Renungan Harian Katolik
Renungan Harian Katolik Sabtu 9 Juli 2022, Janganlah Kamu Takut
RP. John Lewar menulis Renungan Harian Katolik ini dengan mengambil inspirasi dari bacaan hari Sabtu 9 Juli 2022, yaitu Yesaya 6:1-8, dan bacaan Injil
POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik berikut disiapkan oleh RP. John Lewar SVD dengan judul Janganlah Kamu Takut.
RP. John Lewar menulis Renungan Harian Katolik ini dengan mengambil inspirasi dari bacaan hari Sabtu 9 Juli 2022, yaitu Yesaya 6:1-8, dan bacaan Injil Matius 10:24-33.
Di bagian akhir Renungan Harian Katolik ini tersedia pula teks lengkap bacaan-bacaan Sabtu 9 Juli 2022 beserta mazmur tanggapan dan bait pengantar Injil Pekan Biasa XIV.
Saudari-saudaraku yang terkasih dalam Kristus.
Adalah Santu Yohanes Paulus II. Dalam homilinya yang pertama sebagai Paus tanggal 22 Oktober 1978, Ia berkata, “Saudara dan saudari! Jangan takut untuk menerima Kristus dan kuasa-Nya! Jangan takut! Bukalah pintu lebar-lebar kepada Kristus”.
Selama beliau memimpin Gereja Katolik, salah satu ungkapan istimewanya adalah “Jangan takut!”.
Kata-kata ini diucapkannya dengan tegas karena ia percaya kepada semua perkataan yang diucapkan Yesus Kristus di dalam Injil.
Dari Injil kita tahu bahwa Yesus selalu meneguhkan para murid-Nya ketika mengalami pergumulan atau kesulitan di dalam hidup mereka.
Dalam situasi yang menakutkan para murid-Nya, Ia selalu bersabda, “Tenanglah, Aku ini, Jangan takut!” (Mat 14:27. 17:7. 28:10; Mrk 6:50. Luk 5:10. 8:50. 12:7; Yoh 6:20).
Perkataan Santu Yohanes Paulus II ini sangat menguatkan dan meneguhkan Gereja selama masa kepemimpinannya. Banyak badai yang datang silih berganti melanda Gereja, tetapi dengan bantuan Tuhan maka badai itu dapat berlalu. Badai diteduhkan Tuhan sendiri.
Ketakutan selalu menjadi bagian dari hidup manusia. Banyak di antara kita yang takut ketika membuat suatu kesalahan tertentu di hadapan orang yang lebih dewasa, orang tua atau pimpinan perusahan. Tanpa harus ditegur, orang menjadi salah tingkah atau segan dengan sesama.
Ada juga yang punya phobia ketakutan pada ular, kecoa, cecak bahkan jenasah. Memang ketakutan membuat orang tidak dapat bekerja dengan baik.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Sabtu 9 Juli 2022, Jangan Takut kepada Mereka yang Membunuh Badan
Dalam hal para murid Yesus, tentu mereka diharapkan untuk tidak boleh takut mewartakan Injil kepada segala makhluk.
Para murid Kristus diharapkan untuk tidak takut terhadap semua penganiayaan, penderitaan dan kemalangan. Mengapa? Karena Tuhan berjanji untuk menyertai mereka hingga akhir zaman (Mat 28:20).
Saudari-saudaraku yang terkasih dalam Kristus.
Pada hari ini, Penginjil Matius meneruskan laporannya tentang pengajaran Yesus.
Pertama-tama Yesus mengatakan bahwa seorang murid tidak melebihi guruNya dan seorang hamba melebihi tuannya.
Cukuplah kalau murid sama dengan guruNya dan hamba sama dengan tuannya.
Yesus memulai perkataannya kepada para muridNya dengan menekankan relasi murid dan guru, hamba dengan tuan.
Para murid hendak diingatkan bahwa masa depan mereka tidak akan melebihi diriNya sebagai Guru dan Tuhan.
Semua penderitaan dan kemalangan para murid tidak akan melebihi diriNya.
Yesus akan mengalami Paskah di Yerusalem, para muridNya juga akan mengalami hal yang sama.
Mereka akan ditolak, dianiaya dan dibunuh dengan cara yang sama seperti diriNya. Untuk itulah Yesus mengharapkan agar para muridNya jangan takut.
Mereka harus berani dan gigih dalam memberi kesaksian sebagai murid.
Selanjutnya Yesus berbicara tentang semangat kemartiran para murid-Nya.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Kamis 7 Juli 2022, Pengutusan Dua Belas Murid
Ia mengingatkan mereka untuk tidak takut terhadap mereka yang hanya bisa membunuh tubuh tetapi tidak berkuasa membunuh jiwa.
Mereka harus takut kepada Dia yang berkuasa untuk membunuh tubuh dan jiwa di dalam neraka.
Para murid sejati hendaknya tidak takut terhadap segala penderitaan yang mereka tanggung akibat perbuatan manusia.
Roh Kudus akan meringankan segalanya dan membela mereka di hadapan manusia.
Roh Kudus akan meletakkan kata-kata di atas lidah para murid untuk bersaksi tentang Yesus.
Mereka justru harus memiliki sikap takut akan Allah. Sebab Dialah Sang Pencipta dan Penguasa segala sesuatu di dalam hidup kita. Sikap takut akan Allah membuat kita menjadi rendah hati di hadiratNya.
Saudari-saudaraku yang terkasih dalam Kristus.
Sabda Tuhan pada hari ini membantu kita untuk menyadari kehadiran kita di hadiratNya. Di hadiratNya kita adalah ciptaan yang memiliki banyak kekurangan berupa dosa dan kesalahan.
Hal terpenting adalah kerendahan hati kita untuk menerima semua rencana dan kehendak-Nya.
Ia menderita, kita juga belajar menderita seperti-Nya.
Ia membuat kita bahagia, kita juga membahagiakan sesama. Ia mengasihi kita, kita juga mengasihiNya dan mengasihi sesama kita.
Maka jangan takut karena tidak ada sesuatu apa pun yang dapat memisahkan kita dari kasih Kristus.
Kontemplasi
Renungkanlah sabda Tuhan berikut ini, “Sebab itu jangan kamu takut, karena kamu lebih berharga daripada banyak burung pipit.”
Apakah perasaan takut masih menyelimuti dirimu ketika Anda menghadapi kesulitan dalam perutusan?
Sekali lagi, jangan takut, Tuhan selalu hadir dalam peristiwa hidup kita.
Doa
Ya Allah, kami sadar bahwa menjadi seorang hamba bukanlah perkara yang gampang.
Ketika menjalani perutusan-Mu, banyak hal yang membuat kami cemas dan takut.
Namun, kami percaya, Engkau selulu menyertai kami. Amin.
Sahabatku yang terkasih. Selamat Hari Sabtu. Salam sehat selalu. Salam doa dan berkatku untukmu dan keluarga di mana saja berada: Bapa dan Putera dan Roh Kudus. Amin.*

Teks Lengkap Bacaan Renungan Harian Katolik Sabtu 9 Juli 2022
Bacaan Pertama: Yesaya 6:1-8
“Inilah aku, utuslah aku!”
Pembacaan dari Kitab Yesaya:
Dalam tahun wafatnya Raja Uzia aku melihat Tuhan duduk di atas tahta yang tinggi dan menjulang, dan ujung jubah-Nya memenuhi bait suci.
Para Serafim ada di sebelah atas-Nya, masing-masing mempunyai enam sayap; dua sayap dipakai untuk menutup muka mereka, dua sayap dipakai untuk menutup kaki, dan dua sayap untuk melayang-layang.
Mereka berseru seorang kepada yang lain, “Kudus, kudus, kuduslah Tuhan semesta alam, seluruh bumi penuh kemuliaan-Nya!” Maka bergoyanglah alas ambang pintu disebabkan suara orang yang berseru itu, dan rumah itu pun penuhlah dengan asap.
Lalu aku berkata, “Celakalah aku! Aku binasa! Sebab aku ini orang yang berbibir najis, dan aku tinggal di tengah bangsa yang berbibir najis, namun mataku telah melihat Sang Raja, Tuhan semesta alam.” Tetapi seorang dari para Serafim itu terbang mendapatkan daku.
Di tangannya ada bara api, yang diambilnya dengan sepit dari atas mezbah. Ia menyentuhkannya pada mulutku serta berkata, “Lihat, bara ini telah menyentuh bibirmu, maka kesalahanmu telah dihapus dan dosamu telah diampuni.”
Lalu aku mendengar suara Tuhan bersabda, “Siapakah yang akan Kuutus? Dan siapakah yang akan pergi atas nama-Ku?” Maka aku menjawab, “Inilah aku, utuslah aku!”
Demikianlah Sabda Tuhan
U. Syukur Kepada Allah.
Mazmur Tanggapan: Mzm. 93:1ab,1c-2,5
Refr. Tuhan adalah Raja. Ia berpakaian kemegahan.
1. Tuhan adalah Raja, Ia berpakaian kemegahan dan kekuatanlah ikat pinggang-Nya.
2. Sungguh, telah tegaklah dunia, tidak lagi goyah! Takhta-Mu tegak sejak dahulu kala, dari kekal Engkau ada.
3. Peraturan-Mu sangat teguh; bait-Mu berhiaskan kekudusan, ya Tuhan, sepanjang masa!
Bait Pengantar Injil: Alleluya
Refr. Alleluya, alleluya, alleluya
Berbahagialah kalian, kalau dicacimaki demi Yesus Kristus, sebab Roh Allah ada padamu.
Bacaan Injil: Matius 10:24-33
Janganlah kalian takut kepada mereka yang dapat membunuh tubuh
Inilah Injil suci menurut Matius:
Pada waktu itu Yesus bersabda kepada keduabelas murid-Nya, “Seorang murid tidak melebihi gurunya, dan seorang hamba tidak melebihi tuannya.
Cukuplah bagi seorang murid, jika ia menjadi sama seperti gurunya, dan bagi seorang hamba, jika ia menjadi sama seperti tuannya.
Jika tuan rumah disebut Beelzebul, apalagi seisi rumahnya. Jadi janganlah kalian takut kepada mereka yang memusuhimu, karena tiada sesuatu pun yang tertutup yang takkan dibuka, dan tiada sesuatu pun yang tersembunyi, yang takkan diketahui.
Apa yang Kukatakan kepadamu dalam gelap, katakanlah dalam terang. Dan apa yang dibisikkan ke telingamu, beritakanlah dari atas atap rumah.
Dan janganlah kalian takut kepada mereka yang dapat membunuh tubuh tetapi yang tidak berkuasa membunuh jiwa.
Tetapi takutilah Dia yang berkuasa membinasakan baik jiwa maupun tubuh di dalam neraka. Bukankah burung pipit dijual seduit dua ekor?
Namun tak seekor pun akan jatuh tanpa kehendak Bapamu.
Dan kalian, rambut kepalamu pun semuanya telah terhitung. Sebab itu janganlah kalian takut, karena kalian lebih berharga daripada banyak burung pipit.
Barangsiapa mengakui Aku di depan manusia, dia akan Kuakui juga di depan Bapa-Ku yang di surga.
Tetapi barangsiapa menyangkal Aku di depan manusia, dia akan Kusangkal di hadapan Bapa-Ku yang di surga.”
Demikianlah Sabda Tuhan.
U. Terpujilah Kristus.
Renungan Harian Katolik lainnya