Renungan Harian Katolik
Renungan Harian Katolik Selasa 16 Agustus 2022, Sikap Orang Terhadap Harta Kekayaan
Renungan Harian Katolik berikut disiapkan oleh RP. John Lewar SVD dengan judul Sikap Orang Terhadap Harta Kekayaan.
Problema ini sudah tumbuh di zaman Yesus. Nafsu manusia untuk memperoleh kekayaan seringkali mengorbankan martabat orang lain.
Maka kata-kata dan pandangan Yesus sangat radikal perihal harta kekayaan. Lebih mudah seekor unta melewati lubang jarum daripada serorang kaya menjadi anak Allah sejati.
Yesus tidak mempersalahkan kekayaan itu sendiri, tetapi Dia mengkritisi sikap orang dalam memandang kekayaan itu.
Bila tidak hati - hati, maka kekayaan bisa menjadi segala-galanya bagi seseorang. Cara pandang yang keliru bisa menghalangi orang untuk masuk ke dalam kebahagiaan sejati yakni Surga.
Bagaimana sikap orang kaya dan para murid dalam memandang harta kekayaan?
Diakui bahwa kedua kelompok orang ini sama-sama orang saleh, tidak melanggar hukum Tuhan.
Tetapi kedua kelompok tersebut berbeda dalam sikap terhadap Tuhan dan sesama. Kalau orang kaya tadi lebih memikirkan dirinya sendiri, sedangkan para murid mengikuti Tuhan dan memikirkan situasi dan kondisi sesama.
Bagaimana mereka bisa membantu dan melayani orang lain. Orang kaya tadi lebih mengutamakan materi dan harta milik, sedangkan para murid berani meninggalkan, melepaskannya demi Kristus dan sesama.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Senin 15 Agustus 2022, Tobat dan Dekat pada Tuhan
Orang kaya tadi sulit masuk Kerajaan Surga, sedangkan para murid akan mendapatkanNya, bahkan mereka akan memperolehnya secara berkelimpahan itulah buah pengabdian hidup bagi Tuhan dan sesama.
Tampaknya para murid kehilangan, tetapi justru akan mendapatkannya secara berkelimpahan.
“Setiap orang yang karena namaKu meninggalkan rumahnya, saudaranya laki-laki atau saudaranya perempuan, bapa atau ibunya, anak-anak atau ladangnya, akan menerima kembali seratus kali lipat dan akan memperoleh hidup yang kekal”.
Saudari-saudaraku yang terkasih dalam Kristus.
Pernyataan Yesus di atas mengingatkan kita agar bersikap lepas bebas dari segala ikatan akan harta dunia yang fana.
Apa yang kita miliki, hendaklah kita gunakan sebaik-baiknya di antaranya untuk menolong mereka yang
membutuhkan dan demi memperlancar pelayanan kita kepada Tuhan.
Kontemplasi