Prakiraan Cuaca NTT
Ini Penyebab Suhu Dingin hingga 14 Derajat Celcius di Wilayah NTT, Simak Penjelasan Lengkap BMKG
Beberapa wilayah di NTT terasa lebih dingin. Ini Penyebab Suhu Dingin hingga 14 Derajat Celcius di Wilayah NTT, Simak Penjelasan Lengkap BMKG
Penulis: Adiana Ahmad | Editor: Adiana Ahmad
POS-KUPANG.COM - Suhu dingin masih menyelimuti Wilayah NTT. Bahkan di beberapa wilayah seperti Bajawa ibukota Kabupaten Ngada dan Ruteng ibukota Kabupaten Manggarai, suhu udara berada di bawah 14 derajat Celcius.
Prakirawan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika ( BMKG ) Stasiun El Tari Kupang Nanik Tresnawati mengatakan, suhu paling dingin di Wilayah NTT NTT mencapai 13 derajat celcius, yakni di Ruteng Kabupaten Manggarai
Ternyata tak hanya di Wilayah NTT, beberapa wilayah di Provinsi Nusa Tenggara Barat ( NTB ) juga mengalami hal yang sama.
Menurut BMKG, suhu dingin di NTB mencapai 18,3 derajat celcius pada Jumat 8 Juli 2022 dan menjadi suhu terdingin selama tahun 2022.
Baca juga: Waspada Dampak Buruk Suhu Dingin di NTT bagi Kesehatan Tubuh, Bisa Picu Serangan Jantung
Apa yang menyebabkan suhu dingin di Wilayah NTT dan NTB ? Begini penjelasan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika ( BMKG ).
Stasiun BMKG NTT dalam unggahan di Instagramnya menyampaikan, saat ini Wilayah NTT telah memasuki musim kemarau.
Pun demikian di wilayah NTB, saat ini telah memasuki periode musim kemarau.
Puncak suhu dingin di Wilayah NTT dan NTB diprediksi akan berlangsung hingga Agustus nanti.
Dikatakan, suhu dingin akan lebih dingin daripada biasanya karena adanya pergerakan massa udara dari Australia yang saat ini sedang berada pada puncak musim dingin dengan membawa udara dingin dan kering ke Asia melewati Indonesia yang dikenal dengan Monsun Dingin Australia.
Baca juga: Suhu Dingin Melanda NTT, Begini Penjelasan BMKG
Di Wilayah NTT yang secara geografis berada lebih dekat dengan Australia, hal ini menjadikan wilayah tersebut turut merasakan suhu udara yang lebih dingin dari bulan-bulan sebelumnya disertai dengan angin kencang yang kering.
Menurut BMKG NTT, kondisi meteorologis seperti ini sebenarnya rutin terjadi pada musim kemarau setiap tahunnya pada bulan Juli hingga Agustus.
Umumnya, pada saat puncak kemarau, suhu udara lebih dingin dan permukaan bumi lebih kering.
Pada kondisi demikian, panas matahari akan lebih banyak terbuang dan hilang ke angkasa.
"Tutupan awan relatif sedikit dan pantulan panas dari bumi yang diterima dari matahari tidak tertahan oleh awan, sehingga langsung terbuang dan hilang di angkasa," terang BMKG NTT dalam unggahannya.
Hal itu yang menyebabkan suhu udara musim kemarau lebih dingin daripada suhu udara musim hujan.
Masyarakat diimbau untuk mengantisipasi kondisi perbedaan suhu pada siang dan malam hari yang drastis ini sehingga tidak sampai mengganggu kesehatan.
Masyarakat dapat menggunakan jaket atau pakaian yang lebih tebal saat beraktifitas di luar ruangan dan perbanyak minum air agar tercukupi kebutuhan cairan dalam tubuh. (Tribunnews/POS-KUPANG.COM, Adiana Ahmad)
Berita terkait Prakiraan Cuaca NTT
Berita lain di POS-KUPANG.COM