Berita Sumba Timur Hari Ini
Pasca Banjir Wula Waijelu, BPBD Imbau Warga Lebih Waspada Bahaya Bencana Hidrometeorologi
curah hujan yang cukup tinggi dan intens maka kewaspadaan menjadi hal utama yang harus dilakukan.
Penulis: Ryan Nong | Editor: Rosalina Woso
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ryan Nong
POS-KUPANG.COM, WAINGAPU - BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Kabupaten Sumba Timur mengingatkan masyarakat untuk lebih waspada terhadap potensi bencana Hidrometeorologi di wilayah itu.
Pasalnya, sejak Rabu 29 Juni, terjadi dua kali banjir di wilayah Kecamatan Wula Waijelu. Beberapa desa di wilayah itu terdampak. Lebih dari 30an kepala keluarga dievakuasi.
"Masyarakat kita imbau untuk lebih waspada. Di wilayah wilayah yang termasuk daerah aliran sungai, daerah longsoran juga agar lebih awas. Kita waspadai hujan dan potensi banjir kiriman," ujar Kepala Pelaksanaan BPBD Sumba Timur, Mikhail Jaka Laki, Jumat, 1 Juli.
Baca juga: Kadis Pertanian dan Pangan Sumba Timur Undurkan Diri Dari Jabatan
Ia mengatakan, dengan curah hujan yang cukup tinggi dan intens maka kewaspadaan menjadi hal utama yang harus dilakukan. Anak anak juga dihimbau untuk tidak mandi di sungai.
Selain menerjang beberapa desa di wilayah Kecamatan Wula Waijelu, banjir kiriman juga menerjang wilayah Hambawutang Kecamatan Karera.
Bantuan BPBD di Wula Waijelu
Tim Reaksi Cepat BPBD Sumba Timur langsung turun ke lokasi banjir sejak Rabu 29 Juli siang. Tim melakukan pendataan, inventarisasi dan penanganan darurat.
Pada Kamis, 1 Juli, tim juga telah mendistribusikan bahan makanan dan selimut serta terpal bagi warga yang terdampak di lokasi evaluasi.
Jaka Laki menyebut, sedikitnya 21 kepala keluarga atau mendekati 100 warga terdampak bencana banjir itu. Pihak BPBD juga terus berkoordinasi dengan lintas sektor termasuk aparat kepolisian dan TNI untuk bersama melakukan penanganan pasca bencana.
Diberitakan sebelumnya, banjir yang menerjang wilayah Kecamatan Wula Waijelu berangsur surut sejak Kamis 30 Juni sore.
Debit air bah di dua sungai yang yang melintasi wilayah itu pun telah berkurang. Sungai Aibara yang melintasi Desa Latena, Desa Laipandak dan Desa Lumbu Manggit, pun sungai Laijanji yang melintasi Desa Laijanji.
Warga yang mengungsi sementara di dua titik pengungsian akibat banjir pun telah mendapat perhatian dan bantuan darurat dari pemerintah.
"warga kami di Desa Laijanji yang mengungsi sebanyak 10 KK atau 30 jiwa dan 11 KK di Desa Hadakamali telah mendapatkan bantuan pangan dan bahan lainnya dari Pemda Kabupaten Sumba Timur," sebut Camat Wula Waijelu, Markus Ndakumangu saat dihubungi.
Tim Reaksi Cepat BPBD Sumba Timur dipimpin Kepala Pelaksana Ir. Mikael Jaka Laki telah berada di lokasi banjir untuk melakukan reaksi cepat dan mendistribusikan bantuan darurat.