Berita Kupang
Workshop Jejak Rupa Rempah, Cendana Jadi Rempah Andalan, Ini Tujuannya
Tanaman rempah jenis Cendana adalah salah satu tanaman rempah yang dahulunya terkenal di Timor, NTT. Namun, tanaman ini terancam
Penulis: Oby Lewanmeru | Editor: Ferry Ndoen
"Semua stakeholder harus menyuarakan kepada dunia lewat media sosial dan media lainnya agar semua bisa tersampaikan ke seluruh dunia," kata Jusmiati.
Jusmiati dari Dirjen Kebudayaan mengharapkan workshop itu bisa bermanfaat dan menghasilkan sesuatu yang maksimal, terutama dalam pengembangan Cendana.
Khususnya untuk Cendana, dia mengharapkan bagaimana bisa menjembatani, menggairahkan pemerintah daerah, menghidupkan kembali Cendana. Apalagi, lanjutnya, Cendana adalah salah satu tanaman yang agak susah untuk ditanam.
Ketua
Timoreartgraffiti (TAG), Alwi Kole dalam laporannya mengatakan, ada kegiatan jalur rempah dan ada pelayanan kapal Dewaruci yang akan menyinggahi Kupang.
Dikatakan, Rute kapal Dewaruci yakni, Surabaya, Makassar,Bau Bau, Ternate, Banda dan Kota Kupang.
Dikatakan, ada beberapa kegiatan yang akan dilakukan yakni kunjungan ke taman budaya, diskusi tentang budaya, pameran, pemutaran film, penanaman pohon rempah dan gala dinner bersama Gubernur NTT, Wali Kota Kupang.
Tampil sebagai pemandu acara, Jhuned Kapitan, sedangkan pada sesi pertama dengan moderator Ivana Tungga.
Koordinator Laskar Rempah NTT, Kekson Salukh mengatakan, dirinya pernah menulis eksistensi Cendana di pulau Timor
Menurut Kekson, memang ada perda yang membuat masyarakat takut membudidayakan Cendana.
"Ada perda baru tapi saya juga belum cek.
Saya kemarin riset Cendana di Flores Ende, dan memang tanaman ini sudah mulai punah," kata Kekson.
Dikatakan, perlu ada upaya untuk konservasi terhadap tanaman Cendana.
"Saya sampaikan ke pak Gubernur NTT soal kerjasama untuk membudidayakan Cendana, kita minta gubernur siapkan lahan," katanya.
Dikatakan, mencari bibit Cendana sekarang agak susah, karena itu perlu ada upaya konservasi terhadap Cendana.
"Saya ke Soe, juga lebih parah lagi. Padahal logo pemerintah daerah itu Cendana tapi tanaman ini tidak dilestarikan," ujarnya.
Yuvensius Stefanus Nonga dari Walhi NTT mengatakan, soal narasi perlu juga narasi sosial ekologis Cendana.
"Cara pandang itu soal perspektif ekonomi. Namun, narasi budaya perlu digali.
Kalau kita bicara Cendana,maka kita lestarikan entitas orang NTT," katanya.(*)
