Berita Flores Timur

Mahasiswa KKN Unwira Kupang Gelar Sosialisasi Pencegahan dan Pemberantasan Stunting di Flotim

Kegiatan ini merupakan salah satu program wajib yang diamanatkan oleh universitas kepada setiap tim KKNT-PPM yang tersebar di sepuluh kabupaten

Editor: Edi Hayong
POS-KUPANG.COM/AMAR OLA KEDA
SOSIALISASI - Mahasiswa KKNT-PPM Unwira Kupang pose bersama pemerintah Desa Kiwangona usai menggelar sosialisasi tentang pencegahan dan Pemberantasan stunting 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Amar Ola Keda

POS-KUPANG.COM,ADONARA- Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Tematik – Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat ( KKNT-PPM ) Unwira Kupang menggelar kegiatan sosialisasi 1.000 hari pertama kehidupan (HPK) dalam rangka pencegahan dan pemberantasan stunting di Desa Kiwangona, Jecamatan Adonara Timur, Kabupaten Flores Timur, Senin 15 Agustus 2022. 

Kegiatan ini merupakan salah satu program wajib yang diamanatkan oleh universitas kepada setiap tim KKNT-PPM yang tersebar di sepuluh kabupaten se-Provinsi NTT.

Khusus di Desa Kiwangona, program pencegahan dan pemberantasan stunting di mulai dengan beberapa rangkaian.

Mahasiswa KKN yang berjumlah 17 orang, mengawali program dengan melakukan identifikasi dan pendataan kondisi ekonomi, pendidikan, kesehatan, ketahanan pangan masyarakat desa.

Hasil pendataan tersebut menemukan bahwa terdapat satu orang anak yang masuk dalam kategori kurang gizi dan dua orang anak sebagai penyandang stunting.

Baca juga: Gebyar Aman Calistung KKNT-PPM UNWIRA di Keo Tengah, Bupati Nagekeo Dapat Hadiah Eco Print 

Temuan itu kemudian ditindaklanjuti dengan membantu para kader desa dalam program pemberian makanan tambahan (PMT) kepada anak-anak dibawah dua tahun, terkhusus bagi ketiga anak tersebut.

Selain PMT, mahasiswa juga membagikan bibit sayuran berupa sawi dan bayam kepada warga masyarakat desa demi membantu pemenuhan makanan bergizi kepada masyarakat setempat.

Langkah konkrit yang kemudian dilakukan adalah menggelar kegiatan sosialisasi pencegahan dan pemberantasan stunting.

Kegiatan ini menghadirkan staf bidang kesehatan masyarakat Dinas Kesehatan Flotim, Agatha, A.Md.KL.

Ia menyebutkan stunting adalah kondisi gagal tumbuh yang dapat diderita mulai dari janin hingga anak berusia dua tahun.

Baca juga: Mahasiswa KKNT-PPM Desa Oepuah Utara Gelar Gebyar Aman Calisting Dan Menjadi  Program Terakhir

Kondisi ini disebabkan oleh kurangnya asupan gizi kronis dan stimulasi psikososial serta paparan infeksi berulang terutama dalam 1.000 hari pertama kehidupan (HPK)

Alumni Poltekes Kupang ini menjelaskan, masa emas dan kritis dari pertumbuhan serta perkembangan anak dimulai dari kehamilan pertama khususnya pada fase pertumbuhan janin di 270 hari pertama.

Pada tahap ini, proses pertumbuhan otak bayi perlu diperhatikan secara serius oleh ibu hamil dalam hal asupan makanan bergizi seimbang.

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    berita POPULER

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved