Berita Kabupaten Sikka
STFK Ledalero Berubah Nama, Gedung Baru IFTK Ledalero Akan Dilengkapi Lift
Proses pembangunan gedung baru dengan ukuran 71x32 meter persegi itu kini mencapai 70-an persen dan akan dilengkapi dengan lift.
Penulis: Agustinus Sape | Editor: Agustinus Sape
STFK Ledalero Berubah Nama, Gedung Baru IFTK Ledalero Akan Dilengkapi Lift
POS-KUPANG.COM - Mengikuti perubahan nama Sekolah Tinggi Filsafat Katolik Ledalero atau STFK Ledalero menjadi Institut Filsafat dan Teknologi Kreatif atau IFTK Ledalero, lembaga pendidikan tinggi yang berbasis di Maumere Kabupaten Sikka Provinsi NTT ini juga akan segera memiliki unit gedung baru berlantai 3 di kompleks Candraditya Maumere.
Proses pembangunan gedung baru dengan ukuran 71x32 meter persegi itu kini mencapai 70-an persen dan akan dilengkapi dengan lift.
Demikian disampaikan Rektor IFTK Ledalero, Pater Dr. Otto Gusti Madung SVD, melalui surat Nomor 01/A.4/IFTK/L/2022, perihal infrimasi lanjutan tentang pengembangan IFTK Ledalero, yang ditujukan kepada Alumni dan simpatisan IFTK Ledalero, Kamis 23 Juni 2022.
Di lokasi yang sama juga Pemerintah Republik Indonesia lewat Kementerian PUPR sedang membangun gedung dengan ukuran yang sama untuk kepentingan pengembangan STFK menjadi IFTK Ledalero.
Sebelumnya, dia sudah mengajak berbagai kalangan untuk tidak ragu mengirimkan anak atau kenalannya mengikuti kuliah di IFTK Ledalero. Uang kuliahnya Rp 6 juta per tahun atau Rp 3 juta per semester per mahasiswa.
Untuk menjadi mahasiswa di IFTK Ledalero, sudah dibuka pendaftaran online, antara lain untuk Prodi Desain Komunikasi Visual dan Kewirausahaan.
Disampaikan bahwa pada tanggal 16 Juni 2022 Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi mengeluarkan Surat Keputusan Nomor 439/E/O/2022 tentang Izin Perubahan Bentuk Sekolah Tinggi Filsafat Katolik Ledalero di Kabupaten Sikka menjadi Institut Filsafat dan Teknologi Kreatif (IFTK) Ledalero di Kabupaten Sikka Provinsi Nusa Tenggara Timur yang diselenggarakan oleh Yayasan Persekolahan Santu Paulus Ende.
Selain perubahan bentuk, IFTK Ledalero juga mendapat izin untuk menyelenggarakan dua program studi (Prodi) baru yakni Prodi Kewirausahaan dan Prodi Desain Komunikasi Visual (DKV).
SK ini ditandatangani oleh Plt Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi Prof. Ir. Nizam, M.Sc., DIC, Ph.D., IPU, Asean Eng.
Baca juga: STFK Ledalero Resmi Berubah Nama Menjadi IFTK Ledalero, Biaya Kuliah Rp 3 Juta Per Semester
Adapun perubahan STFK Ledalero menjadi IFTK Ledalero didasarkan pada dua alasan.
Pertama, sampai sekarang STFK Ledalero dikenal sebagai sebuah lembaga pendidikan tinggi yang sangat bermutu di NTT, akan tetapi kontribusinya terbatas pada bidang filsafat dan teologi. Pembukaan Institut Filsafat dan Teknologi Kreatif Ledalero adalah salah satu ikhtiar untuk memperluas kontribusi SVD (Serikat Sabda Allah) sebagai pemilik lembaga pendidikan tinggi ini dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia secara khusus di NTT yang terkenal sebagai wilayah terkebelakang dalam bidang pendidikann dan Indonesia pada umumnya.
Kedua prodi baru ini akan berkontribusi dalam meningkatkan kualitas sumber daya generasi muda NTT yang merupakan salah satu daerah asal dari para korban human trafficking.
Kedua prodi ini diharapkan dapat mempersiapkan para tenaga kerja asal NTT untuk berkompetisi secara kualitatif di bursa pasar kerja, baik pada tingkat nasional maupun internasional.
Kedua, beberapa tahun terakhir pemerintah melakukan pembenahan terhadap sistem pendidikan tinggi terkait dengan jumlah mahasiswa, pendanaan, dan sumber daya manusia. Sekolah tinggi dengan jumlah mahasiswa di bawah 1.000 orang dipaksa oleh pemerintah untuk ditutup atau bergabung dengan universitas terdekat.
Tidak tertutup kemungkinan bahwa persoalan ini akan menimpa STFK Ledalero jika hanya mengandalkan mahasiswa dari prodi filsafat dengan jumlah yang sangat terbatas.
Beberapa Catatan Historis
STFK Ledalero yang merupakan institusi asal dari IFTK Ledalero mendapat pengakuan dari pemerintah Republik Indonesia lewat Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan pada tahun 1969.
Namun sesungguhnya umur STFK Ledalero sudah lebih tua dari itu, sebab kegiatan belajar mengajar filsafat dan teologi sudah berlangsung di Mataloko (Flores Barat) sejak tahun 1932 dan kemudian berpindah ke Ledalero pada tahun 1937.
Dalam sejarahnya yang panjang STFK Ledalero sudah menghasilkan 6324 alumni dengan perincian 21 orang uskup, 1962 imam dan 4.383 (69,3 persen) awam. 500-an lebih di antaranya sedang bekerja sebagai misionaris di mancanegara.
Mahasiswa yang kuliah di STFK Ledalero sekarang berjumlah pada 1.315 orang.
Mereka semua terbagi ke dalam 15 Konvik (biara) dan satu peguyuban mahasiswa
awam.
Sebagian besar dari para mahasiswa tersebut adalah calon pastor atau calon romo.
Sekarang STFK Ledalero mengelola tiga program studi yakni Prodi S1 Filsafat, Prodi S1 Pendidikan Keagamaan Katolik dan Prodi Magister Teologi.
Prodi PKK dan Magister Teologi berada di bawah Bimas Katolik, Kementerian Agama RI.
Terima kasih alumni
Dalam suratnya kepada para alumni dan simpatisan, Pater Otto menyampaikan terima kasih banyak untuk bantuan finansial dan doa yang sudah didermakan bagi IFTK Ledalero terkasih.
Selanjutnya, dia pun masih meminta bantuan doa dan dukungan material para alumni, donatur dan simpatisan IFTK Ledalero.
"Seperti St. Arnoldus Janssen yang telah memulai karya misi di Steyl, Belanda dengan tangan kosong, kami pun menjalankan karya misi ini sambil berharap pada belas kasih Tuhan yang hadir dalam kedermawanan saudara dan saudari sekalian," tulisnya.
Dia menyampaikan bahwa perubahan STFK Ledalero menjadi IFTK Ledalero adalah sebuah langkah kecil untuk ikut mengambil bagian dalam menata mosaik peradaban manusia, yakni otoritas ilmu pengetahuan dan solidaritas antarumat manusia.
Dia menyebut iIlmu pengetahuan (science) dan filsafat (teologi) adalah dua aspek penting karya akal budi manusia yang coba diinstitusionalisasi di dalam IFTK Ledalero.
"Dengan itu kita diharapkan dapat dijauhkan dari dua patologi (fundamentalisme) berpikir yang sering menggerogoti masyarakat kontemporer, yakni scientisme (pendewaan terhadap otoritas ilmu pengetahuan) dan fundamentalisme agama (agama tanpa nalar) yang dapat menghancurkan kehidupan bersama umat manusia," tulis Pater Otto.
Selain itu, dia menyebut pembukaan IFTK Ledalero, berdasarkan SK Mendikbudristek Nomor: 439/E/0/2022, tanggal 16 Juni 2022, diharapkan dapat memperluas kontribusi SVD (Serikat Sabda Allah) sebagai pemilik lembaga pendidikan tinggi ini dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia di NTT yang terkenal sebagai wilayah terkebelakang dalam bidang pendidikan.
"Kedua prodi baru (Desain Komunikasi Visual dan Kewirausahaan) akan berperan meningkatkan kualitas sumber daya generasi muda NTT yang merupakan salah satu daerah asal dari para korban human trafficking."
Kedua prodi ini diharapkan dapat mempersiapkan para tenaga kerja asal NTT untuk berkompetisi secara kualitatif di bursa pasar kerja, baik pada tingkat nasional maupun internasional.*