Berita TTS

Begini Ungkapan Keluarga Terkait Kematian Bocah Tiga Tahun di TTS yang Tewas Ditembak Kakaknya 

Sepertinya mereka sedang pergi menemui pihak kepolisian karena tadi ada telpon. Saya kurang tahu apakah di polsek atau di polres TTS

Editor: Rosalina Woso
POS-KUPANG.COM/ADRIANUS DINI
PAMAN - Paman korban Melianus Bako 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Adrianus Dini

POS-KUPANG.COM, SOE - Peristiwa naas menimpa bocah 3 tahun (DB) di kabupaten Timor Tengah Selatan atau TTS  yang secara tak sengaja ditembak oleh kakaknya pada Kamis 21 Juli 2022 minggu lalu.

Setelah menghimpun informasi dari kasat reskrim polres TTS, Pos Kupang berupaya mendatangi secara langsung rumah korban, Rabu 27 Juli 2022.

Melewati jalan bebatuan, sedikit rabat pada titik tertentu dan tanah berbukit dengan sisi kiri dan kanan terlihat tergerus akibat longsor, Pos Kupang mendatangi rumah korban di Kampung Oeekam, dusun C, RT 20, RW 09, Desa Lakat, kecamatan Kuatnana, Kabupaten TTS.

Baca juga: Kapolres TTS Lepas 300 Personil Untuk PAM Pilkades Serentak di Kabupaten TTS

Google maps tak membaca lokasi kampung Oeekam. Bermodalkan komunikasi dengan beberapa warga di sepanjang perjalanan, Pos Kupang berhasil menjangkau rumah korban.

Dari depan tampak rumah korban tertutup rapat. Tidak ada seorang pun yang berada di sini. 

Lama menunggu, seorang pria mendekat. 

"Shalom pak. Ada perlu siapa? Mereka tidak ada di rumah," ucap Melki Bako.

Bersama Pos Kupang, pria tersebut bercerita. Ternyata dia adalah paman dari si korban.

"Betul pak. Ini rumah korban bocah 3 tahun yang pak maksud. Tadi orang tuanya baru saja keluar. Mungkin pak bertemu di jalan karena mereka baru keluar sekitar 30 menit yang lalu," jelasnya.

Baca juga: Yayasan Plan International Indonesia Distribusikan Bantuan Kemanusiaan di Desa Belle TTS

"Sepertinya mereka sedang pergi menemui pihak kepolisian karena tadi ada telpon. Saya kurang tahu apakah di polsek atau di polres TTS," tambahnya.

Setelah lama bercerita dia pun menjelaskan perihal kematian bocah 3 tahun itu.

"Saya secara pribadi tidak tahu kejadian itu. Waktu datang ke rumah memang DB sudah kritis," ucapnya.

Lama bercerita seputar hal ini, datang lagi paman korban yang lain yaitu Melianus Bako.

Melianus mengisahkan, kejadian ini terjadi pada Kamis 21 Juli minggu lalu. Saat itu orang tua korban tidak berada di rumah.

"Pada saat itu ayah korban,Yonatan Bako tidak berada di rumah. Dia dalam perjalanan ke Puskesmas karena dia kader kesehatan. Tapi baru di tengah perjalanan dia mendapat telpon bahwa DB sudah kritis. Jadi dia langsung pulang," terangnya.

"Sementara itu, ibu korban, Debi Snae juga sedang berada di kantor Desa Lakat untuk menerima BLT. Korban bermain di rumah dengan kakaknya sendiri," tambahnya.

Baca juga: Hadir Guna Membuka Rakor PKP Tingkat Provinsi NTT, Ketum Sebut Kabupaten TTS Serasa Puncak di Jawa

"Untuk informasi lain saya kurang tahu karena memang saya datang korban sudah kritis," paparnya.

"Waktu itu kakaknya memeluk korban (DB) dengan pandangan kosong. Dia seperti tidak berdaya. Dalam keseharian kakaknya sangat menyayangi DB. Bahkan tanpa kakaknya ini DB tidak mau makan," ujarnya.

Di juga menjelaskan, korban sempat mendapat perawatan di RSUD Soe. Namun dikarenakan butuh penanganan serius korban kemudian dirujuk ke RSUD Kupang pada malam hari. 

Namun katanya, dalam perjalanan tepatnya di wilayah Oesusu, Kabupaten Kupang, korban sudah tidak tertolong lagi dan meninggal dunia.

"Kami dari keluarga hanya melihat ini sebagai musibah. Kematian seperti ini di luar pemahaman kami. Namun kami menerima kenyataan itu. Mungkin Tuhan berkehendak lain," ucapnya sedih.

Dia mengatakan, korban kemudian dimakamkan di samping rumah kakek korban pada Sabtu, 23 Juli lalu. 

POS-KUPANG juga diajak untuk melihat secara dekat makam DB. Semen yang masih basah dengan karang seadanya terlihat di makam DB. Di sini sepi karena kampung ini tak seramai perkampungan lain. (*)

Berita TTS Lainnya

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved