Berita NTT

Jika Harga BBM Naik Ekonomi Warga Terganggu Subsidi APBN 502 Triliun, Begini Penjelasannya

kenaikan itu untuk mengurangi beban APBN yang sudah jeblok ke angka 503 trilin hingga Agustus 2022. 

Editor: Ferry Ndoen
FOTO : POS-KUPANG.COM/ASTI DHEMA
SPUBU - Suasana pengisian Bahan Bakar Minyak di SPBU Oebobo Kota Kupang 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Irfan Hoi

POS-KUPANG.COM, KUPANG-   Pemerintah pusat berencana menaikkan harga bahan bakar minyak BBM bersubsidi. Pemerintah beralasan, kenaikan itu untuk mengurangi beban APBN yang sudah jeblok ke angka 503 trilin hingga Agustus 2022. 

Rencana kenaikan BBM itu akan disampaikan Pemerintah pekan depan. 
Menanggapi itu, anggota DPRD NTT, Kasmirus Kolo, dihubungi, Sabtu 20 Agustus 2022, menyebut kenaikan harga akan menggangu ekonomi masyarakat. 

Ia mengatakan, kebijakan itu sangat memberatkan masyarakat. Apalagi bagi kelas-kelas ekonomi menengah keatas itu saya kira kenaikan itu tidak terlalu banyak. 

Akan tetapipi bagi masyarakat kecil tentu kenaikan harga BBM bersubsidi itu akan sangat memberatkan dan menyulitkan masyarakat kecil mengakses kebutuhan BBM

Kebutuhan BBM ini, kata dia, bukan saja bagi kendaraan. Akan tetapi, masyarakat berprofesi sebagai nelayan dan petani juga menggantungkan kebutuhan pada BBM. 

Baca juga: Ini Quota Provinsi NTT terkait Kuota Solar Subsidi Jumlahnya Sebanyak 160.410 KL Ini Datanya

Bila kebijakan ittu diterapkan, Baginya akan berdampak pada kehidupan ekonomi masyarakat kecil. Karena itu, Pemerintah perlu memikirkan skema lain. 

Ia menyarankan agar adanya kompensasi biaya hidup lain jika BBM bersubsidi tetap dipaksakan untuk naik. Pemerintah harus memberikan perhatian pada kelompok masyarakat kecil. 

Skema yang ia maksud adalah pemberdayaan ekonomi masyarakat kecil, agar usaha tetap berjalan baik. Ini akan mendongkrak ataupun menjaga daya beli masyarakat. Sebab, imbas dari kenaikan harga BBM ini juga dirasakan pada turunnya daya beli masyarakat. 

"Karana kenaikan harga BBM pasti diikuti juga dengan kenaikan pada harga kebutuhan bahan pokok yang lain," kata dia. 

Untuk itu, Pemerintah perlu memikirkan bantuan sosial bagi masyarakat. Karena kesulitan itu bakal mengganggu harga dan daya beli masyarakat. 

Kenaikan harga BBM ini, dia menduga disebabkan oleh naiknya harga minyak dunia yang otomatis berdampak pada kenaikan harga BBM dalam negeri. 

Selain itu, Kasmirus juga meminta agar pemerintah memperhatikan berbagai bantuan sosial yang sudah digelontorkan ke masyarakat. Dia menilai, bantuan itu belum berjalan maksimal. 

Paling tidak, ketika ada kenaikan BBM maka ekonomi masyarakat tetap terjaga. Dia juga menginginkan agar adanya sosialisasi yang masif. Karena, kebijakan seperti ini akan langsung berjalan pasca penetapan. 

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved