Berita Sumba Timur Hari Ini
Jalan Provinsi di Laijanji Sumba Timur Putus Total Akibat Banjir
ada warga yang mengungsi sementara di dua titik pengungsian akibat banjir. Mereka telah mendapat perhatian dan bantuan darurat dari pemerintah.
Penulis: Ryan Nong | Editor: Rosalina Woso
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ryan Nong
POS-KUPANG.COM, WAINGAPU – Banjir yang menerjang wikayah Kecamatan Wula Waijelu pada Sabtu 2 Juli 2022 menyebabkan ruas jalan provinsi di Desa Laijanji putus total.
Sedangkan Ruas jalan yang putus itu tepatnya terletak di Uri, Kampung Praibakal yang merupakan jalur penghubung Baing - Aukakehik dengan total kerusakan sepanjang 100 meter.
Selain itu, tembok limpasan sungai pada ruas jalan provinsi di Luku Lunggai Desa Laijanji juga terbawa arus banjir.
Baca juga: Bank NTT Beri Makanan Tambahan Bagi 136 Baduta di Empat Kelurahan Kota Kupang
Pada Kamis 30 Juni sore, banjir di wilayah Kecamatan Wula Waijelu dilaporkan telah berangsur surut. Namun, kembali menerjang pada Jumat.
Sementara itu, masih ada warga yang mengungsi sementara di dua titik pengungsian akibat banjir. Mereka telah mendapat perhatian dan bantuan darurat dari pemerintah.
"warga kami di Desa Laijanji yang mengungsi sebanyak 10 KK atau 30 jiwa dan 11 KK di Desa Hadakamali telah mendapatkan bantuan pangan dan bahan lainnya dari Pemda Kabupaten Sumba Timur," sebut Camat Wula Waijelu, Markus Ndakumangu saat dihubungi.
Tim Reaksi Cepat BPBD Sumba Timur dipimpin Kepala Pelaksana Ir. Mikael Jaka Laki telah berada di lokasi banjir untuk melakukan reaksi cepat dan mendistribusikan bantuan darurat.
Baca juga: Ini Daftar Tiga Lokasi Kegiatan Vaksinasi Covid-19 Sumba Timur Hari Ini
Ketua Komisi V DPRD NTT, Yunus Takandewa, SPd, juga berada di lokasi untuk meninjau warga terdampak.
Banjir kembali menerjang wilayah itu pada Kamis 30 Juni 2022 pagi. Banjir berlangsung sejak pukul 03.00 Wita dini hari.
Banjir pada Kamis pagi menerjang Desa Lumbu Manggit dan Desa Laijanji dk kecamatan itu.
"Banjir cukup besar akibat curah hujan yang cukup tinggi sejak jam 9 malam tadi," sebut Markus Ndakumangu kepada POS-KUPANG.COM, Rabu.
Sebanyak 30 warga telah dievakuasi sementara ke gedung Gereja Kemah Injil. Pihak pemerintah kecamatan bersama pemerintah desa berupaya untuk melakukan penangan pertama terhadap warga terdampak.
Sebelumnya, banjir juga berlangsung pada Rabu 29 Juni 2022 pagi. Banjir mengakibatkan 19 rumah warga terdampak. Tak hanya itu, bangunan dan fasilitas umum juga mengalami dampak yang sama.
Pihak kecamatan melakukan identifikasi kerugian material dampak banjir dan genangan. Selain rumah warga, banjir juga merendam halaman kantor Kecamatan Wula Waijelu, halaman kantor Posramil Wulla Waijelu, halaman Polsek Wula Waijelu, dan beberapa gedung gereja. (*)