Berita NTT
Pemerintah Butuh HIPMI Lahirkan dan Bina Pengusaha Baru
untuk mencari potensi NTT yang bisa dikembangkan secara ekonomi dan menambah jumlah pelaku usaha yang mandiri.
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Irfan Hoi
POS-KUPANG.COM, KUPANG - Peran pengusaha dalam menggerakan ekonomi sangat dibutuhkan.
Tidak bisa dipungkiri, pengusaha terus tumbuh dengan berbagai sektor, termaksuk tumbuhnya pengusaha muda. Demikian juga di NTT, pembangunan ekonomi disokong para pengusaha.
Pemerintah justru akan sangat menaruh harapan besar pada keberadaan pengusaha, seperti Himpunan Pengusaha Muda Indonesia atau HIPMI NTT.
Baca juga: Gelar Buka Puasa Bersama, BPD HIPMI NTT Santuni Anak Yatim dan Kaum Dhuafa
Peran HIPMI diyakini bisa memberi dampak pada pembukaan lapangan kerja hingga perkembangan ekonomi di NTT.
Ketua Dekranasda NTT, Julie Sutrisno Laiskodat, mengadakan pengusaha muda sebagai pionir penggerak ekonomi NTT yang kuantitasnya perlu bertambah. Hal ini yang juga selalu ia sampaikan ke Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat.
Gubernur NTT sendiri, kata dia, adalah pengusaha yang kemudian menilik potensi-potensi ekonomi NTT dan kembali ke NTT.
Tujuan dari berwirausaha, kata dia, adalah untuk mencari potensi NTT yang bisa dikembangkan secara ekonomi dan menambah jumlah pelaku usaha yang mandiri.
"Maka pemerintah butuh kalian untuk membina dan melahirkan pengusaha baru," ungkap Julie saat bertandang ke Sekretariat Badan Pengurus Daerah HIPMI NTT, Jumat 5 Agustus 2022.
Baca juga: Dua Tahun Jadi Wakil Rakyat di Senayan, Ini yang Dilakukan Julie Sutrisno Laiskodat
Ia berharap HIPMI membantu bertambahnya jumlah pengusaha muda di NTT, merubah pola pikir menjadi bawahan atau pegawai negeri, memberi habitus baru sehingga anak muda memiliki pola pikir untuk menjadi tuan di tanah sendiri.
"Masyarakat NTT itu mereka dapat mandiri dengan potensi NTT yang ada dan makanya kami punya program di Dekranasda yaitu hadir sebanyak-banyaknya UMKM dan enterpreneur yang ada di NTT," tambah dia.
Ia juga menyoroti angka kematian yang sangat tinggi atas para pekerja migran NTT yang meninggal di luar negeri.
Kasus ini kontras dengan potensi NTT yang terkendala pada masalah air bersih dan infrastruktur sehingga menjadi faktor sulit berkembangnya sumber daya manusia NTT di daerah.
Ia ingin HIPMI NTT memperluas peluang kerja dan memberikan kemampuan wirausahawan kepada banyak anak muda NTT
"Ini yang perlu diupayakan," cetusnya.
Baca juga: BPD HIPMI NTT Segera Gelar Musdalub, MID Calon Tunggal Ketua Umum
Ikhsan Darwis selaku Ketua HIPMI NTT menyebut wadah ini tempat berkumpulnya pengusaha yang rata-rata berusia di bawah 40 tahun yang ingin membangun NTT.
Beberapa pengusaha dari kalangan mahasiswa juga didukung oleh HIPMI NTT seperti mahasiswa UNKRIS yang adalah pengusaha ternak ayam potong, penjual kebutuhan rumah tangga di pasar, juga penjual minyak dan ikan. (*)