Berita NTT Hari Ini
Mentri ESDM Jamin Kebutuhan BBM Bagi Nelayan di NTT
Menteri ESDM mengapresiasi kinerja pengawasan yang ketat atas pendistribusian BBM baik subsidi maupun non-subsidi di Nusa Tenggara Timur
Kendati demikian, Menteri ESDM mengapresiasi kinerja pengawasan yang ketat atas pendistribusian BBM baik subsidi maupun non-subsidi di Nusa Tenggara Timur.
Tak hanya itu, realisasi dari alokasi pendistribusian BBM subsidi di Nusa Tenggara Timur mencapai 44 % hingga 19 Juni 2022.
"Penyaluran cukup bagus. Masyarakat cukup tertib. Kita berharap khususnya daerah perbatasan nanti harus diawasi," tutup Arifin.
Disaat yang bersamaan Gubernur Viktor Bungtilu Laiskodat juga menjamin dan memastikan bahwa seluruh pemasaran dan pendistribusian BBM bersubsidi di NTT terlebih di Labuan Bajo telah sesuai prosedur dan tepat sasaran kepada masyarakat yang memang berhak mendapatkannya.
“Sampai saat inikan kita lihat sendiri bahwa kebocoran di NTT hampir tidak ada. Mungkin karena berbeda dengan kota besar lain di Indonesia dengan industri yang besar jadi pasti ada kebocoran-kebocoran BBM, beda dengan di NTT kan hampir tidak ada industrinya, palingan hanya Nelayan saja. Dan untuk itu saya pastikan peluang kebocoran sangat minim serta pasti tepat sasaran kepada masyarakat yang membutuhkan,” jelas Gubernur Viktor Bungtilu Laiskodat
NTT punya potensi kekayaan pada Energi Baru Terbarukan (EBT), baik matahari, angin, panas bumi maupun arus lautnya. Karena itu tentu akan didorong semua potensi EBT ini agar Provinsi ini jadi luar biasa, tidak lagi tertinggal, dan dapat bersaing dengan Provinsi lainnya.
Baca juga: Harga BBM Pertamina Dex Naik di Kota Kupang
Untuk diketahui berdasarkan data PT Pertamina (Persero), hingga 20 Juni 2022, realisasi BBM jenis Pertalite di Nusa Tenggara Timur mencapai 152.829 kilo liter, sementara realisasi BBM jenis Solar mencapai 65.646 KL. (*)