Berita Papua

Perempuan Papua Nugini Menatap Parlemen, Belajar dari Provinsi Papua Indonesia?

Papua Nugini, salah satu negara tetangga Indonesia, yang berbatasan langsung dengan Provinsi Papua, Senin 4 Juli 2022, memulai pemilihan parlemen.

Editor: Agustinus Sape
ABC News/Natalie Whiting
Mofa Nina Giheno termasuk di antara 167 perempuan yang memperebutkan kursi parlemen dalam pemilihan Papua Nugini tahun ini. 

POS-KUPANG.COM - Papua Nugini, salah satu negara tetangga terdekat Indonesia, yang berbatasan langsung dengan Provinsi Papua, Senin 4 Juli 2022, memulai tahapan pemilihan parlemen.

Sesuatu yang terasa tidak biasa di Indonesia, di Papua Nugini hingga kini belum satu pun Perempuan duduk di Parlemen.

Meski demikian, kesadaran akan hak Perempuan dalam politik mulai tumbuh di sana. Bahkan dalam pemilihan kali ini, Perempuan berpeluang besar untuk menempati beberapa kursi di Parlemen.

Kerinduan dan upaya besar kaum Perempuan Papua Nugini untuk duduk di parlemen menjadi fokus laporan  Natalie Whiting dari Papua Nugini, sebagaimana ditayang abc.net.au, 6 Juli 2022.

Di bawah judul Papua New Guinea hasn't had a woman in parliament for five years. This election may deliver change, disebutkan bahwa Papua Nugini merupakan salah satu dari hanya empat negara di dunia yang tidak memiliki satu Perempuan pun di Parlemen.

Namun dalam pemungutan suara kemarin, lusinan kandidat perempuan mengangkat tangan untuk mencoba mengubahnya.

Di antara mereka adalah Delilah Gore, salah satu dari 167 perempuan peserta pemilu PNG. Mereka mewakili kurang dari 5 persen dari jumlah total calon, tetapi diharapkan beberapa dari mereka akan melewati batas.

"Aza! Aza!" orang-orang di pinggir jalan berteriak saat Ny. Gore lewat.

Dia tersenyum dan melambai melalui jendela yang terbuka.

"Kata 'aza', dalam bahasa saya berarti ibu," jelasnya.

"Jadi, mereka memanggil saya 'ibu, ibu', ke mana pun kami pergi."

Gore sibuk dengan kampanyenya, mengunjungi sebanyak mungkin desa di distriknya, di pegunungan dekat Kokoda Track PNG yang terkenal.

"Kami memiliki kerumunan besar di setiap desa tempat kami pergi," katanya.

Baca juga: Alex Sobel Gelar Pertemuan di Parlemen Inggris, Benny Wenda Serukan Tarik Militer dari Papua Barat

"Penerimaan sangat baik - 110 persen di semua desa."

Dengan jajak pendapat sekarang terbuka dalam pemilihan PNG, kampanye telah berakhir. Ny. Gore berharap dia telah melakukan cukup untuk membuat dirinya melewati batas.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved