Berita Lembata

Gedung Disegel, Sudah Delapan Bulan Siswa SDI Ilowutung Lembata Belajar Mengajar di Emperan Kelas

Selama delapan bulan, para guru dan siswa di SDI Ilowutung,  Desa Lamalela, Kecamatan Lebatukan terpaksa

Penulis: Ricardus Wawo | Editor: Ferry Ndoen
Foto/RICKO WAWO
SEGEL - penyegelan sekolah kembali terjadi di Kabupaten Lembata. Selama delapan bulan, para guru dan siswa di SDI Ilowutung, desa Lamalela, Kecamatan Lebatukan terpaksa harus melakukan kegiatan belajar mengajar di emperan kelas karena semua ruang kelas disegel oleh para tukang bangunan. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM.COM, RICKO WAWO

POS-KUPANG.COM, LEWOLEBA - Masalah penyegelan sekolah kembali terjadi di Kabupaten Lembata. Selama delapan bulan, para guru dan siswa di SDI IlowutungDesa Lamalela, Kecamatan Lebatukan terpaksa harus melakukan kegiatan belajar mengajar di emperan kelas karena semua ruang kelas disegel oleh para tukang bangunan. 

Kepala SDI Ilowutung Yosep Ado Tereng mengungkapkan gedung sekolah tersebut disegel sejak bulan Januari 2022. Alasannya, pihak kontraktor yang merehab gedung sekolah tersebut belum membayar upah para tukang, termasuk biaya material milik warga. 

Sampai saat ini, gedung sekolah SDI Ilowutungmasih disegel dan sebanyak 31 siswa dan 8 orang guru SDI Ilowutung masih melakukan aktivitas belajar mengajar di emperan kelas. 

Menurut dia, biaya upah tukang yang belum dibayar oleh kontraktor mencapai Rp 73 juta lebih. 

Semua upaya sudah dilakukan supaya para siswa tidak jadi korban dari persoalan ini, termasuk berkomunikasi dengan kepala desa, pemerintah daerah dan pihak kontraktor yang ada di Kupang. 

Baca juga: Pemkab Lembata dan PT SMI Tandatangani Pinjaman PEN Rp 225 Miliar

"Kita sudah tidak bisa hubungi kontraktor. Nomornya sudah tidak aktif lagi," ungkap Yosep Rabu, 3 Agustus 2022.

Dihubungi terpisah, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Lembata Anselmus Bahi mengaku sudah mengetahui informasi tersebut.

Dia sempat meminta kepala sekolah untuk berkomunikasi dengan kepala desa dan para tukang supaya bisa membuka ruang kelas yang disegel. 

Menurutnya, peserta didik yang bersekolah di sana juga merupakan anak dari para tukang yang menyegel gedung sekolah tersebut. Jadi, dia ingin ada pendekatan yang persuasif agar siswa tak dikorbankan. Karena tak ada informasi lanjutan, dia sempat mengira masalah ini sudah selesai. Ternyata masih berlanjut. 

Anselmus berujar bahwa beberapa waktu lalu Kepala SDI Ilowutung sudah bertemu dengannya lagi. 

Pekan depan Anselmus akan pergi ke desa Lamalela, bertemu langsung dengan para tukang supaya gedung sekolah yang baru direnovasi itu bisa dibuka untuk kepentingan pendidikan anak-anak di sana. 

Dirinya akan berkomunikasi dengan semua pihak supaya para siswa dan guru bisa kembali melakukan aktivitas belajar mengajar di dalam ruang kelas. 

Sejak masalah ini mencuat, Anselmus juga sudah berkoordinasi dengan Dinas PUPR Kabupaten Lembata, PPK yang ada di Kupang dan pihak kontraktor. 

Seperti pengakuan kepala sekolah, saat ini, tandas Anselmus, pihak kontraktor juga sudah tidak bisa dihubungi lagi. 

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved