Berita Kupang
Klinik Utama Jiwa Dewanta Mental Healthcare DMH Ulang Tahun Ke-3, Persiapan Jadi Rumah Sakit Jiwa
Klinik Utama Jiwa Dewanta Mental Healthcare DMH Kupang memasuki usia ketiga ditahun 2022
Untuk memberikan penanganan terhadap masalah kejiwaan, kata dr. Shinta, tidak bisa di belakang meja.
Sebelumnya karena pandemi Covid timnya sempat tidak turun ke lapangan namun seiring dengan melandainya kasus Covid dan sudah diperbolehkan berkegiatan Tim DMH pun kembali bergerak menjemput bola.
"Kalau tidak kami jemput ke lapangan itu saudara - saudara kita yang seperti itu akan sedikit yang tertangani. Jadi prinsip saya itu gangguan jiwa memang pada saat sekarang itu harus jemput bola tidak bisa di belakang meja," katanya.
"Terutama pasung karena pasung itu kita lihat seperti tidak ada tapi kalau kita turun itu pasti ada yang dipasung, seperti Ita (Margaretha Tampani). Ita kan di dalam kota tapi kalau waktu itu kita tidak turun kita tidak tahu padahal sekarang Ita sudah bagus. Ya bagusnya itu tanda kutip dia bisa merawat dirinya, dia tahu apa yang harus dia lakukan, tidak sepertinya menjadi beban keluarga yang akhirnya memberatkan keluarga," tambahnya.
Dikatakan dr. Shinta, sampai sekarang DMH tetap mengontrol pasien post pasung yang telah dipulangkan sejak 01/09/2020 lalu.
"Saya tidak akan lepas karena keluarga ya kita harus pegang keluarga ya kalau kita lepas begitu saja dan keluarga juga nanti tidak memberikan perlindungan atau penanganan yang tepat itu akan kembali lagi ke titik nol jadi sayang kalau Ita seperti itu jadi kami sudah komitmen di DMH setiap dua minggu kami tetap mengontrol sambil membawakan dia obat kemudian sambil mengedukasi keluarga," terangnya.
Sementara itu tampak Margaretha Tampani juga mengikuti acara ulang tahun tersebut. Mama Ita, begitu dia disapa, terlihat semakin baik keadaannya. Dia sudah bisa diajak berbicara dan menjawab dengan benar ketika ditanya. Bahkan ketika ditanya siapa dokter yang merawatnya, Ita menjawab dengan yakin bahwa yang merawatnya adalah dokter Shinta.
Untuk diketahui, ketika ditemukan tim DMH, Ita sudah dipasung selama kurang lebih 25 tahun. Berat badannya hanya 41 kilogram (Kg) dan sudah tidak tahu lagi bagaimana berlaku sebagai manusia yang harus membersihkan diri, makan dan sebagainya.
Setelah dirawat selama sembilan bulan, Ita dipulangkan pada keluarganya dengan berat badan yang hampir mencapai 60 kg, Ita tampak segar ketika dijemput sang ibu kala itu.(uzu)
1. Perayaan ulang tahun ketiga Klinik DMH
2. Direktur Klinik Utama Jiwa DMH, dr. Shinta Widari memegang hasil lukisan salah satu pasien.
3. Dok. Pos Kupang 01/09/2020 ketika Margaretha Tampani dipulangkan ke keluarga setelah dirawat
