalah Raja Semesta Alam, Bunda Maria adalah Ratu Semesta Alam.

Bunda Maria adalah seorang Ratu. Sebagai seorang Ratu, Bunda Maria itu seorang yang begitu manis, lemah lembut dan begitu siap sedia menolong kita dalam kemalangan-kemalangan kita, hingga Gereja kudus menghendaki agar kita menyalaminya dalam doa ini di bawah gelar Ratu Kerahiman.

Satu hal yang menarik dari kisah Bunda Maria ialah bagaimana ia terpanggil dan terpilih menjadi seorang ibu, seorang Juru Selamat. Bahkan dia pun diberi gelar Ratu. Keratuan Bunda Maria bukanlah gelar suatu kerajaan di dunia ini.

Bunda Maria menjadi Ratu Iman. Keteladanan Iman Maria yang mendalam dan begitu sederhana menjadi suatu pola kesempurnaan sehingga ia layak dipilih menjadi Bunda Allah.

Bunda Maria Ratu mengajak kita meneladani apa yang harus kita lakukan sebagai orang-orang terpanggil, sehingga pada akhirnya dari sini kita pun menjadi seorang yang terpilih yang mampu dimuliakan di surga.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Minggu 21 Agustus 2022, Arena

Allah Bapa Maha Baik. Melalui Bunda Maria, ajarlah kami untuk semakin mengembangkan iman kami. Buatlah iman kami menjadi mendalam dan kami mampu memaknai kesederhanaan dalam kerendahan hati kami. Santa Maria Ratu, doakanlah kami. Amin.*

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved