Berita Manggarai Timur Hari Ini
Promosikan Prodak UMKM Binaan, Bank NTT Cabang Borong Gelar Expo Pada Momen HUT Ke-60 Bank NTT
hasil produk olahan makanan dan minuman dari pangan lokal dari para pelaku UMKM binaan Bank NTT lainya
Penulis: Robert Ropo | Editor: Rosalina Woso
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Robert Ropo
POS-KUPANG.COM, BORONG - Untuk memeriahkan hari ulang tahun (HUT) ke-60 Bank NTT, pihak Bank NTT Cabang Borong, Kabupaten Manggarai Timur menggelar kegiatan Expo UMKM Bank NTT Cabang Borong.
Kegiatan ini berlangsung di halaman kantor Bank NTT Cabang Borong, Minggu 17 Juli 2022.
Pantauan POS-KUPANG.COM, dalam kegiatan Expo ini, sejumlah pelaku UMKM baik perorangan maupun kelompok/lembaga memamerkan prodak mereka.
Baca juga: Puncak HUT ke-60, Bank NTT Rote Ndao Gelar Kegiatan Pasar Murah
Adapun berbagai prodak yang dipromosikan yakni sarung, selendang dan topi songke dari galeri milik Dekranasda Kabupaten Manggarai Timur, galeri Kobus Songke, dan Galeri Kain Tenun Tumbak Harapan 1 dari Kecamatan Lamba Leda Utara (LAUT).
Selain kain Songke, juga dipamerkan hasil produk olahan makanan dan minuman dari pangan lokal dari para pelaku UMKM binaan Bank NTT lainya seperti prodak kopi bubuk Poco Nembu dari Bumdes Poco Nembu, Desa Colol, Kecamatan Lamba Leda Timur.
Abon ikan tuna dari galeri Mama Mola asal Pota, Kecamatan Sambi Rampas, kue dari galeri milik Lisa Cake, Mukun, Kecamatan Kota Komba Utara dan produk olahan makanan lokal berupa rebok, keripik ubi dan pisang balado, dan buah mentimun dari tiga kelompok UMKM Paroki St Hubertus Sok.
Dalam kegiatan Expo itu juga dipamerkan hasil kerajinan tangan dari Duta Galeri, Desa Bangka Kempo, Kecamatan Rana Mese, berupa seni patung, bola, lesung, kendi, botol dan rumah adat yang terbuat dari bahan kayu nangka dan mahoni.
Pemimpin Bank NTT Cabang Borong, Nurchalis Tahir bersama seluruh karyawan juga tanpak berbelanja setiap prodak UMKM itu.
Baca juga: Ini Yang Akan Dilaksanakan Pada Puncak Perayaan HUT ke-60 Bank NTT di Cabang Waingapu
Transaksi jual beli itu dengan menggunakan non tunai melalui aplikasi QRIS yang merupakan alat pembayaran secara digital.
Dalam puncak HUT ke-60 Bank NTT juga selain mengikuti kegiatan perayaan secara virtual yang diselenggarakan oleh Kantor Pusat Bank NTT Kupang, juga dilakukan pemotongan kue tar oleh Pemimpin Cabang didampingi para pemimpin Capem dan Kas Bank NTT Cabang Borong.
Pemimpin Bank NTT Cabang Borong, Nurchalis Tahir, kepada POS-KUPANG.COM, usai kegiatan itu, mengatakan, pihaknya terus bekerja ke depan untuk mencapai target besar sesuai dengan tema 'Go Sustainability' dalam HUT ke-60 Bank NTT agar bisnis Bank NTT lebih baik lagi ke depan.
Karena itu, diminta dukungan dari semua pihak baik pemerintah maupun masyarakat itu sendiri.
"HUT Bank NTT kali ini diusung dengan tema 'Go Sustainability' yang artinya kerja-kerja kita ke depan masih terus dilanjutkan dan ada target besar yang akan kita capai, sehingga perlu ada kerja keras dari semua insan Bank NTT. Karena itu kami membutuhkan dukungan dari semua pihak baik dari pemerintah maupun masyarakat Manggarai Timur itu sendiri khususnya maupun NTT pada umumnya,"ungkapnya.
Nurchalis juga berpesan kepada para karyawan untuk terus bekerja dan tanamkan dalam diri, sehingga ke depan Bank NTT Cabang Borong khususnya lebih baik lagi dari sebelumnya.
Baca juga: Ini Yang Akan Dilaksanakan Pada Puncak Perayaan HUT ke-60 Bank NTT di Cabang Waingapu
"Karena ini melalui momentum HUT ke-60 ini saya mengajak kita semua keluarga besar Bank NTT Cabang Borong mari kita lanjutkan kerja-kerja kita ini dengan baik, sehingga apa yang sudah tertuang dalam bisnis kita dapat tercapai,"ungkapnya.
Nurchalis juga mengatakan, dalam kegiatan puncak HUT ke-60 Bank NTT, pihaknya melaksanakan kegiatan Expo UMKM Binaan Bank NTT. Dalam kegiataan Expo ini diikuti sekitar sepuluh UMKM.
Menurutnya kegiatan Expo ini dilakukan pada saat momen HUT ini dengan tujuan untuk membantu mempromosikan prodak-prodak yang dihasilkan oleh para pelaku UMKM binaan dan juga membantu agar prodak-prodak tersebut dapat laku dijual melalui momen itu.
"Melalui kegiatan expo ini banyak prodak-prodak UMKM kita yang laku terjual, ini tentu menunjukkan bahwa prodak-prodak UMKM kita yang berkualitas. Dan yang Kita harapkan agar prodak-prodak yang dihasilkan ini dapat memberikan dampak positif bagi ekonomi keluarga dari para pelaku UMKM,"ungkapnya.
Lanjut Nurchalis, pada kegiatan itu juga ia bersama seluruh karyawan diwajibkan untuk berbelanja prodak-prodak dari para pelaku UMKM itu. Saat bertransaksi juga menggunakan non tunai dengan melakukan transaksi menggunakan aplikasi QRIS yang merupakan alat pembayaran secara digital.
Baca juga: Kadin NTT Apresiasi Bank NTT di HUT ke-60
Menurutnya, dalam era sekarang, berbelanja secara non tunai melalui kanal tersebut lebih aman.
Karena itu, diwajibkan transaksi dalam kegiatan expo itu dilakukan secara non tunai oleh karyawan untuk menunjukkan kepada masyarakat bahwa berbelanja menggunakan non tunai lebih aman dibandingkan secara tunai hal ini untuk menghindari terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan dan salah satunya menghindari penyebaran Covid-19.
Pastor Paroki St Hubertus Sok juga selaku pembimbing UMKM Paroki tersebut, Pater Gabriel YN Bahan, CMF, dalam kesempatan itu, menjelaskan, melalui program tahun pastoral pariwisata holistik, uskup Ruteng Mgr Siprianus Hormat, meminta kepada seluruh Paroki untuk memperdayakan melalui pertanian pangan lokal.
Karena itu, kata Pater Gabriel, Paroki St Hubertus sudah sembilan bulan memulai program tersebut. Dan sudah banyak umat yang kreatif untuk mengolah pangan lokal yang memiliki gizi tinggi.
Menurutnya khusus di NTT untuk UMKM masih kurang, karena itu melalui kelompok-kelompok kecil yang didampingi dan dibina oleh Bank NTT dapat memberikan embrio-embrio bagi masyarakat yang lain.
Baca juga: Dari Selatan Indonesia, Persembahan MURI dari Bank Indonesia, Bank NTT dan Pemkab Rote Ndao
Karena itu, kata Pater Gabriel, pihaknya sangat berharap kepada Bank NTT sebagai satu lembaga perbankan untuk terus mendukung pihaknya untuk membawa masyarakat lebih maju ke depan.
"Kami bangga dengan Bank NTT karena sudah bekerja sama dengan masyarakat," ungkapnya.
Selaku Ketua JPC dan Jender serta Pemberdayaan Perempuan Paroki St Hubertus Sok, Maria G S Ratna, juga menyampaikan terima kasih kepada Bank NTT, karena selama ini terus gencar membantu mempromosikan prodak-prodak mereka dan ke depan Bank NTT juga akan bersama membantu pihaknya untuk memperoleh label prodak-prodak olahan mereka.
"Berulang-ulang kami menyampaikan terima kasih kepada Bank NTT. Bank NTT sudah berulang-ulang kali selalu melibatkan kami untuk mempromosikan prodak-prodak kami diberbagai kegiatan, apalagi desa kami Compang Ndejing merupakan desa wisata yang juga jadi binaan Bank NTT sehingga sangat sinkron dengan prodak-prodak kami ini," ujarnya.
Ratna juga menjelaskan, dibawa bimbingan pastor paroki, pihaknya sudah membentuk sejumlah kelompok UMKM, namun yang sangat aktif sekali yakni 3 kelompok UMKM yaitu Gempur Gejur, Sanjoker, dan Nekalos.
Sebagai bentuk pemberdayaan terhadap umat, prodak-prodak yang diolah diambil dari bahan-bahan makanan lokal milik umat seperti jagung, pisang, ubi serta buah-buahan dan lain sebagainya yang dibudidayakan menggunakan pupuk organik. Prodak-prodak olahan yang dihasilkan juga tanpa menggunakan prodak-prodak dari tokoh.
Baca juga: Jenazah Sekuriti Bank NTT Tiba di Rumah Duka, Disambut Histeris Keluarga
Kepala Desa Colol, Falentinus Tombor, menjelaskan Bumdes Poco Nembu itu berdiri sejak tahun 2018. Prodak Bumdes Poco Nembu adalah kopi dari lembah Colol.
Menurutnya prodak Bumdes tersebut dari kopi karena masyarakat desa Colol hampir 90 persen berprofesi sebagai petani kopi. Bumdes ini dibentuk selain karena ada regulasi dari pemanfaatan dana desa, juga ini sebagai inovasi untuk mengatasi persoalan maraknya jual beli ijon oleh para tengkulak.
"Karena itu saya bangun komunikasi dengan Bank NTT untuk hadir membantu masyarakat dalam hal penalangan pada masa krisis. Kemudian, respon baik, pihak Bank NTT sejak tahun 2019 melayani kredit KUR kepada masyarakat petani kopi," jelasnya.
Menurutnya melalui kredit ini memberikan keuntungan bagi masyarakat, dimana saat pasca panen masyarakat menjual prodaknya sesuai dengan harga pasaran. Dibandingkan dengan sebelumnya masyarakat menjual prodaknya dengan harga dibawa pasaranan akibat ulah para tengkulak.
Falentinus juga menjelaskan dalam Bumdes ini pihaknya mengelola kopi dari hulu sampai hilir. Karena itu dalam perjalanan dari pihak Bank NTT menawarkan agar menjadi desa binaannya untuk membantu pengembangan Bumdes tersebut.
"Intervensi dari pihak Bank NTT yakni kami diberi ruang untuk kredit investasi dengan diberikan bantuan mesin kemasan senilai Rp 140 juta. Karena itu kami merasa sangat terbantu soal dana selain dari dana desa untuk pengembangan Bumdes ini," ungkapnya.
Selain itu, kata Falentinus, melalui desa binaannya, Bank NTT juga membantu pihaknya untuk mempromosikan produk Bundes tersebut yakni Kopi Poco Nembu. Prodak kopi tersebut dengan ukuran 12 gr-250 gr dengan jenis viarian robusta, arabika, juria, dan kopi yellow caturra.
Bank NTT juga membantu Bumdes Poco Nembu terkait merek/label. Saat ini prodak kopi Poco Nembu sudah dipasarkan diberbagai daerah seperti Kupang, Labuan Bajo dan di pulau Jawa.
Karena itu, Falentinus juga menyampaikan terima kasih kepada bank NTT karena Bumdes Poco Nembu menjadi binaannya.
Meski demikian, kata Falentinus, pihak masih mengalami persoalan berkaitan dengan pemasaran karena banyak persaingan, karena itu diharapkan kepada Bank NTT untuk terus membantu Bumdes Poco Nembu untuk pemasaran. (*)