Pilpres 2024
KIB Indentifikasi Calon Presiden, Kalau Bukan dari Figur Internal Maka Akan Usung Sosok Eksternal
Saat ini tiga partai yang tergabung dalam KIB atau Koalisi Indonesia Bersatu, sedang mengidentifikasi para figur yang berpotensi jadi Calon Presiden.
POS-KUPANG.COM - Saat ini tiga partai yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Bersatu (KIB), sedang mengidentifikasi para figur yang berpotensi jadi Calon Presiden pada Pilpres 2024.
Identifikasi Calon Presiden itu dimaksudkan untuk mendapatkan sosok terbaik, yang dinilai mampu memimpin Indonesia pasca Presiden Jokowi.
Hal itu diungkapkan Ketua DPP PPP Achmad Baidowi yang juga anggota Komisi VI DPR RI dari Fraksi Partai Persatuan Pembangunan, dalam diskusi daring Polemik Trijaya, bertajuk 'Menakar Gagasan dan Visi Capres 2024', Sabtu 20 Agustus 2022.
Dikatakannya, Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang terdiri dari Golkar, PAN dan PPP memang sedang mengidentifikasi dan menginventarisir nama-nama kandidat Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden di Pilpres 2024.
Baca juga: Ganjar Pranowo Jangan Berharap Jadi Calon Presiden, Elit PDIP Lebih Menginginkan Sosok Puan Maharani

"Jadi ibaratnya kita menginventarisir nama-nama sesuai dengan kelebihan dan kekurangannya," ungkap Achmad Baidowi.
Anggota Komisi VI DPR RI ini mengatakan, pola inventarisir yang akan dilakukan yakni melihat sisi kelebihan dan kekurangan kemudian menyandingkannya dengan kandidat calon wakil presiden.
Tujuannya adalah melihat kesesuaian atau kecocokan dari masing-masing figur dalam mengisi kekurangan dengan kelebihan yang dimiliki.
"Kalau si A misalnya apa kelebihan dan kekurangannya apa yang perlu ditambal oleh si B. Kita sedang menjajaki itu," ujar dia.
Sementara soal asal muasal kandidat calon presiden dan wakil presiden dari KIB, Achmad Baidowi menyebut bisa dari internal koalisi dan tak menutup kemungkinan dari sosok eksternal.
"Calonnya bisa dari internal bisa dari eksternal," pungkasnya.
Baca juga: Ini Ramalan Firman Manan: Habib Rizieq Shihab Bakal Didekati Para Politisi Bahkan Calon Presiden RI
Koalisi Gerindra-PKB
Pengamat Politik sekaligus Direktur Eksekutif Indonesia Political Review Ujang Komaruddin menanggapi positif adanya koalisi baru antara Gerindra dan PKB yang resmi dideklarasikan pada Sabtu 13 Agustus 2022 kemarin.
Koalisi Gerindra dan PKB ini pun dideklarasikan langsung oleh Ketua Umum Gerindra, Prabowo Subianto dan Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin.
Ujang mengatakan terbentuknya koalisi antara Gerindra dan PKB ini karena kedua partai tersebut ingin berjuang bersama-sama dalam menghadapi Pemilu 2024 mendatang.
Selain itu koalisi yang terbentuk antara Gerindra dan PKB juga merupakan ikhtiar bersama bagi Prabowo dan Cak Imin untuk memenangkan Pilpres 2024.
"Nah saya menanggapinya tentu hal yang positif dan baik-baik saja, karena Gerindra dan PKB kelihatannya ingin berjuang bersama, ingin melakukan perjodohan, ikhtiar bersama untuk memenangkan di Pilpres 2024 nanti," kata Ujang kepada Tribunnews, Minggu 13 Agustus 2022.
Baca juga: PSI Tak Hiraukan Anies Baswedan, Lebih Senang Pilih Mahfud Jadi Calon Presiden daripada Figur Lain
Lebih lanjut Ujang menuturkan bahwa ikhtiar Gerindra dan PKB dalam membentuk koalisi politik ini perlu dihargai, terlepas dari hasilnya nanti menang atau kalah.
Karena menurut Ujang, urusan menang atau kalah adalah persoalan takdir Tuhan dan pilihan masyarakat.
Baik Gerindra maupun PKB pun sudah sadar akan itu sebelum akhirnya memutuskan membentuk koalisi ini.
"Tentu sebagai sebuah ikhtiar harus kita hargai. Soal menang atau kalah itu soal takdir Tuhan dan pilihan masyarakat. Dan itu tentu sudah disadari kedua partai itu," imbuh Ujang.
Selain itu, Ujang juga menilai jika banyak koalisi yang terbangun di Pemilu 2024, maka otomatis akan membuat Pilpres 2024 menjadi banyak pilihan.

Diketahui sebelum ada koalisi Gerindra-PKB, sudah ada Koalisi Indonesia Bersatu yang berisikan Golkar, PAN, dan PPP.
Kemudian ada juga PDI Perjuangan yang menjadi satu-satunya partai yang punya tiket maju Pilpres tanpa harus bergabung koalisi.
Ada juga kemungkinan koalisi dari partai lain, di antaranya Nasdem, Demokrat dan PKS yang hingga kini belum memutuskan akan berkoalisi dengan siapa.
Baca juga: Surya Paloh Dituding Main Bajak, Lupa Fatsun Politik Ketika Usung Ganjar Pranowo Jadi Calon Presiden
Dengan kondisi tersebut maka akan terbentuk tiga sampai empat koalisi partai politik di Pemilu 2024 mendatang.
"Kan agar banyak koalisi dapat terbangun, agar Pilpres banyak pilihan. Kan kita melihat KIB ada, lalu sekarang Gerindra-PKB ada poros atau koalisinya, lalu PDIP sendiri itu juga tidak (kemungkinan berkoalisi)."
"Ditambah satu lagi misalkan Nasdem, Demokrat, dan PKS. Jadi akan banyak koalisi lagi nanti. Mungkin minimal tiga atau ada empat kemungkinan poros atau koalisi yang akan terjadi di 2024 nanti," pungkasnya. (*)
Berita Lain Terkait Calon Presiden
Ikuti Berita Pos-Kupang.com di GOOGLE NEWS