Breaking News

Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik Sabtu 13 Agustus 2022, Biarkanlah Anak-anak Datang Kepada-Ku

Renungan Harian Katolik berikuti disiapkan oleh RP. John Lewar SVD dengan judul Biarkanlah Anak-anak Datang Kepada-Ku.

Editor: Agustinus Sape
YOUTUBE/SUARA PAGI RENUNGAN HARIAN KATOLIK
RENUNGAN - RP. John Lewar SVD menyampaikan Renungan Harian Katolik untuk hari Sabtu 13 Agustus 2022 dengan judul Biarkanlah Anak-anak Datang Kepada-Ku. 

POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik berikuti disiapkan oleh RP. John Lewar SVD dengan judul Biarkanlah Anak-anak Datang Kepada-Ku.

RP. John Lewar menulis Renungan Harian Katolik ini dengan mengacu pada Yehezkiel 18: 1-10.13b.30-32, dan bacaan Injil Matius 19:13-15

Di akhir Renungan Harian Katolik ini disediakan teks lengkap bacaan Sabtu 13 Agustus 2022 beserta mazmur tanggapan dan bait pengantar Injil.

Saudari-saudaraku yang terkasih dalam Kristus.

Yesus adalah seorang pribadi yang hebat dan serba bisa dalam segala hal kecuali dalam hal dosa.

Ia memiliki kepribadian yang sangat seimbang dan harmonis. Segala nilai dan kebajikan insani, Ia miliki dalam hidup-Nya.

Ia memiliki kepribadian yang sempurna. Ia bisa bergaul dengan semua orang dari segala lapisan: usia, jenis kelamin dan kelas sosial tanpa pengkotak-kotakan.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Jumat 12 Agustus 2022, Perkawinan Itu Suci dan Kudus

Relasi-Nya menyentuh semua orang termasuk anak-anak kecil sebagaimana cerita injil hari ini.

Meskipun dipandang sebagai Tuhan, Guru dan nabi oleh para murid dan banyak orang, Yesus tidak melihat status-Nya itu sebagai balok penghalang untuk membangun relasi dan bermain dengan anak-anak.

Dalam pandangan Tuhan Yesus, semua orang adalah sederajat dan memiliki waktu serta kesempatan yang sama untuk boleh berjumpa dan bergaul dengan diri-Nya.

Begitu tinggi posisi anak-anak di mata Tuhan sehingga Yesus memberi perhatian istimewa dan menerima mereka dengan penuh kasih serta kelembutan.

Dia memeluk mereka satu persatu dan memberkatinya. Yesus tertarik dengan anak-anak, karena mereka begitu terbuka, tergantung pada orangtuanya atau orang lain, penuh semangat dan suka akan hal-hal yang baru.

Anak-anak terkadang merepotkan. Mereka bisa bertanya tentang banyak hal termasuk yang kita anggap tidak penting. Anak cerewet, bandel dan membutuhkan banyak perhatian.

Tapi itu semua bukan berarti kita boleh merendahkan atau meremehkan mereka. Kita harus memberi kasih sayang kepada mereka, dengan mendidik, mengajarkan, merawat, memperkenalkan mereka akan Firman Tuhan sejak dini dan membawa mereka ke Gereja.

Dengan demikian mereka bisa bertumbuh menjadi orang kristiani yang baik.

Para murid sungguh melakukan hal yang keliru. Mereka terpaku pada status dan kelas sosial yang ada dalam masyarakat Yahudi, sehingga tindakan Yesus bermain-main dengan anak-anak dianggap sebagai tindakan yang tidak wajar sebab tidak sesuai dengan status Yesus sebagai Tuhan, Guru dan nabi.

Namun tindakan para murid itu justru dikecam oleh Yesus. Yesus ingin menunjukkan kepada para murid-Nya bahwa orang perlu membangun relasi dan bergaul dengan aiapa saja tanpa membeda-bedakan: kaya-miskin, warna kulit, usia maupun jenis kelamin.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Kamis 11 Agustus 2022, Memaafkan, Kekuatan yang Menghentikan Rasa Sakit

Saudari-saudaraku yang terkasih dalam Kristus.

Terkadang kita juga bersikap seperti para murid. Seringkali kita hanya bergaul dengan orang-orang yang kita kenal, dengan orang-orang yang membantu kita, dengan orang-orang tertentu saja, dengan orang-orang kaya saja.

Sebaliknya kita enggan untuk berteman dengan orang-orang miskin, tidak punya jabatan, orang desa, orang berdosa, dan lain-lain.

Semoga relasi Yesus dengan anak-anak membuka wawasan kita agar kita tidak boleh membangun tembok-tembok pemisah atau penghalang dalam pergaulan.

Tidak boleh pilih kasih, tidak boleh bedakan warna kulit, usia dan status sosial dalam membangun sebuah relasi yang baik.

Ada orang tua yang tidak mau direpotkan dengan kehadiran anaknya. Dan yang lain malah menganggap anak-anak sebagai pengganggu kesenangan hidup.

Kita prihatin dan merasa sedih karena masih ada begitu banyak anak yang dibiarkan telantar oleh orangtuanya sendiri.

Tapi ingatlah, sesungguhnya anak-anak sangat berharga dan begitu istimewa di mata Tuhan.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Hari Ini, Kamis 11 Agustus 2022: Tulus Mengampuni

Kita mohon Tuhan agar menyadarkan para orangtua akan tugas dan tanggung jawabnya dalam memelihara, membesarkan dan mendidik anak-anaknya.

Kontemplasi

Dalam heningmu, pandanglah Yesus Tuhan yang dengan lembut dan ramah menyambut anak-anak yang datang kepadaNya. Rasakan cinta kasihNya yang lembut dan ramah itu, bukan hanya kepada anak-anak saja, tetapi juga kepada mereka yang mengantar dan membawa anak-anak itu datang kepadaNya.

Doa

Ya Tuhan Yesus yang baik, terima kasih atas segala jerih payah orangtua dan orang-orang di sekitarku yang telah memperkenalkan aku pada pribadi-Mu.

Biarlah aku menjadi pribadi yang dewasa, memperkenalkan kasih-Mu kepada sesama, bersikap lemah lembut dan membawa sesama kepada-Mu. Amin.

Sahabatku yang terkasih. Selamat Hari Sabtu. Salam sehat selalu. Salam doa dan berkatku untukmu dan keluarga di mana saja berada: Bapa dan Putera dan Roh Kudus. Amin.*

Teks Lengkap Bacaan Renungan Harian Katolik Sabtu 13 Agustus 2022

BACAAN - Ilustrasi Alkitab Katolik. Silakan membaca teks lengkap bacaan Renungan Harian Katolik Sabtu 13 Agustus 2022.
BACAAN - Ilustrasi Alkitab Katolik. Silakan membaca teks lengkap bacaan Renungan Harian Katolik Sabtu 13 Agustus 2022. (Tokopedia)

Bacaan Pertama: Yehezkiel 18:1-10.13b.30-32

“Aku menghukum kalian sesuai dengan tindakanmu sendiri.”

Bacaan dari Kitab Yehezkiel:

Tuhan bersabda kepadaku, “Apakah maksudnya kalian mengucapkan pepatah ini di Israel, ‘Ayah-ayah makan buah mentah, dan gigi anak-anaknya menjadi ngilu’?

Demi Aku yang hidup, demikianlah sabda Tuhan, kalian tidak akan mengucapkan pepatah itu lagi di Israel.

Sungguh, semua jiwa itu Aku yang punya! Baik jiwa ayah maupun jiwa anak Akulah yang punya!

Dan orang yang berbuat dosa, dia sendirilah yang harus mati.

Orang benar ialah yang melakukan keadilan dan kebaikan.

Ia tidak makan daging persembahan di atas gunung. Ia tidak memuja-muja berhala-berhala kaum Israel.

Ia tidak mencemari isteri sesamanya dan tidak menghampiri wanita yang sedang haid.

Ia tidak menindas orang lain. Ia mengembalikan gadaian orang dan tidak merampas apa-apa.

Ia memberi makan orang lapar dan memberi pakaian kepada orang telanjang.

Ia tidak memungut bunga dan tidak memakan riba.

Ia menjauhkan diri dari kecurangan dan melakukan hukum yang benar dalam hubungan dengan sesama manusia.

Ia hidup menurut ketetapan-Ku, dan tetap mentaati peraturan-Ku; ia berlaku setia.

Orang demikianlah orang yang benar, dan ia pasti hidup,” demikianlah sabda Tuhan Allah.

“Tetapi kalau ia melahirkan seorang anak yang menjadi perampok, dan yang suka menumpahkan darah atau melakukan salah satu dari kejahatan tersebut, maka anak itu sendirilah yang harus mati, dan darahnya tertumpah pada dia sendiri.

Oleh karena itu, Aku akan menghukum kalian masing-masing menurut tindakanmu, hai kaum Israel,” demikianlah sabda Tuhan Allah.

“Maka bertobatlah dan berpalinglah dari segala durhakamu, jangan sampai itu menjadi batu sandungan, yang menjatuhkan kamu ke dalam kesalahan.

Buanglah dari padamu segala durhaka yang kalian lakukan terhadap-Ku dan perbaharuilah hari serta rohmu! Mengapa kalian mau mati, hai kaum Israel? Aku tidak berkenan akan kematian seseorang yang harus ditanggungnya,” demikianlah sabda Tuhan Allah.

“Oleh karena itu bertobatlah, supaya kalian hidup.”

Demikianlah sabda Tuhan

U: Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan: Maz 51:3-4.5-6a.12-13.14.17

Refrein. Ciptakanlah hati yang murni dalam diriku, ya Allah.

* Ciptakanlah hati yang murni dalam diriku, ya Allah, dan baharuilah semangat yang teguh dalam batinku. Janganlah membuang aku dari hadapan-Mu dan janganlah mengambil roh-Mu yang kudus dari padaku!

* Berilah aku sukacita karena keselamatan-Mu, dan teguhkanlah roh yang rela dalam diriku. Maka aku akan mengajarkan jalan-Mu kepada orang-orang durhaka, supaya orang-orang berdosa berbalik kepada-Mu.

* Tuhan, Engkau tidak berkenan akan kurban sembelihan; dan kalaupun kupersembahkan kurban bakaran, Engkau tidak menyukainya. Persembahanku kepada-Mu ialah jiwa yang hancur; hati yang remuk redam tidak akan Kaupandang hina, ya Allah.

Bait Pengantar Injil: Alleluya

U : Alleluya, alleluya, alleluya

Terpujilah Engkau, Bapa, Tuhan langit dan bumi, sebab misteri kerajaan Kaunyatakan kepada kaum sederhana.

Bacaan Injil: Matius 19:13-15

“Janganlah menghalang-halangi anak-anak datang kepada-Ku.”

Inilah Injil suci menurut Matius:

Sekali peristiwa orang membawa anak-anak kecil kepada Yesus, supaya Ia meletakkan tangan-Nya atas mereka dan mendoakan mereka.

Tetapi murid-murid Yesus memarahi orang-orang itu.

Maka Yesus berkata, “Biarkanlah anak-anak itu, janganlah menghalang-halangi mereka datang kepada-Ku. Sebab orang-orang seperti merekalah yang empunya Kerajaan Surga.”

Lalu Yesus meletakkan tangan-Nya atas mereka dan kemudian Ia berangkat dari situ.

Demikianlah Sabda Tuhan

U: Terpujilah Kristus.

Renungan Harian Katolik lainnya

Ikuti berita Pos-kupang.com di GOOGLE NEWS

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved