Berita Sumba Timur Hari Ini

Pendekatan Kearifan Lokal Sumba Timur, MSM Gelar 'Ritual Hamayang' Sebelum Operasikan Pabrik 

Pengoperasian perdana pabrik penggilingan tebu terbesar itu dilakukan menyusul panen perdana tebu dari kebun tebu milik perusahaan

Penulis: Ryan Nong | Editor: Edi Hayong
POS-KUPANG.COM/RYAN NONG
RITUAL - Ritual hamayang dilakukan oleh para tetua dan para Ratu kepercayaan Marapu sebagai persiapan sebelum proses penggilingan tebu perdana PT.MSM. Hamayang dilaksanakan pada Jumat, 29 Juli 2022. 

"Hamayang ini maksudnya, pertama kita serahkan (seluruh operasional) kepada leluhur yang mendahului kita dengan dewa, memberitahu kembali apa yang harus dilakukan juga untuk kasih dingin. Apapun kendalanya supaya semua kita hati dingin," ujar Umbu Maramba Hawu didampingi Domu Hambalati (60) yang mewakili Watupelit usai ritual. 

Berbagai ritual itu dilaksanakan agar seluruh harapan dari perusahaan terkait operasional dapat berjalan dengan baik dan memberi manfaat bagi semua. 

Umbu Maramba Hawu mengatakan dari ritual melihat perut dan usus lima ekor ayam serta hati babi, para leluhur memberi tanda jika masih terdapat persoalan yang harus diselesaikan oleh pihak perusahaan. 

Namun demikian, operasional pabrik boleh tetap dijalankan sementara persoalan tersebut juga harus tetap diselesaikan. 

"Tadi ada empat unsur, kira kira dari perusahaan dan kita selalu tokoh yang punya wilayah, ada salah pemahaman, leluhur yang lebih tahu makanya dikasih tanda supaya masalah itu bisa klir," tambah dia. 

Selanjutnya, untuk mengetahui secara pasti persoalan tersebut maka akan dilaksanakan lagu satu ritual tersendiri yakni hirumowar. 

Menurut Manajer Humas PT. MSM, Yulius Palilu, perusahaan tidak bisa berjalan tanpa adanya dukungan dari masyarakat sekitar. 

Karena itu, sebagai bentuk ungkapan syukur atas kesiapan MSM untuk memulai penggilingan tebu perdana dan untuk memastikan kelancaran produksi perusahaan maka dilaksanakan hamayang sesuai dengan kearifan lokal.

"Kami sangat senang karena kegiatan yang kami lakukan di tempat ini," sebut Yulius Palilu. 

Ia mengatakan perusahaan selalu berupaya mengakomodir apa yang diajukan oleh masyarakat sekitar perusahaan. Harapan masyarakat dan harapan perusahaan disinergikan untuk mencapai tujuan. 

"Ada kebutuhan untuk kita laksanakan bersama, semua agar penggilingan dan proses produksi bisa berjalan dengan baik," ujar Yulius Palilu. 

Apresiasi Pemerintah

Pemerintah mengapresiasi pendekatan budaya dan kearifan lokal yang dilakukan oleh PT MSM di Sumba Timur. Di tengah modernisasi, sebagai perusahan modern, PT MSM tetap menghargai tradisi dan kearifan lokal setempat dalam mendukung operasional perusahaan. 

"Kami selalu tokoh masyarakat dan pemerintah mengapresiasi MSM yang mengedepankan pendekatan budaya dan tetap menghargai kearifan lokal wilayah ini," sebut Sekretaris Kecamatan Kahaungu Eti, Windi Wudu Wengky yang hadir. 

Ia mengatakan, sejak awal hingga saat ini, pihak perusahaan tetap melakukan berbagai ritual sesuai tradisi lokal, sejak pembukaan lahan, izin menggali mata air, izin membangun pabrik hingga persiapan pengoperasian pabrik penggilingan. 

Halaman
123
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved