Renungan Harian Katolik
Renungan Harian Katolik Selasa 16 Agustus 2022, Matikan Hasrat untuk Menumpuk Harta
Renungan Harian Katolik berikut disiapkan oleh RP. Markus Tulu SVD dengan judul Matikan Hasrat untuk Menumpuk Harta.
POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik berikut disiapkan oleh RP. Markus Tulu SVD dengan judul Matikan Hasrat untuk Menumpuk Harta.
RP. Markus Tulu menulis Renungan Harian Katolik ini dengan mengacu pada Yehezkiel 28:1-10; dan bacaan Injil Matius 19:23-30.
Di akhir Renungan Harian Katolik ini disediakan teks lengkap bacaan Selasa 16 Agustus 2022 beserta mazmur tanggapan dan bait pengantar Injil.
Karena hatimu menempatkan diri sama dengan Allah, maka sungguh Aku membawa orang asing melawan engkau yaitu bangsa yang paling ganas.
Mereka akan menghunus pedang melawan hikmatmu yang terpuja dan menajiskan semarakmu.
Mereka akan menurunkan engkau ke liang kubur dan engkau akan mati seperti orang mati terbunuh di tengah lautan.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Selasa 16 Agustus 2022, Sikap Orang Terhadap Harta Kekayaan
Demikianlah Tuhan menegur raja Tirus karena ia telah menjadi tinggi hati yakni menyamakan diri dengan Allah.
Memang dia dikenal sebagai yang sangat pandai berdagang. Karena itu ia sanggup mengumpulkan emas dan perak dalam perbendaharaannya.
Akan tetapi ia lupa bersyukur bahwa semua yang diperolehnya itu adalah berkat Tuhan baginya.
Ia tampak sombong sehingga ia menjadi lupa diri dan lupa Tuhan.
Hidupnya dikuasai oleh nafsu daging karena itu hasratnya hanya untuk berkuasa, bukan lagi melayani Tuhan.
Hidup kita orang beriman pun hendaknya tidak bersikap sombong dan menjadi buta mata batin seperti raja Tirus itu.
Kita hendaknya merenung sungguh-sungguh akan kata-kata Yesus itu, yakni: "Setiap orang yang demi nama-Ku meninggalkan rumahnya, saudara-saudarinya, bapa atau ibunya, anak-anak atau ladangnya akan menerima kembali seratus kali lipat dan akan memperoleh hidup yang kekal."
Baca juga: Renungan Harian Katolik Senin 15 Agustus 2022, Solider dengan Sesama yang Berkesulitan
Di sini betapa agung dan mulianya ajaran Yesus. Bahwa hidup kita sepenuhnya, termasuk kekuatan, pengetahuan dan keterampilan yang kita miliki tidak pada akhirnya memperbudak kita.
Tapi justru oleh karena kita mengikuti Kristus, maka semuanya itu kita tinggalkan. Kita membiarkan hidup kita tidak melekat dan tidak terikat.