Berita NTT Hari Ini

16 Wilayah di NTT yang Mengalami Kemarau Basah Versi BMKG

Manggarai Timur, Manggarai, Ngada, Nagekeo,Ende, Sikka, Alor, Belu, Malaka, Kota Kupang, Kab. Kupang, Rote, Sabu, Sumba Timur

Penulis: Ray Rebon | Editor: Rosalina Woso
POS-KUPANG.COM/HO-DOK TRIBUNNEWS.COM
ILUSTRASI-Ilustrasi hujan petir cuaca buruk 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ray Rebon

POS-KUPANG.COM, KUPANG - BMKG memprediksikan kemarau basah berpotensi terus terjadi di sejumlah Wilayah NTT yang akan mengalami Hujan hingga Sabtu atau 2 Juli mendatang.

Sementara, Kepala Stasiun Meteorologi El Tari Kupang, Agung Sudiono Abadi, menyampaikan potensi hujan ringan hingga lebat disertai petir dan angin kencang berdurasi singkat akan terjadi hingga dengan Sabtu 2 Juli 2022.

Dikatakan Agung Sudiono Abadi , pada Kamis ini wilayah yang mengalaminya adalah Manggarai Timur, Manggarai, Ngada, Nagekeo, Ende, Sikka, Alor, Belu, Malaka, Kota Kupang, Kabupaten Kupang, Rote, Sabu, Sumba Timur, Sumba Tengah, Sumba Barat dan Sumba Barat Daya. 

Baca juga: Ramalan BMKG, Lima Wilayah di NTT Terjadi Gelombang Tinggi Hingga 27 Juni 

Sementara pada Jumat 1 Juli 2022, terjadi di wilayah Manggarai Timur, Manggarai, Ngada, Nagekeo, Ende,Sikka, Flores Timur, Lembata, Alor, Belu, Malaka, TTU, TTS, Kab. Kupang, Kota Kupang, Rote, Sabu, Sumba Timur, Sumba Tengah, Sumba Barat dan Sumba Barat Daya.

Sedangkan Sabtu 2 Juli 2022, terjadi di wilayah Manggarai Timur, Manggarai, Ngada, Nagekeo, Ende, Alor, Belu, Malaka, TT, TTS, Kab. Kupang, Kota Kupang, Rote, Sabu dan Sumba Timur yang akan mengalami potensi cuaca tersebut. 

Kemarau kali ini, kata Agung Lembata adalah kemarau yang disertai dengan fenomena La Nina dan menyebabkan kemarau basah

Suhu muka laut di wilayah NTT masih hangat sehingga suplai uap Air masih cukup banyak dan didukung kelembapan udara dari lapisan atas hingga bawah yang cukup basah.

Hal ini menyebabkan potensi pertumbuhan awan hujan di NTT cukup tinggi.

Baca juga: BMKG Prediksi NTT Tidak Alami Hujan dan Angin Kencang Hingga 20 Juni

"Saat ini NTT sedang mengalami musim kemarau basah sehingga musim kemarau pun intensitas hujan ringan lebat masih berpotensi untuk terjadi," sebutnya.

Hujan yang terjadi dari kemaren hingga beberapa hari ke depan selain karena adanya La Nina kategori lemah juga di sebabkan munculnya Siklon Tropis Chaba di Laut Cina Selatan yang menyebabkan penumpukan masa udara di atas NTT. 

Sementara BPBD NTT melaporkan sejumlah wilayah di NTT seperti Sumba Timur dan Malaka telah mengalami banjir akibat hujan intensitas tinggi hingga merendam tanaman dan ternak.(*)

Berita NTT lainnya

Sumber: Pos Kupang
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved