Capres 2024
Surya Paloh Dituding Main Bajak, Lupa Fatsun Politik Ketika Usung Ganjar Pranowo Jadi Calon Presiden
Wacana pengusungan Ganjar Pranowo menjadi Calon Presiden dari Partai NasDem ternyata membawa kegaduhan bagi internal PDIP. Sebab PDIP tetapkan pilihan
POS-KUPANG.COM - Wacana pengusungan Ganjar Pranowo menjadi Calon Presiden dari Partai NasDem, ternyata membawa kegaduhan bagi internal PDIP.
Bahkan Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh dinilai lupa akan fatsun politik, karena secara sepihak membajak Ganjar Pranowo tanpa sepengetahuan PDIP.
Hal tersebut disampaikan Direktur Lembaga Kajian Politik Nusakom Pratama, Ari Junaedi di Jakarta belum lama ini.
Dikatakannya, pencalonan Ganjar Pranowo oleh Partai NasDem, tentu saja memunculkan dinamika baru dalam blantika politik di Tanah Air.
Pasalnya, pencalonan tersebut bisa menimbulkan kegaduhan internal di tubuh PDIP. Walau di sisi lain, Partai NasDem mendulang keuntungan elektoral pasca memasukkan nama Ganjar Pranowo dalam bursa Capres 2024.
Terungkap pula kabar bahwa ketika Surya Paloh menemui Presiden Jokowi baru-baru ini, ia mewacanakan duet Ganjar Pranowo - Anies Baswedan ke Pilpres 2024.
Baca juga: Megawati Peringatkan Ganjar agar Disiplin Soal PilPres 2024, Sekjen PDIP Singgung Mekanisme Partai
Duet yang diwacanakan itu disampaikan langsung ke Presiden Jokowi dua minggu sebelum Partai NasDem mengumumkan tiga nama Calon Presiden yang akan diusung pada Pilpres 2024.
Tiga nama tersebut, yakni Ganjar Pranowo, Anies Baswedan dan Jenderal Andika Perkasa yang saat ini mengemban tugas sebagai Panglima TNI.
Menyangkut pertemuan antara Surya Paloh dengan Presiden Jokowi itu diungkapkan Ketua Umum Organisasi Relawan Pro Jokowi (Projo) Budi Arie Setiadi, sebagaimana dikutip dari laman Kompas.com, Kamis 2 Juni 2022.
Dikatakannya, mengusulkan duet antara Ganjar Pranowo-Anies Baswedan menandakan bahwa Partai NasDem sangat serius ‘mencaplok’ Ganjar Pranowo dari PDI-P.

"Ya itu (pasangan Ganjar-Anies) sudah disampaikan langsung Pak Surya Paloh ke Pak Jokowi waktu ketemu Salasa malam. Itu sudah disampaikan," kata Arie Setiadi.
Mendengar usulan itu, kata lanjut Arie Setiadi, Jokowi hanya mengangguk-angguk tanpa memberikan pernyataan persetujuan ataupun penolakan.
"Namanya usulan kan oke saja. Artinya belum pasti, belum tentu setuju dan belum tentu tidak setuju," ujar Arie Setiadi.
Sementara itu, Direktur Lembaga Kajian Politik Nusakom Pratama Ari Junaedi mengatakan, Partai Nasdem mendulang keuntungan elektoral pasca memasukkan nama Ganjar Pranowo di bursa Pilpres 2024.
Pasalnya, Ganjar Pranowo yang juga Gubernur Jawa Tengah itu, sedang populer di masyarakat dan elektabilitasnya terus meningkat.
Baca juga: Teka-teki Manuver Politik Surya Paloh Bertemu Jokowi, Prabowo dan SBY, Soal Pilpres 2024?