Berita Kota Kupang
WHDI Kota Kupang Gelar Workshop Penguatan Manajemen Organisasi
pertama anak sejak dalam kandungan, merupakan masa emas. Ini perlu intervensi dari semua pihak. Tujuannya untuk meningkatkan gizi anak itu
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Irfan Hoi
POS-KUPANG.COM, KUPANG - Wanita Hindu Dharma Indonesia (WHDI) - Kota Kupang menggelar Workshop untuk penguatan manajemen organisasi WHDI bagi para anggota. Kegiatan berlangsung di aula pantai Lasiana Kota Kupang, 30-31 Juli 2022.
Kegiatan itu digelar dengan tema "melalui manajemen tata kelola organisasi kita tingkatkan pemberdayaan perempuan Hindu dalam kesetaraan gender dan pencegahan Stunting".
Puluhan ibu-ibu WHDI hadir dalam kegiatan untuk mendapat materi pengenalan hingga penggunaan atribut dan juga ketentuan yang berlaku dalam WHDI. Selain itu, Kegiatan ini juga bertujuan memberi asupan pikiran bagi ibu-ibu dalam berumah tangga.
Baca juga: Wali Kota Sebut Parkiran di Kawasan Pantai Kelapa Lima Dikelola Sementara oleh PD Pasar Kota Kupang
Dalam materinya tentang pencegahan stunting, dr. Radha Govinda Padma, mengatakan stunting mulai giat dikampanyekan sejak gubernur Viktor Bungtilu Laiskodat dilantik.
Menurut dia, NTT memiliki peringkat satu dalam angka stunting berdasarkan survey. Alasan itulah Presiden Jokowi pernah datang ke NTT beberapa waktu lalu di pulau Timor.
Periode 1000 hari pertama anak sejak dalam kandungan, merupakan masa emas. Ini perlu intervensi dari semua pihak. Tujuannya untuk meningkatkan gizi anak itu.
Berat badan anak yang tidak kunjung bertambah ketika penimbangan, menurutnya agar perlu diwaspadai. Ia menyarankan untuk dicek status gizinya. Deteksi dini terhadap pelambanan tumbuh anak agar harus ditindaklanjuti.
Selain itu ada juga, tanda oembekakakan pada kaki ataupun bagian tubuh anak. Itu merupakan sinyal utama dari anak kekurangan protein. Anak akan mengalami stunting jika berbagai masalah kesehatan dan gizi anak dibiarkan.
Baca juga: Parkir Sepanjang Taman Pantai Kelapa Lima Diatur Dishub Kota Kupang
NTT merupakan peringkat pertama anak-anak yang memiliki angka stunting secara Indonesia. Pemerintah memprogramkan itu secara nasional untuk mendukung target Indonesia emas pada 2045 nanti.
"Pola asuh dan pendampingan oleh keluarga sanagt penting menjaga pencegahan stunting," sebut dr. Radha.
Anak-anak ketika makan, menurut dr. Radha, harus ada pendampingan. Ini adalah hal kecil namun sangat penting untuk diperhatikan.
Ia berharap juga agar pemeriksaan kehamilan juga sangat penting. Minimal empat kali dilakukan pemeriksaan kehamilan.
Selain itu, kebersihan di dalam rumah dan dari diri sendiri sangat penting. Harusnya budaya cuci tangan sebagai bagian dari kebersihan harus menjadi budaya.
Konsep lain dari beberapa daerah di NTT yang memiliki potensi sumber gizi yang baik, harusnya digunakan untuk pemenuhan gizi bagi keluarga yang dimaksud.