Berita Lembata
Komisi I DPRD Lembata Ingin Pemekaran Wilayah Kecamatan di Ile Ape
Komisi I DPRD Kabupaten Lembata mendorong pembubaran Kecamatan Ile Ape dan Ile Ape Timur, lalu membentuk dua kecamatan
Penulis: Ricardus Wawo | Editor: Ferry Ndoen
Komisi I DPRD Lembata Ingin Pemekaran Wilayah Kecamatan di Ile Ape
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, RICKO WAWO
POS-KUPANG.COM, LEWOLEBA - Komisi I DPRD Kabupaten Lembata mendorong pembubaran Kecamatan Ile Ape dan Kecamatan Ile Ape Timur, lalu membentuk dua kecamatan baru yakni Ile Ape Barat dan Ile Ape.
Wacana ini muncul menyusul rencana pemerintah merelokasi warga sembilan desa di Kecamatan Ile Ape Timur yang masuk dalam zona merah rawan bencana Erupsi Gunung Api Ile Lewotolok dan longsor serta banjir bandang.
Ketua Komisi I DPRD Kabupaten Lembata, Yosep Boli Muda mengatakan hal ini kepada wartawan di gedung DPRD Kabupaten Lembata, Kota Lewoleba pada Senin, 18 Juli 2022.
Dia mengatakan, sudah saatnya warga di sembilan desa ini harus direlokasi ke tempat yang lebih aman, belajar dari tiga penanganan bencana besar yang melanda desa-desa di kaki Gunung Api Ile Lewotolok.
Tiga bencana tersebut yakni bencana gempa bumi yang menyebabkan longsor pada tahun 2017, erupsi Gunung Api Ile Lewotolok pada tahun 2020 dan banjir bandang akibat siklon tropis seroja pada tahun 2021.
Baca juga: Gubernur NTT Perjuangkan Ruas Jalan Ile Ape di Lembata Jadi Jalan Nasional
“Kalau zona merah apa pun terjadi harus keluar dari daerah itu. Berarti hilang dari Kecamatan Ile Ape dengan catatan desa-desa yang ada itu harus memilih di wilayah yang lebih aman. Wilayah yang lebih aman itu berarti di Ile Ape,” kata Yosep.
Dia menjelaskan jika sembilan desa di Kecamatan Ile Ape Timur ini bergabung ke wilayah Kecamatan Ile Ape, maka secara administrasi desa dan kecamatan Ile Ape Timur bubar dan bergabung dengan Kecamatan Ile Ape.
Setelah mengalami penggabungan, desa-desa ini akan dibentuk ulang, lalu akan dipisahkan melalui pembentukan dua kecamatan baru yakni Kecamatan Ile Ape dan Kecamatan Ile Ape Barat.
“Nanti baru ini ada dua. Desa yang selama ini Ile Ape nanti dia tetap Ile Ape, ditambah dengan desa-desa dari Ile Ape Timur yang pindah ke Ile Ape. Lalu (sebagian) desa-desa yang dulu di Ile Ape dan juga dari Ile Ape Timur nanti masuk ke kecamatan baru menjadi Kecamatan Ile Ape Barat” ucap Yosep.
Sejauh ini sudah ada pemilik lahan di Kecamatan Ile Ape yang bersedia menyerahkan lahannya untuk relokasi warga dari Kecamatan Ile Ape Timur. Salah satunya di Lagadop seluas 10 hektar.
Meski demikian, wacana ini lanjut Yosep, perlu dibicarakan secara tuntas bersama seluruh elemen masyarakat di dua kecamatan ini mulai dari pemerintah desa, tokoh masyarakat dan pemangku adat serta elemen masyarakat lainnya.
"Tapi mesti dua kecamatan ini duduk bersama dan musyawarah bersama untuk membicarakan satu bahasa kita bagi gabung dan baru,” kata Yosep.
Baca juga: Penebangan Bakau dan Potasium Ancam Pesisir Pantai di Desa Petuntawa Ile Ape Lembata