Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik Senin 4 Juli 2022, Asal Kujamah Saja Jubah-Nya Maka Aku Akan Sembuh

Renungan Harian Katolik berikut disiapkan oleh RD. Ambros Ladjar dengan judul Asal Kujamah Saja Jubah-Nya Maka Aku Akan Sembuh.

Editor: Agustinus Sape
FOTO PRIBADI
RENUNGAN - RD. Ambros Ladjar menyampaikan Renungan Harian Katolik untuk hari Senin 4 Juli 2022 dengan judul Asal Kujamah Saja Jubah-Nya Maka Aku Akan Sembuh 

POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik berikut disiapkan oleh RD. Ambros Ladjar dengan judul Asal Kujamah Saja Jubah-Nya Maka Aku Akan Sembuh.

RD. Ambros Ladjar menyusun Renungan Harian Katolik ini dengan merujuk bacaan-bacaan Senin 4 Juli 2022, yakni Hosea 2:13 14b-15.18-19, dan bacaan Injil Matius 9:18-26.

Di bagian akhir Renungan Harian Katolik ini tersedia teks bacaan-bacaan hari Senin 4 Juli 2022 beserta mazmur tanggapan dan bait pengantar Injil.

Tahun lalu dalam bulan seperti ini juga situasinya sungguh masih sangat mencekam semua orang. Karena pandemi Covid-19 yang masih merajalela sepertinya mencapai puncaknya.

Soalnya virus ini memakan korban nyawa yang tak sedikit. Akibat orang takut, maka praktek peribadatan juga terpaksa dilakukan secara online.

Demikian juga kegiatan rutin lainnya. Semuanya serba diatur, kerja dan belajar pun, tapi demi kebaikan bersama.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Senin 4 Juli 2022, Iman, Amin, Aman

Beda reaksi yang kita jumpai dalam narasi Injil hari ini. Kepala rumah ibadat datang meminta pertolongan kepada Yesus sebab anaknya baru saja meninggal.

Mendengar berita itu Yesus cepat memberi respons. Ketika Yesus datang dan meletakkan tangan-Nya ke atas anak itu, ternyata orang mati itu hidup kembali.

Sungguh besar iman kepercayaan kepala rumah ibadat itu. Biarpun dia berkuasa mengatur orang membawakan persembahan di bait Allah, nyawa anaknya sendiri tak sanggup ia tolong dalam situasi kritis.

Yesus melihat usaha orang itu dengan penuh belas kasih, maka Ia segera tolong. Biarpun sebelumnya Yesus ditertawakan secara sinis ketika Ia berkata: anak ini tidur dan bukan mati.

Akan tetapi setelah anak itu hidup lagi, semua orang kagum akan kehebatan Tuhan Yesus.

Kisah ini diselingi dengan cerita perempuan yang sudah dua belas tahun mengalami pendarahan. Perempuan itu ingin sembuh, maka ia nekat menerobos kerumunan orang banyak.

Prinsipnya, asal kujamah saja jubah-Nya maka aku akan sembuh. Baik kepala rumah ibadat maupun perempuan yang sudah 12 tahun sakit pendarahan hendak menunjukan betapa besar imannya akan Yesus.

Ketika melihat perempuan yang sudah lama menderita sakit, Yesus cuma katakan kepadanya: imanmu telah menyelamatkan dikau.

Kedua kisah penyembuhan ini ingin mengoreksi pemahaman iman secara personal akan pribadi Tuhan kita Yesus Kristus.

Sama halnya juga gambaran orang Israel yang tidak setia kepada Yahwe selaku suaminya.

Mereka diingatkan nabi Hosea agar tak boleh lupa sejarah leluhur mereka. Jikalau mereka tetap memiliki kasih setia, maka Allah akan menjadi suaminya, dan mereka akan menjadi istri-Nya.

Suatu gambaran yang agak meragukan komitmen iman kita.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Senin 4 Juli 2022, Imanmu Telah Menyelamatkan Engkau

Saat ini apakah dalam tugas pelayanan apa pun kita masih menjadikan Tuhan sebagai andalan hidup?

Salam sehat di hari Senin buat semuanya. Tetap taat menjalankan Prokes.

Tuhan memberkati segala aktivitas hidup keluarga kita masing-masing dengan kesehatan, keberuntungan, sukses dan sukacita yang melingkupi hidupmu. Amin,*

Teks Lengkap Bacaan Renungan Harian Katolik Senin 4 Juli 2022

BANGKITLAH - Yesus menyembuhkan anak kepala rumah ibadah.
BANGKITLAH - Yesus menyembuhkan anak kepala rumah ibadah. "Dipegang-Nya tangan si anak, lalu bangkitlah anak itu. Maka tersiarlah kabar tentang hal itu ke seluruh daerah. (YOUTUBE/SUARA PAGI RENUNGAN HARIAN KATOLIK)

Bacaan I: Hosea 2:13,14b-15,18-19

Aku akan menjadikan dikau isteriku untuk selama-lamanya.

Bacaan dari Nubuat Hosea:

Inilah sabda Tuhan, “Aku akan membujuk umat kesayangan-Ku dan membawanya ke padang gurun, lalu berbicara menenangkan hatinya.

Di sana ia akan merelakan diri seperti pada masa mudanya, seperti ketika ia berangkat ke luar dari tanah Mesir.

Maka pada waktu itu, demikianlah sabda Tuhan, engkau akan memanggil Aku ‘Suamiku’, dan tidak lagi memanggil Aku ‘Baalku’.

Aku akan menjadikan dikau istri-Ku untuk selama-lamanya, dan Aku akan menjadikan dikau istri-Ku dalam keadilan dan kebenaran, dalam kasih setia dan kasih sayang.

Aku akan menjadikan dikau istri-Ku dalam kesetiaan, sehingga engkau akan mengenal Tuhan.

Demikianlah sabda Tuhan.

U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan: Mzm. 145:2-3,4-5,6-7,8-9

Refr. Tuhan itu pengasih dan penyayang.

1. Setiap hari aku hendak memuji Engkau, dan memuliakan nama-Mu untuk selama-lamanya. Besarlah Tuhan, dan sangat terpuji; kebesaran-Nya tidak terselami.

2. Angkatan demi angkatan akan memegahkan karya-karya-Mu dan akan memberitakan keperkasaan-Mu. Semarak kemuliaan-Mu yang agung akan kukidungkan, dan karya-karya-Mu yang ajaib akan kunyanyikan.

3. Kekuatan karya-karya-Mu yang dahsyat akan dimaklumkan, dan kebesaran-Mu hendak kuceritakan. Kenangan akan besarnya kebaikan-Mu akan dimasyhurkan, orang akan bersorak-sorai tentang keadilan-Mu.

4. Tuhan itu pengasih dan penyayang, panjang sabar dan besar kasih setia-Nya. Tuhan itu baik kepada semua orang, penuh rahmat terhadap segala yang dijadikan-Nya.

Bait Pengantar Injil: 2Tim 1:10b

Refr. Alleluya, alleluya. Alleluya, alleluya

Penebus kita Yesus Kristus telah membinasakan maut dan menerangi hidup dengan Injil.

Bacaan Injil: Mat. 9:18-26

Anakku baru saja meninggal; tetapi datanglah, maka ia akan hidup.

Inilah Injil Suci menurut Matius:

Sekali peristiwa datanglah kepada Yesus seorang kepala rumah ibadat.

Ia menyembah Dia dan berkata, “Anakku perempuan baru saja meninggal; tetapi datanglah, letakkanlah tangan-Mu atasnya, maka Ia akan hidup.”

Lalu Yesus pun bangun dan bersama murid-murid-Nya mengikuti orang itu.

Pada waktu itu seorang wanita yang sudah dua belas tahun lamanya menderita pendarahan maju mendekati Yesus dari belakang dan menjamah jumbai jubah-Nya.

Karna katanya dalam hati, “Asal kujamah saja jubah-Nya, aku akan sembuh.”

Tetapi Yesus berpaling dan memandang dia serta berkata, “Teguhkanlah hatimu, hai anakku, imanmu telah menyelamatkan dikau.”

Maka sejak saat itu juga sembuhlah wanita itu.

Ketika Yesus tiba di rumah kepala rumah ibadat itu dan melihat peniup-peniup seruling serta orang banyak yang ribut, berkatalah Ia, “Pergilah! Karena anak ini tidak mati, tetapi tidur!” Tetapi mereka menertawakan Dia.

Setelah orang banyak itu diusir, Yesus masuk.

Dipegang-Nya tangan si anak, lalu bangkitlah anak itu. Maka tersiarlah kabar tentang hal itu ke seluruh daerah.

Demikianlah sabda Tuhan.

U. Terpujilah Kristus.

Renungan Harian Katolik lainnya

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved