Renungan Harian Katolik
Renungan Harian Katolik Minggu 21 Agustus 2022, Arena
RP. Steph Tupeng Witin menulis Renungan Harian Katolik ini dengan mengacu pada Yesaya 66:18-21; Ibrani 12:5-7.11-13; dan bacaan Injil Lukas 13:22-30.
Amfiteater juga biasa digunakan untuk mengeksekusi tahanan. Maka fungsi tanah berpasir atau harena adalah menyerap tumpahan darah gladiator, tahanan atau binatang buas yang terbunuh.
Lambat laun kata arena mulai digunakan untuk menyebut gelanggang pertandingan secara umum, bukan hanya tanah berpasir di gelanggang pertandingan gladiator karena adu gladiator secara berdarah-darah telah lama punah seiring runtuhnya kekaisaran Romawai pada abad ke-15.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Jumat 19 Agustus 2022, Kasih Lahir dari Hati, Jiwa dan Akal Budi
Zaman sekarang ini, stadion atau arena olahraga menjadi saksi perjuangan para atlet yang rela “berdarah-darah” demi gelar juara dan kebanggaan bangsa.
Yesus bersabda, “Berjuanglah untuk masuk melalui pintu yang sesak itu” (Luk 13:24) kepada seorang penanya tentang siapa yang dapat diselamatkan.
Pintu yang sempit atau jalan yang selalu mengacu pada Yesus. Ia bersabda,”Akulah pintu” dan “Akulah jalan” (Yoh 10:7; 14:6). Pintu yang sempit sering disamakan dengan lubang jarum (Mat 19:24; Mrk 10:25; Luk 18:25).
Rasul Santo Paulus menggunakan kata ini “Bertandinglah dalam pertandingan iman yang benar….” (1Tim 6:12; 2Tim 4:7).
Tuhan sendiri telah menunjukkan bahwa Dialah satu-satunya jalan masuk ke dalam Kerajaan Surga. “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa kalau tidak melalui Aku” (Yoh 14:6).
Yesus secara implisit hendak mengingatkan bahwa perjuangan yang termaktub dalam ungkapan “pintu yang sesak” itu adalah mengalami banyak penderitaan, termasuk penderitaan yang sangat hebat.
Kita tidak pernah boleh lupa bahwa Yesus selalu menekankan kepada para murid-Nya, “Setiap orang yang yang mau mengikuti Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya setiap hari dan mengikuti Aku” (Luk. 9:23).
Baca juga: Renungan Harian Katolik Sabtu 20 Agustus 2022, Kesesuaian Antara Kata dan Perbuatan
Sebab, “Barangsiapa tidak memikul salibnya dan mengikuti Aku, ia tidak dapat menjadi muridKu” (Luk. 14:27). Jalan itulah yang mesti kita lalui jika hendak masuk ke dalam kerajaan-Nya.
Seruan Tuhan “berjuanglah,” hendak menegaskan kita agar terus-menerus berusaha, tidak pernah boleh lelah, putus asa dan berkomitmen untuk berjuang hidup sebagai orang Katolik yang baik dan militan agar kelak mendapatkan momen berahmat untuk berpartisipasi dalam perjamuan abadi di surga.
Yesus tidak mengatakan dengan jelas berapa jumlah orang yang akan diterima di sana, tetapi orang-orang yang setia mengikuti-Nya sudah pasti akan memperoleh tempat yang layak (LBI: 2018).
Era teknologi modern dewasa ini di satu sisi mempermudah kehidupan kita. Tapi di sisi lain juga memanjakan kita. Orang lebih terpesona untuk hidup lebih mudah, enak, nikmat, dan yang tidak perlu perjuangan berat. Inilah cara berpikir yang memengaruhi perilaku, kebiasaan, dan kehidupan kita sekarang ini.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Kamis 18 Agustus 2022, Memilih dengan Bijak
Yesus hari ini mengingatkan kita betapa penting, bernilai, dan berharganya sebuah perjuangan. Dia tidak hanya berkata, tetapi Dia lebih dahulu memberi contoh bagaimana berjuang, bergumul, bergulat, dan memikul salib sampai ke puncak Golgota.
Semoga kita setia memikul salib hidup kita bersama Yesus hingga Kalvari kita masing-masing.*