Polisi Tembak Polisi

Otak Brigadir J Pindah ke Perut di Autopsi Kedua, Begini Penjelasan Ahli Forensik

Hasil autopsi kedua jenazah Brigadir J bocor. Ada hal aneh yang terungkap, yaitu organ otak Brigadir J pindah ke perut.

Editor: Alfons Nedabang
FACEBOOK/ROHANI SIMANJUNTAK
PETI JENAZAH - Aparat Kepolisian membawa kembali peti jenazah Brigadir J dari RSUD untuk dimakamkan. Jenazah Brigadir J digali kembali dari makam, Rabu 27 Juli 2022 untuk kepentingan autopsi ulang. 

POS-KUPANG.COM - Hasil autopsi kedua jenazah Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir Yosua alias Brigadir J bocor. Ada hal aneh yang terungkap, yaitu organ otak Brigadir J pindah ke perut.

Perpindahan organ otak Brigadir J ke perut memicu banyak pertanyaan dari netizen.

"Pagi² baca berita hasil autopsi ulang kasus brigadir J. Itu luka tembak aja udah ditempat fatal, satu tembakan dikepala udah bikin nyawa melayang, lah ini luka tembak ada di dada dan bagian tubuh lain. Belum lagi mindahin otak ke perut. Asli brutal banget sih ini. Psyco abis," tulis akun Twitter.

"Iya.. itu gimana sih. Ngeri banget," komentar akun Twitter lainnya.

Ahli forensik Rumah Sakit Universitas Sebelas Maret (UNS), dr Novianto Adi Nugroho memberi penjelasan. Menurutnya pemindahan otak jenazah dari kepala ke perut tidak ada aturan khusus.

"Aturan khusus tidak ada, yang jelas adalah jenazah dikembalikan ke keluarga dalam keadaan baik setelah otopsi atau bedah mayat," ujar Novianto, Rabu 3 Agustus 2022, melansir Kompas.com.

Baca juga: Mahfud MD Geleng-geleng Lihat Hasil Visum, Pegang Catatan Intelijen hingga Kompolnas

Novianto menjelaskan mengenai proses autopsi jenazah. Menurutnya, pada sebuah autopsi, biasanya semua organ dalam akan diambil dan diperiksa secara teliti, mulai dari ginjal, jantung hingga otak.

Tindakan ini diperlukan guna mengetahui adakah kelainan pada organ-organ dalam tersebut. Selepas organ diperiksa, akan ada penyesuaian peletakan kembali organ ke dalam tubuh, berdasarkan jenis organ dan kondisi tulang dan kerangka jenazah.

Otak mudah membusuk dan mencair "Organ otak dimasukkan ke dalam perut, pertama supaya memudahkan dan mempercepat rekonstruksi jenazah supaya dikembalikan ke keluarga dalam keadaan bagus," ujar Novianto.

Mengapa organ otak dimasukkan ke dalam perut, bisa jadi karena alasan kedua. Yaitu bahwa organ otak bersifat lebih mudah membusuk dan mudah mencair.

Jika dipaksa dimasukkan kembali ke dalam kepala, maka otak yang busuk bisa merembes dan keluar dari rongga kepala melalui bekas potongan tulang tengkorak.

"Jika begitu, hal tersebut menimbulkan kurang etis di hadapan keluarga," lanjut dia.

Sebagaimana diketahui, jenazah Brigadir J sudah pernah diautopsi sebelumnya. Dalam proses autopsi pertama, organ otak bisa dikembalikan ke tengkorak, atau dimasukkan ke dalam perut jika tulang tengkorak sudah rusak atau patah.

Baca juga: BREAKING NEWS : Bharada E Ditetapkan Sebagai Tersangka Kasus Brigadir Joshua

Menurut Novianto, proses pembusukan otak pada jenazah berjalan lebih cepat dibanding organ dalam tubuh lainnya seperti ginjal dan jantung.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved