Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik Minggu 21 Agustus 2022, Arena

RP. Steph Tupeng Witin menulis Renungan Harian Katolik ini dengan mengacu pada Yesaya 66:18-21; Ibrani 12:5-7.11-13; dan bacaan Injil Lukas 13:22-30.

Editor: Agustinus Sape
Foto Pribadi
RENUNGAN - RP. Steph Tupeng Witin SVD menyampaikan Renungan Harian Katolik untuk Minggu 21 Agustus 2022 dengan judul Arena. 

POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik berikut disiapkan oleh RP. Steph Tupeng Witin SVD dengan judul Arena.

RP. Steph Tupeng Witin menulis Renungan Harian Katolik ini dengan mengacu pada Yesaya 66:18-21; Ibrani 12:5-7.11-13; dan bacaan Injil Lukas 13:22-30.

Di akhir Renungan Harian Katolik ini disediakan teks lengkap bacaan Pekan Biasa XXI Minggu 21 Agustus 2022 beserta mazmur tanggapan dan bait pengantar Injil.

Lintasan sejarah hidup membuka ruang pengalaman perjumpaan dengan banyak orang. Kita tidak terlalu sulit menemukan sosok-sosok manusia yang tidak pernah lelah berjuang sepanjang hidup.

Orang-orang ini berjuang sangat keras, terkadang dengan korban yang tidak kecil. Tumbal paling utama adalah diri sendiri, hasrat infantil dan egoisme diri.

Sejarah bangsa kita seolah hendak melokalisasi kata “berjuang” itu hanya identik dengan pahlawan yang gugur di medan tempur bersenjata. Padahal perjuangan adalah bagian dari kehidupan.

Saat berjalan dari kampung ke kampung “mengais” inspirasi, saya sering bertemu dengan orang-orang kecil yang memiliki “napas” panjang dalam hidup.

Petani miskin yang tidak pernah padam gelora semangatnya untuk menata pendidikan anak-anak walah ia mesti “menyalibkan” keinginan memiliki sebuah rumah yang lebih baik.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Jumat 19 Agustus 2022, Hukum Utama, Kasih Allah

Kita sering berjumpa dengan kaum ibu single parent yang berjualan roti dari rumah ke rumah untuk membesarkan dan menyekolahkan anak-anaknya sampai lulus sarjana.

Kadang kita seolah tidak percaya bahwa di zaman modern ini, ada misionaris yang tetap setia mewartakan Kabar Gembira di daerah terpencil yang sangat terbatas dalam segala aspek.

“Berjuanglah!” Demikian ajakan Yesus kepada kita hari ini. Penginjil Lukas menggunakan kata Yunani agonizesthe yang berasal dari kata kerja agonizomai yang berarti bertanding dalam perlombaan atletik, berjuang, bergumul.

Kata ini diambil dari gelanggang gulat saat pesta olahraga Yunani, sehingga jelas mengungkapkan suatu pergumulan atau pergulatan.

Sumber lain menambahkan bahwa kata itu kemudian diturunkan ke dalam bahasa Inggris menjadi agony yang berarti penderitaan yang hebat yang sesungguhnya termaknai dalam perjuangan tanpa henti.

Kata lain yang sering dikaitkan dengan olahraga adalah arena atau gelanggang. Berbeda dengan kata “stadion” yang berasal dari kata Yunani, kata arena berasal dari kata Latin: harena yang berarti pasir. Harena merujuk pada tanah berpasir yang berada di tengah amfiteater.

Pada zaman Romawi kuno, amfiteater seperti koloseum digunakan untuk petandingan gladiator yang biasanya diadu dengan sesama gladiator atau binatang buas.

Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved