Unwira

Peduli Stunting, Mahasiswa KKNT-PPM Unwira Kupang Gelar Sosialisasi Buat Warga Desa Kiwangona

Kegiatan ini merupakan salah satu program wajib yang diamanatkan oleh Universitas kepada setiap tim KKNT-PPM yang tersebar di sepuluh kabupaten

Editor: Edi Hayong
POS-KUPANG.COM/HO-UNWIRA KUPANG
POSE BERSAMA - Peserta KKNT-PPM Unwira Kupang saat pose bersama kepala Desa Kiwangona, Adonara Flores Timur usai kegiatan sosialisasi pencegahan dan pemberantasan stunting tanggal 10 Agustus 2022 

POS-KUPANG.COM, ADONARA- Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Tematik – Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat ( KKNT-PPM ) Unwira Kupang tahun  2022 menggelar kegiatan sosialisasi 1.000 hari pertama kehidupan (HPK) dalam rangka pencegahan dan pemberantasan stunting di Desa Kiwangona Kecamatan Adonara Timur, Kabupaten Flores Timur.

Kegiatan ini merupakan salah satu program wajib yang diamanatkan oleh Universitas kepada setiap tim KKNT-PPM yang tersebar di sepuluh kabupaten se-Provinsi NTT.

Khusus di Desa Kiwangona, program pencegahan dan pemberantasan stunting di mulai dengan beberapa rangkaian.

Mahasiswa KKN yang berjumlah tujuh belas, mengawali program dengan melakukan identifikasi dan pendataan kondisi ekonomi, pendidikan, kesehatan, ketahanan pangan masyarakat desa.

Hasil pendataan tersebut menemukan bahwa terdapat satu orang anak yang masuk dalam kategori kurang gizi dan dua orang anak sebagai penyandang stunting.

Baca juga: Mahasiswa KKNT-PPM Unwira Kupang Lomba Gebyar Aman Calistung di SDI Kuanheun Kecamatan Kupang Barat

Temuan di atas kemudian ditindaklanjuti dengan membantu para kader desa dalam program pemberian makanan tambahan (PMT) kepada anak-anak dibawah dua tahun, terkhusus bagi ketiga anak sebagaimana disebut sebelumnya.

Disamping itu, mahasiswa kemudian membagikan bibit sayuran berupa sawi dan bayam kepada warga masyarakat desa demi membantu pemenuhan makanan bergizi kepada masyarakat setempat.

Langkah konkrit yang kemudian dilakukan adalah menggelar kegiatan sosialisasi pencegahan dan pemberantasan stunting.

Kegiatan ini menghadirkan Ibu Agatha Sistiwati, A.Md.KL sebagai narasumber.  Dalam paparannya, Staf Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kabupaten Flores Timur ini menyebutkan bahwa stunting atau sering disebut pendek adalah kondisi gagal tumbuh yang dapat diderita mulai dari janin hingga anak berusia dua tahun.

Kondisi ini disebabkan oleh kurangnya asupan gizi kronis dan stimulasi psikososial serta paparan infeksi berulang terutama dalam 1.000 hari pertama kehidupan (HPK).

Baca juga: Mahasiswa KKNT-PPM Unwira Kupang Sukses Gelar Gebyar Aman Calistung

Lebih lanjut, alumni Poltekes Kupang ini menuturkan bahwa masa emas dan kritis dari pertumbuhan serta perkembangan anak dimulai dari kehamilan pertama khususnya pada fase pertumbuhan janin di 270 hari pertama.

Pada tahap ini proses pertumbuhan otak bayi perlu diperhatikan secara serius oleh ibu hamil dalam hal asupan makanan bergizi seimbang.

Selain untuk membantu pertumbuhan otak, kalori yang dikonsumsi sangat penting juga bagi pembentukan tinggi dan berat badan bayi dalam kandungan.

Asupan gizi berimbang terus diberikan kepada bayi selama 730 hari setelah proses persalinan. Asupan bergizi tersebut bersumber dari ASI Eksklusif selama 6 bulan dan diteruskan dengan memberikan MP-ASI hingga anak berusia 2 tahun.

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved