Berita Flores Timur
Nikmatnya Minyak Goreng Ema-Ema Berkarya Cendana di Desa Sinamalaka, Kecamatan Tanjung Bunga
Ema-Ema Berkarya Cendana,itulah nama salah satu kelompok produsen minyak kelapa kemasan di Desa Sinamalaka
Menurut Eman,minyak goreng ini bisa bertahan satu sampai tiga bulan dan baunya tetap normal.Agar menghasilkan warna minyak goreng yang bagus, disarankan tidak memasak santan kelapa hingga sarinya menjadi hitam.
Olahan minyak kelapa dari kelapa muda,juga bisa mempengaruhi warna dan kualitas minyak kemudian terkait dengan penyaringan,karena penyaringan tiga kali sehingga minyak goreng yang dihasilkan pun benar-benar bersih sehingga warnanya berbeda dengan minyak kelapa biasanya seperti yang dipamerkan Eman dalam kegiatan PLM. Warnanya asli,tidak kekuning-kuningan seperti minyak goreng biasa atau minyak goreng kelapa lainnya.
"Untuk menghasilkan satu liter minyak goreng membutuhkan 12 sampai 15 buah kelapa dan dijual dengan harga Rp 50 ribu,"jelas Eman.
Selain itu,dari hasil proses produksi minyak goreng kemasan ini,ada tiga produk yang dihasilkan dalam proses penyaringan yakni vco,minyak tiga kali penyaringan dan minyak satu kali penyaringan.
Kelompok Ema-ema berkarya Cendana terbentuk sejak April 2022 dan langsung melakukan kegiatan. Namun penjualan di masyarakat cuma minyak yang hanya sekali proses penyaringan karena disesuaikan dengan kondisi keuangan di desa.
Masih menurut Eman,minyak goreng ini juga mendapat respon baik dari pemerintah Kabupaten Flores Timur dengan membawa minyak goreng ini ke BPOM Ende untuk menguji kelayakannya dan dinyatakan berhasil dan mendapat sertifikat.
Pesan Ema-ema berkarya Cendana kepada Eman, agar bisa mempromosikan minyak goreng kemasan hasil karya mereka kepada masyarakat luas dengan menawarkan harga minyak goreng ukuran 600 ml dengan harga Rp 50 ribu untuk minyak kelapa yang proses penyaringanya tiga kali dan bisa diakui oleh pasar.
"Ini hanya harga-harga buka saja.Kalau memang kemahalan juga mungkin mereka bisa turunkan harganya.Pameran hari ini,sehingga kami bawa Minyak yang proses penyaringannya tiga kali untuk mencoba pasar apakah harganya bisa dijangkau oleh masyarakat,"lanjut Eman menyampaikan pesan ibu-ibu kelompok Ema-Ema Berkarya Cendana.
Kualitas minyak goreng kemasan Ema-Ema Berkarya Cendana bisa dibilang tidak diragukan lagi namun sayang, kemasan minyak goreng ini masih disimpan dalam kemasan botol air mineral.
"Penyediaan sih ada.Cuman kelompok ini, kelompok baru berusia tiga bulan dan modalnya belum sampai ke situ,"ungkapnya.
Umur ibu-ibu anggota kelompok Ema-Ema Berkarya kisaran 30-an sampai 50-an yang semuanya berprofesi sebagai ibu rumah tangga yang juga kadang ke kebun membantu suami,tetapi mereka siapkan satu waktu untuk kerja pada kelompok Ema-Ema Berkarya Cendana.
"Mereka produksi dalam satu Minggu itu,satu kali antara Jumat,Sabtu atau Minggu,"terang Eman.
Dilanjutkannya,transformasi perpustakaan ini klop dengan kegiatan ibu-ibu di desa Sinamalaka.
Berawal disurati Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kabupaten Flores Timur yang meminta untuk mendaftar mengajukan diri untuk perpustakaan desa.
Selanjutnya dalam kegiatan ini, Emanuel Piran sebagai Sekretaris Desa dan beberapa warga lainnya mewakili desa Sinamalaka melakukan kegiatan dengan sistem sewa pakai pinjam buku-buku untuk diberikan kepada masyarakat.