Renungan Harian Katolik
Renungan Harian Katolik Jumat 1 Juli 2022, Petugas Pajak Itu Ikut Yesus
Renungan Harian Katolik berikut disiapkan RP. John Lewar SVD dengan judul Petugas Pajak Itu Ikut Yesus.
POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik berikut disiapkan RP. John Lewar SVD dengan judul Petugas Pajak Itu Ikut Yesus.
RP. John Lewar menyusun Renungan Harian Katolik ini dengan merujuk pada bacaan-bacaan hari Jumat 1 Juli 2022, yakni Amos 8: 4-6.9-12, dan bacaan Injil Matius 9:9-13.
Melalui Renungan Harian Katolik ini RP. John Lewar mengingatkan Umat Katolik bahwa kerahiman Tuhan jauh melampaui kedosaan dan ketidakpantasan manusiawi kita.
Saudari–saudaraku yang terkasih dalam Kristus.
Perikop injil pada hari ini mengisahkan bagaimana Yesus memanggil Matius.
Panggilan Matius sangat unik. Matius tidak dipanggil ketika sedang duduk di rumah ibadat atau tempat ziarah bersama-sama orang lain.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Jumat 1 Juli 2022, Pertobatan yang Hakiki
Matius dipanggil dari keadaan aslinya, keadaan riil dirinya saat itu. Matius dipanggil ketika sedang duduk di rumah cukai.
Matius dipanggil oleh Yesus untuk mengikutiNya. ”Mari, ikutlah Aku.”
Pemungut cukai atau lazimnya petugas pajak adalah profesi yang disegani dan
sekaligus dibenci banyak orang. Orang cenderung tidak suka berurusan dengan petugas pajak.
Petugas pajak dipandang sebagai orang yang tidak jujur; bukan hanya menipu rakyat, mereka juga mengelabui pemerintah.
Mereka dianggap memperkaya diri dengan mencari untung dari hasil kerjanya.
Pemungut cukai disamakan dengan perampok dan pendosa. Mereka disejajarkan dengan
pembunuh, penjahat dan sebagainya.
Alasannya, mereka itu adalah sahabat dan kaki-tangan Romawi, bangsa kafir yang menjajah mereka.
Kaum Farisi tidak mau bergaul dengan mereka, apalagi makan bersama mereka.
Tidak demikian dengan Yesus. Yesus bergaul dan makan bersama mereka.
Saudari–saudaraku yang terkasih dalam Kristus
Kisah panggilan Matius menunjukkan kepada kita betapa panggilan sebagai murid dan rasul adalah suatu inisiatif dan keputusan yang sepenuhnya hak prerogatif Tuhan.
Dia berhak memanggil siapa pun yang dikehendaki-Nya, apa pun latar belakang dan sejarah hidup dari yang bersangkutan.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Kamis 30 Juni 2022, Mendengarkan Kehendak Tuhan
Yesus pasti tahu siapa Matius, apa pekerjaannya dan bagaimana pandangan orang tentang dirinya, tetapi Yesus memanggilnya “ikutilah Aku!”
Reaksi Matius juga luar biasa. Ia berdiri dan mengikuti Yesus. Tidak ada dialog dramatis dilukiskan dalam Injil, namun reaksi Matius menunjukkan bahwa ia segera menanggapi
panggilan Yesus.
Ia “meninggalkan” tempat duduknya untuk mengikuti Yesus.
Itu berarti Matius meninggalkan juga pekerjaan yang telah memberinya hidup dengan segala kebanggaan dan status yang melekat pada dirinya.
Di sisi lain Matius berhadapan dengan pandangan orang yang menilai dirinya berdosa dan karena itu tidak pantas menjadi murid Yesus.
Tentu tidak mudah berada dalam situasi seperti itu: niat mengikuti Yesus dan menghadapi pandangan negatif orang terhadap dirinya.
Sementara Yesus, kepada orang-orang yang memprotes karena diri-Nya makan bersama dengan pemungut cukai dan para pendosa, menegaskan, “Yang Ku kehendaki ialah
belas-kasihan dan bukan persembahan, karena Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, melainkan orang berdosa.”
Saudari–saudaraku yang terkasih dalam Kristus.
Dari pengalaman panggilan Matius kita belajar, kerahiman Tuhan jauh melampaui kedosaan dan ketidakpantasan manusiawi kita.
Panggilan Tuhan serentak juga adalah rahmat yang mengubah hidup seseorang secara radikal: dari pemungut cukai menjadi rasul Tuhan.
Dari seorang pendosa menjadi seorang yang dikasihi Tuhan. Kita pun dalam arti tertentu memiliki "pengalaman Matius‟ dalam hidup kita, yakni bahwa kita adalah orang-orang
berdosa dikasihi Allah.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Kamis 30 Juni 2022, Dives in Misericordia, Kaya dalam Kemurahan Hati
Apa pun masa lalumu kamu berhak memiliki masa depan karena kerahiman, belas kasih dan cinta Tuhan.
Yesus telah memanggil seorang pemungut cukai, seorang yang hina dan tidak sempurna.
Oleh karena itu, janganlah takut untuk datang kepada Yesus! Jangan malu untuk dilibatkan Tuhan dalam karya-karya-Nya.
Kontemplasi
Duduk dalam keheningan. Renungkanlah pertanyaan refleksi berikut ini: pernahkah Anda dan keluarga Anda dibenci dan dikucilkan oleh masyarakat sekitar?
Jika ada saudara yang dibenci dan dicap negatif, apakah Anda mau mendekati dia dan menunjukkan sikap empati kepadanya?
Doa
Ya Tuhan Yesus, aku pun seorang pendosa. Seperti setiap pendosa, aku pun hanya bisa hidup oleh kasih dan kebaikan serta kerahimanMu.
Ya Yesus Hati Kudus, jadikanlah hatiku seperti hati-Mu yang Kudus. Amin.
Sahabatku yang terkasih. Selamat hari Jumat Pertama.
Salam doa dan berkatku untukmu dan keluarga di mana saja berada: Bapa dan Putera dan Roh Kudus. Amin.*
Teks Lengkap Bacaan Renungan Harian Katolik Jumat 1 Juli 2022

Bacaan I: Amos 8:4-6.9-12
Aku akan mengirimkan kelaparan, bukan kelaparan akan makanan, melainkan kelaparan akan sabda Tuhan
Bacaan dari Nubuat Amos:
Dengarkanlah ini, kalian yang menginjak-injak orang miskin, dan yang membinasakan orang sengsara di negeri ini; kalian yang berpikir, "Kapan pesta bulan baru berlalu, supaya kita boleh menjual gandum?
Kapan hari Sabat berlalu, supaya kita boleh berdagang terigu?
Kita akan memperkecil takaran, menaikkan harga dan menipu dengan neraca palsu.
Kita akan membeli orang papa dengan uang dan membeli orang miskin karena sepasang kasut.
Kita akan menjual terigu tua."
"Pada hari itu akan terjadi," demikianlah firman Tuhan Allah, "Aku akan membuat matahari terbenam di siang hari dan membuat bumi gelap pada hari cerah.
Aku akan mengubah perayaan-perayaanmu menjadi perkabungan, dan segala nyanyianmu menjadi ratapan.
Aku akan mengenakan kain kabung pada setiap pinggang dan menjadikan gundul setiap kepala.
Kalian akan berkabung seperti atas kematian anak tunggal, sehingga akhirnya menjadi seperti hari yang pahit pedih."
"Sesungguhnya, waktu akan datang," demikianlah firman Tuhan Allah, "Aku akan mengirimkan kelaparan ke negeri ini, bukan kelaparan akan makanan dan bukan kehausan akan air, melainkan akan mendengarkan sabda Tuhan.
Mereka akan mengembara dari laut ke laut dan menjelajah dari utara ke timur untuk mencari sabda Tuhan, tetapi tidak menemukannya."
Demikianlah sabda Tuhan.
U: Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan: Mzm 119:2.10.20.30.40.131
Manusia hidup bukan dari roti tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah.
*Berbahagialah orang yang hidupnya tidak bercela,
yang hidup menurut sabda Tuhan.
*Dengan segenap hatiku aku mencari Engkau,
jangan biarkan aku menyimpang dari perintah-Mu.
*Hancurlah jiwaku karena rindu
kepada hukum-hukum-Mu setiap waktu.
*Aku telah memilih jalan kebenaran,
dan telah menempatkan hukum-hukum-Mu di hadapanku.
*Sesungguhnya aku rindu kepada titah-titah-Mu,
hidupkanlah aku dengan keadilan-Mu!
*Mulutku kungangakan dan megap-megap,
sebab aku mendambakan perintah-perintah-Mu.
Bait Pengantar Injil: Mat 11: 28
Datanglah pada-Ku, kalian yang letih dan berbeban berat, maka Aku akan membuat kalian lega.
Bacaan Injil: Matius 9:9-13
Bukan orang sehat yang memerlukan dokter; Aku menginginkan kasih sayang, bukan persembahan.
Inilah Injil Suci menurut Matius:
Pada suatu hari Yesus melihat seorang yang bernama Matius duduk di rumah cukai.
Yesus berkata kepadanya, "Ikutlah Aku." Matius segera berdiri dan mengikut Yesus.
Kemudian, ketika Yesus makan di rumah Matius, datanglah banyak pemungut cukai dan orang berdosa, makan bersama-sama dengan Dia dan murid-murid-Nya.
Melihat itu orang-orang Farisi berkata kepada murid-murid Yesus, "Mengapa gurumu makan bersama-sama dengan pemungut cukai dan orang berdosa?"
Yesus mendengarnya dan berkata, "Bukan orang sehat yang memerlukan tabib, tetapi orang sakit.
Maka pelajarilah arti sabda ini, 'Aku menginginkan belas kasihan, bukan persembahan.'
Aku datang bukannya untuk memanggil orang benar, melainkan orang berdosa."
Demikianlah sabda Tuhan.
U: Terpujilah Kristus.