Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik Minggu 14 Agustus 2022, Jiwaku Mengagungkan Tuhan

Renungan Harian Katolik berikut disiapkan oleh RD. Dr. Maxi Un Bria dengan judul Jiwaku Mengagungkan Tuhan.

Editor: Agustinus Sape
FOTO PRIBADI
RENUNGAN - RD. Dr. Maxi Un Bria menyampaikan Renungan Harian Katolik untuk hari Minggu 14 Agustus 2022 dengan judul Jiwaku Mengagungkan Tuhan. 

POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik berikut disiapkan oleh RD. Dr. Maxi Un Bria dengan judul Jiwaku Mengagungkan Tuhan.

RD. Dr. Maxi Un Bria menulis Renungan Harian Katolik ini dengan mengacu pada bacaan Inji Lukas 1:39-56.

Di akhir Renungan Harian Katolik ini disediakan teks lengkap bacaan Minggu 14  Agustus 2022 beserta mazmur tanggapan dan bait pengantar Injil.

 

Pesta Santa Maria Assumpta, Maria diangkat ke surga dengan jiwa raga hari ini merupakan salah satu cara Gereja Katolik merayakan iman dan memberikan penghormatan kepada Bunda Maria karena memiliki teladan hidup dan iman dalam ziarah hidup di dunia.

Bunda Maria sebagai Bunda Allah, dipilih Allah untuk mengandung dalam Roh Kudus dan melahirkan Yesus Kristus di kandang Betlehem.

Imannya yang teguh kepada Allah telah membuka hati dan pikirannya untuk menjawab kabar gembira dari Malaikat Gabriel dengan berseru, "Aku ini hamba Tuhan terjadilah padaku menurut perkataanmu."

Baca juga: Renungan Harian Katolik Sabtu 13 Agustus 2022, Biarkanlah Anak-anak Datang Kepada-Ku

Ia setia kepada penyelenggaraan Allah. Relasinya dengan Allah dirawat dengan iman dan sikap hidup yang benar, "Hatiku bergembira dan jiwaku memuliakan Allah karena Dialah juruselamatku."

Ia setia dan peduli dengan sesama yang kekurangan anggur saat pesta perkawinan di Kana. Ia juga peduli dan mengunjungi Elisabeth saudaranya. Kualitas relasi personal dengan Allah menjadi sumber dan inspirasi dalam merawat harmonitas relasi dengan sesama.

Bunda Maria yang suci, sederhana dan setia terhadap Allah, menemani Yesus Kristus sampai di bawah salib. Yesus memandangnya seraya bersabda " Ibu inilah anakmu "

Keteladanan iman, hidup dan kesetiaan Bunda Maria telah membangun sikap respek dan penghormatan yang tinggi dari Gereja Umat Allah terhadap Bunda Maria dengan merayakan Pesta Maria Assumpta, Pesta Maria Diangkat ke surga dengan jiwa dan raga untuk merefleksikan dan menghidupi nilai-nilai luhur dan agung yang dimiliki Bunda Maria selama ziarah hidup di dunia.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Minggu 14 Agustus 2022, Hidup Kudus dan Senantiasa Bersyukur

Semoga Pesta Maria Assumpta menginspirasi kita menjadi pribadi yang beriman setia, dan merawat relasi personal dan harmonis dengan Allah, sesama dan lingkungan hidup, Amin.*

Teks Lengkap Bacaan Renungan Harian Katolik Minggu 14 Agustus 2022

BUNDA MARIA - Ilustrasi Bunda Maria diangkat ke Surga. Lalu kata Maria, “Jiwaku memuliakan Tuhan, dan hatiku bergembira karena Allah, Juruselamatku, sebab Ia telah memperhatikan kerendahan hamba-Nya.
BUNDA MARIA - Ilustrasi Bunda Maria diangkat ke Surga. Lalu kata Maria, “Jiwaku memuliakan Tuhan, dan hatiku bergembira karena Allah, Juruselamatku, sebab Ia telah memperhatikan kerendahan hamba-Nya. (gereja.santoambrosius.org)

Bacaan Pertama:  Wahyu 11:19a;12:1-6a.10ab

“Seorang perempuan berselubungkan matahari dengan bulan di bawah kakinya.”

Bacaan dari Kitab Wahyu:

Aku, Yohanes, melihat Bait Suci Allah yang di surga, dan kelihatanlah tabut perjanjian-Nya di dalam Bait Suci itu. Lalu tampaklah suatu tanda besar di langit:

Seorang perempuan berselubungkan matahari, dengan bulan di bawah kakinya, dan sebuah mahkota dari dua belas bintang di atas kepalanya. Ia sedang mengandung.

Dalam keluhan dan penderitaannya hendak melahirkan, ia berteriak kesakitan.

Maka tampaklah suatu tanda lain di langit: Seekor naga merah padam yang besar, berkepala tujuh dan bertanduk sepuluh, dan di atas kepalanya ada tujuh mahkota.

Ekornya menyapu sepertiga dari bintang-bintang di langit dan melemparkannya ke atas bumi.

Naga itu berdiri di hadapan perempuan yang hendak melahirkan itu, untuk menelan anaknya, segera sesudah perempuan itu melahirkannya.

Dan perempuan itu melahirkan seorang Anak laki-laki, yang akan menggembalakan semua bangsa dengan gada besi.

Tetapi tiba-tiba Anak itu direnggut dan dibawa lari kepada Allah dan ke hadapan tahta-Nya.

Lalu perempuan itu lari ke padang gurun, di mana Allah telah menyediakan suatu tempat baginya.

Kemudian aku mendengar suara yang nyaring di surga, “Sekarang telah tiba keselamatan, kuasa dan pemerintahan Allah kita!

Sekarang telah tiba kekuasaan Dia yang diurapi Allah! Sebab para pendakwa yang siang malam mendakwa saudara-saudara kita di hadapan Allah, telah dilemparkan ke bawah!”

Demikianlah sabda Tuhan.

U: Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan: Maz 45:10-12.16

Refr. Segala keturunan akan menyebut aku bahagia

* Dengarlah, hai puteri, lihatlah dan sendengkanlah telingamu, Lupakanlah bangsamu dan seisi rumah ayahmu! Biarlah raja menjadi bergairah karena keelokanmu, sebab dialah tuanmu! Sujudlah kepadanya.

* Di antara mereka yang disayangi terdapat puteri-puteri raja, di sebelah kananmu berdiri permaisuri berpakaian emas dari ofir.

* Dengan sukacita dan sorak-sorai mereka dibawa, mereka masuk ke dalam istana raja.

Bacaan Kedua: 1Korintus 15:20-26

“Kristus sebagai buah sulung, sesudah itu mereka yang menjadi milik-Nya.”

Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada Jemaat di Korintus:

Saudara-saudara, Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati sebagai yang sulung dari orang-orang yang telah meninggal. Sebab sama seperti maut datang karena satu orang manusia, demikian juga kebangkitan orang mati datang karena satu orang manusia.

Karena sama seperti semua orang mati dalam persekutuan dengan Adam, demikian pula semua orang akan dihidupkan kembali dalam persekutuan dengan Kristus.

Tetapi tiap-tiap orang menurut urutannya: Kristus sebagai buah sulung; sesudah itu mereka yang menjadi milik-Nya pada waktu kedatangan-Nya.

Kemudian tibalah kesudahan, yaitu bilamana Kristus menyerahkan Kerajaan kepada Allah Bapa, sesudah Ia membinasakan segala pemerintahan, kekuasaan dan kekuatan.

Karena Kristus harus memegang pemerintahan sebagai Raja sampai Allah meletakkan semua musuh-Nya di bawah kaki-Nya. Musuh terakhir, yang Ia binasakan ialah maut.

Demikianlah sabda Tuhan.

U: Syukur kepada Allah.

Bait Pengantar Injil: Alleluya

U: Alleluya, alleluya, alleluya.

Maria diangkat ke surga, para malaikat bergembira.

Bacaan Injil: Lukas 1:39-56

“Yang Mahakuasa telah melakukan perbuatan-perbuatan besar kepadaku dan meninggikan orang-orang yang rendah.”

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas:

Beberapa waktu sesudah kedatangan malaikat Gabriel, bergegaslah Maria ke pegunungan menuju sebuah kota di wilayah Yehuda.

Ia masuk ke rumah Zakharia dan memberi salam kepada Elisabet.

Ketika Elisabet mendengar salam Maria, melonjaklah anak yang di dalam rahimnya, dan Elisabet pun penuh dengan Roh Kudus, lalu berseru dengan suara nyaring, “Diberkatilah engkau di antara semua wanita, dan diberkatilah buah rahimmu. Siapakah aku ini sampai ibu Tuhanku datang mengunjungi aku? Sebab sesungguhnya, ketika salammu sampai kepada telingaku, anak yang di dalam rahimku melonjak kegirangan. Sungguh, berbahagialah dia yang telah percaya, sebab firman Tuhan yang dikatakan kepadanya akan terlaksana.”

Lalu kata Maria, “Jiwaku memuliakan Tuhan, dan hatiku bergembira karena Allah, Juruselamatku, sebab Ia telah memperhatikan kerendahan hamba-Nya.

Sesungguhnya, mulai sekarang segala keturunan akan menyebut aku berbahagia, karena Yang Mahakuasa telah melakukan perbuatan-perbuatan besar kepadaku, dan nama-Nya adalah Kudus.

Rahmat-Nya turun temurun atas orang yang takut akan Dia. Ia memperlihatkan kuasa-Nya dengan perbuatan tangan-Nya, dan mencerai-beraikan orang-orang yang congkak hatinya;

Ia menurunkan orang-orang yang berkuasa dari takhtanya, dan meninggikan orang-orang yang rendah; Ia melimpahkan segala yang baik kepada orang yang lapar, dan menyuruh orang yang kaya pergi dengan tangan hampa; Ia menolong Israel hamba-Nya, karena Ia mengingat rahmat-Nya, seperti yang dijanjikan-Nya kepada nenek moyang kita, kepada Abraham dan keturunannya untuk selama-lamanya.”

Kira-kira tiga bulan lamanya, Maria tinggal bersama dengan Elisabet, lalu pulang ke rumahnya.

Demikianlah Sabda Tuhan.

U: Terpujilah Kristus.

Renungan Harian Katolik lainnya

Ikuti berita Pos-kupang.com di GOOGLE NEWS

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved