KKB Papua

Eks Prajurit TNI Gabung KKB Papua Jadi Otak Pembantaian 11 Warga di Nduga

Otak pembantaian warga adalah Egianus Kogoya dan Yotam Bugiangge, eks prajurit TNI yang bergabung dengan KKB Papua.

Editor: Alfons Nedabang
TRIBUN-PAPUA.COM
YOTAM BUGIANGGE - Eks Prajurit TNI Prada Yotam Bugiangge kabur dari satuannya Kompi-C Yonif 756/WMS pada Desember 2021. Dia bergabung KKB Papua pimpinan Egianus Kogoya dan menjadi otak pembantaian warga di Kampung Nongolait, Distrik Kenyam, Kabupaten Nduga, Sabtu 16 Juli 2022. 

Setelah terjadi pembantaian warga di Distrik Kenyam Kabupaten Nduga, Panglima Kodap III Ndugama Derakma Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat - Organisasi Papua Merdeka ( TPNPB-OPM ) atau KKB Papua Egianus Kogoya mengaku bertanggung jawab.

Menurut Egianus Kogoya, peristiwa itu dipicu aksi seorang warga asli Papua merekam video saat anak buahnya mengibarkan bendera Bintang Kejora.

Dia mengatakan, KKB Papua mencurigainya perekam video sebagai mata-mata sehingga menembaknya.

Panglima Kodap III Ndugama KKB Papua Egianus Kogoya menyampaikan hal itu melalui keterangan tertulisnya, Senin 18 Juli 2022, dilansir dari https://fr.jubi.id.

Baca juga: Komnas HAM Ungkap KKB Papua Beli Senjata dan Amunisi Pakai Dana Desa

Egianus Kogoya menjelaskan kronologi sebelum dan saat KKB Papua melakukan pembantaian terhadap warga.

Pada 16 Juli 2022, pasukan TPNPB-OPM Kodap III Ndugama Derakma memasuki Kenyam.

Pukul 08.30 WIT, KKB Papua mengibarkan bendera Bintang Kejora di Kampung Nanggolait, Distrik Kenyam, Kabupaten Nduga.

"Dari sebuah truk, seseorang diam-diam mengambil foto dan video. Kami mencurigainya sebagai mata-mata dan menembaknya di tempat,” kata Kegianus Kogoya.

Setelah menembak korban yang adalah warga Papua, lanjut Egianus Kogoya, KKB Papua menembaki lima orang yang menjaga kios di sepanjang jalan.

Dia menuduh penjaga kios juga memata-matai aktivitas KKB Papua dan menuduh salah satu dari mereka memiliki senjata.

Beberapa saat kemudian, sebuah truk melewati tempat kejadian. “Kami berhenti dan memeriksa truk. Ada empat orang, kepala tertunduk di dalam truk."

Baca juga: KKB Papua Kembali Tebar Ancaman, Egianus Kogoya: Kami Tidak Kompromi, Tembak Mati Mata-mata

"Kami mencurigai empat orang itu dan kami menembak mereka. Dalam pandangan kami, mereka adalah mata-mata yang menyamar sebagai pekerja,” tambah Egianus Kogoya.

Rombongan Egianus Kogoya juga menembak mati sopir truk lain yang juga melintas serta satu korban lagi yang sedang melintas di jalan.

Egianus Kogoya mengkonfirmasi bahwa KKB Papua menembak mati 11 orang.

“Kami menembak mati 11 orang (non-Papua) dan seorang Papua karena dia mengambil foto dan video. Dari 12 orang tersebut, 10 orang meninggal dunia dan dua orang luka-luka,” rinci Egianus Kogoya.

Setelah pembantaian warga, Egianus Kogoya kembali menebar ancaman.

Dia mengatakan kelompoknya akan membunuh siapa pun yang dicurigai sebagai mata-mata.

“Siapapun mereka, sipil, karyawan, pekerja, apakah mereka orang asli Papua atau bukan, kami tidak akan kompromi," katanya.

"Kami akan tembak sampai mati sampai Papua merdeka,” tegas Egianus Kogoya. (*)

 

Ikuti berita POS-KUPANG.com di GOOGLE NEWS

 

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved