Idul Adha 2022
Ketua FKUB NTT Ajak Umat Islam Berbagi pada Idul Adha
Bagi segenap umat beragama, mari kita tetap menjaga kedamaian dan ketentraman dan menghargai umat Islam yang merayakan hari raya Idul Adha
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Irfan Hoi
POS-KUPANG.COM, KUPANG-- Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) NTT, mengajak umat Islam di NTT untuk berbagi pada momentum perayaan Idul Adha tahun ini.
Pihak Pengurus FKUB NTT juga menyampaikan ucapan kepada umat Islam merayakan hari raya besar ini.
"Pada perayaan hari Raya Idul Adha Tahun 2022 ini, yang ditetapkan oleh kementrian Agama (kemenag) jatuh pada hari Minggu, 10 Juli 2022, kami segenap pengurus FKUB Provinsi NTT, mengucapkan selamat hari raya Idul Adha bagi segenap umat Islam yang merayakan, semoga hari raya Idul Adha ini menjadi kesempatan bagi umat Islam untuk berbagi cinta dan berkah dengan sesama," kata Ketua FKUB NTT Yuliana Salosso, Jumat 8 Juli 2022.
Selain itu FKUB juga mengimbau, dalam perayaan hari raya Idul Adha ini, tetap melaksanakan perayaan ini dengan tetap menjaga protokol kesehatan, dan mentaati surat edaran Menteri Agama Nomor 10 Tahun 2022, tentang panduan penyelenggaraan Shalat hari raya Idul Adha dan pelaksaan Qurban tahun 1443H.
"Bagi segenap umat beragama, mari kita tetap menjaga kedamaian dan ketentraman dan menghargai umat Islam yang merayakan hari raya Idul Adha," sebutnya.
Baca juga: Pesan Kemanusiaan Nabi Ibrahim dan Nabi Muhammad, Cocok jadi Tema Khutbah Idul Adha 2022
Secara terpisah Kakanwil Kemenag NTT Reginaldus S.S. Serang S.Fil M.Th, menyampaikan, penetapan 10 Dzulhijjah 1443 H, yang jatuh pada hari Minggu, tanggal 10 Juli 2022, telah di tetapkan pemerintah, melalui Kementerian Agama yang diwakili Wakil Menteri Agama (Wamenag) Zainut Tauhid Saadi, setelah memimpin sidang isbat Idul Adha pada Rabu, 29 Juni 2022.
Hasil Sidang Isbat Idul Adha 2022 yang diumumkan oleh Kemenag, menetapkan bahwa 1 Dzulhijjah 2022 (1443 H) jatuh pada Jumat, 1 Juli 2022.
Dengan demikian, Idul Adha 2022 bakal jatuh pada tanggal 10 Juli 2022, tepatnya hari Minggu.
“Ketetapan ini telah melalui proses ilmiah dengan metode Hisab Rukyat dan dilakukan oleh orang-orang yang kompeten dibidangnya. Mari kita jaga kerukunan, jaga protokol kesehatan selama melaksanakan ibdah sholat Idul Adha dan pelaksanaan pemotongan hewan qur’ban. Jangan lupa mari dukung gerakan ramah lingkungan dengan mengurangi pemakaian kantung daging qur’ban dengan tidak menggunakan kantong plastik,” ujarnya, Jumat 8 Juli 2022.
Ia menjelaskan, proses Rukyatul Hilal 1 Dzulhijjah sebelum pelaksanaan sidang isbat Idul Adha 2022. Pemantauan kemunculan bulan sabit sebagai tanda datangnya awal bulan Dzulhijjah 1443 H itu dilaksanakan di 86 titik di seluruh Indonesia.
Baca juga: Simak Contoh Naskah Khutbah Jumat Terbaik Jelang Idul Adha 2022 : 5 Hal yang Pahalanya Seperti Haji
Menurut Zainut, dalam kegiatan rukyatul hilal di 34 provinsi itu, tidak ada petugas yang berhasil menyaksikan kemunculan hilal tanda awal bulan bulan Dzulhijjah 1443 H.
"Dari 34 provinsi yang telah kita tempatkan pemantau hilal, tidak ada satu pun dari mereka yang menyaksikan hilal," kata Zainut dalam siaran resmi Kemenag RI.
Sementara itu, berdasar hasil hisab (perhitungan astronomis) yang dilakukan oleh tim Kemenag, ketinggian hilal pada Rabu (29/6/2022) di seluruh wilayah Indonesia, berada di antara 0 derajat 52 menit sampai 3 derajat 13 menit.
Adapun sudut elongasi, berada di antara 4,2 derajat sampai 4,97 derajat. Artinya, jika mengikuti kriteria imkanur rukyah terbaru dari MABIMS, berdasarkan hasil hisab itu, ketinggian hilal hari ini belum memenuhi syarat untuk penetapan awal bulan Dzulhijjah 1443 H.