Renungan Harian Katolik Senin 15 Agustus 2022, Solider dengan Sesama yang Berkesulitan

POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik berikuti disiapkan oleh RP. Markus Tulu SVD dengan judul Solider dengan Sesama yang Berkesulitan.

RP. Markus Tulu menulis Renungan Harian Katolik ini dengan mengacu pada Yehezkiel 24:15-24, dan bacaan Injil Matius 19:16-22.

Di akhir Renungan Harian Katolik ini disediakan teks lengkap bacaan Senin 15 Agustus 2022 beserta mazmur tanggapan dan bait pengantar Injil.

Melihat peri hidup bangsa Israel yang seakan telah menjadi budak akan kenikmatan daging dan kekuasaan. maka melalui nabi Yehezkiel, Tuhan memberikan peringatan agar mereka tidak lagi menajiskan dirinya.

Tapi kenyataan mereka tidak peduli dan tidak mengindahkan peringatan itu. Akhirnya Tuhan memberikan hukuman mengambil orang yang tercinta dari hidup mereka yang akhirnya membuat hidup mereka menjadi kacau balau.

Sebenarnya dengan cara demikian Tuhan mau Israel itu tidak terus tenggelam dalam setiap bentuk kelekatan tapi melepaskan diri mereka dari setiap bentuk keterikatan agar membuat hidup mereka menjadi berkenan.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Senin 15 Agustus 2022, Cara Memperoleh Hidup Kekal

Pesan rohani bagi kita di sini adalah membangun hidup dengan sikap batin yang lepas bebas terhadap kenikmatan, harta dan kuasa sambil terus mengembangkan sikap yang peduli dengan situasi hidup orang-orang kecil.

Untuk menyempurnakan peri hidup orang beriman seperti ini, maka Yesus menegaskan, "Pergilah, jualah segala milikmu, dan berikanlah itu kepada orang-orang miskin, maka engkau akan memperoleh harta di Surga."

Sabda Yesus ini hendaknya menuntun sikap batin kemuridan kita dalam mengikuti Yesus agar kita hidup dengan lepas bebas dan menjadi solider dengan sesama yang berkesulitan.

Teks Lengkap Bacaan Renungan Harian Katolik Senin 15 Agustus 2022

Bacaan Pertama: Yehezkiel 24:15-24

“Yehezkiel hendaknya menjadi lambang bagimu; hendaklah kalian melakukan seperti yang dilakukannya.”

Bacaan dari Kitab Yehezkiel:

Tuhan berfirman kepadaku, “Hai anak manusia, lihat, Aku hendak mengambil dari padamu dia yang sangat kaucintai seperti yang kena tulah, tetapi janganlah meratap ataupun menangis dan janganlah mengeluarkan air mata. Diam-diam saja mengeluh, jangan mengadakan ratapan kematian; lilitkanlah destarmu dan pakailah kasutmu, jangan tutupi mukamu dan jangan makan roti perkabungan.”

Pada paginya aku berbicara kepada bangsa itu dan pada malamnya istriku mati. Pada pagi berikutnya aku melakukan seperti diperintahkan kepadaku.