KKB Papua

KKB Papua Tebar Ancaman, Egianus Kogoya Buka Wilayah Perang Baru di Wamena

Egianus Kogoya menegaskan KKB Papua tidak berhenti menebar teror jika pemerintah Indonesia terus mengirim prajurit TNI Polri ke Papua.

Editor: Alfons Nedabang
YOUTUBE RIMBA HUTAN 61
KKB PAPUA - Sambil memegang bendera OPM Bintang Kejora, para Panglima KKB Papua memberikan pernyataan. Mereka menebar ancaman dan mengingatkan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Video tersebut salah satunya diunggah akun YouTube Rimbah Hutan 61, Sabtu (18/6/2022). 

POS-KUPANG.COM - Panglima KKB Papua Egianus Kogoya menebar ancaman setelah anak buahnya menewaskan anggota Brimob Yon D Wamena Bripda Diego Fernando Rumaropen.

Egianus Kogoya menegaskan bahwa KKB Papua tidak akan berhenti menebar teror di Bumi Cenderawasih jika pemerintah Indonesia terus mengirim prajurit TNI Polri ke Papua.

Ia akan membuka wilayah perang baru di Wamena. Hal itu disampaikan Egianus Kogoya melalui video. "Kalau tidak mengindahkan pesan saya, maka Wamena itu saya masuk dan akan buka perang," tegas Egianus Kogoya dalam video yang viral.

Selain itu, Egianus Kogoya juga menyampaikan penolakan pemekaran Daerah Otonom Baru atau DOB. KKB Papua tak akan segan-segan mengincar pejabat yang mendukung DOB.

"Saya tidak takut namanya Indonesia," tandas Egianus Kogoya.

Baca juga: KKB Papua Semakin Beringas, Gerilya Masuk Kampung Hancurkan Rumah Warga

Peringati Presiden Jokowi

Selain video Egianus Kogoya, sebelumnya telah beredar video pertemuan para Panglima KKB Papua. Video tersebut viral di media sosial.

Melansir Tribun Palu, para Panglima KKB Papua itu tampak memberikan pernyataan sambil memegang bendera OPM, yakni Bintang Kejora. Mereka bahkan sempat menyebut-nyebut Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Video tersebut salah satunya diunggah akun YouTube Rimbah Hutan 61, Sabtu (18/6/2022).

Seorang pimpinan KKB Papua yang menyebut anggotanya sebagai Kodap 15 Ngalum Kupel mendesak daerah konflik harus segera dikosongkan.

Pesan itu secara khusus disampaikan untuk masyarakat non-Papua.

“Bahwa daerah konflik kosongkan,” kata pimpinan KKB Papua Kodap 15 Ngalum Kupel.

“Kami siap bersihkan, yang berbeda dengan kami, siap kami bersihkan,” tambahnya.

Selain itu, KKB Papua juga meminta Presiden Jokowi berhenti mengirim tenaga kesehatan dan tenaga pendidik ke wilayah Papua.

Bahkan, KKB Papua mengancam bakal melakukan penyerangan jika permintaan tersebut diabaikan.

Sumber: Tribun Palu
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved