KKB Papua

Profil Sebby Sambom Jubir OPM Yang Sempat Berseteru dengan Panglima KKB Papua Egianus Kogoya

Nama Sebby Sambom tak bisa dilepaskan dari peristiwa saat dirinya mengancam akan membongkar persembunyian KKB Papua

Editor: Hasyim Ashari

POS-KUPANG.COM - Nama Juru Bicara OPM ( Organisasi Papua Merdeka ) Sebby Sambom mencuat setelah videonya latihan menembak sambil berlari di luar negeri tersebar.

Lalu siapa sebenarnya Sebby Sambom ? Artikel ini mencoba menyajikan Profil Sebby Sambom, yang sempat berseteru dengan Panglima Perang KKB Papua Egianus Kogoya.

Nama Sebby Sambom tak bisa dilepaskan dari peristiwa saat dirinya mengancam akan membongkar persembunyian KKB Papua.

Hal itu tidak sebagai respon dari tudingan Panglima Perang KKB Papua Egianus Kogoya, yang menyebut Sebby Sambom berjuang untuk dirinya sendiri.

Baca juga: Sebby Sambom Jubir KKB Papua Terlihat Berlatih Gunakan Senjata Canggih, Benarkah?

Selama ini, Sebby Sembom memang bertugas untuk kebutuhan diplomasi Papua Merdeka di luar negeri.

Sebby Sembom tidak sendirian. Jurua Bicara OPM itu bersama dengan Benny Wenda, Viktor Yemu, dan Jefri Pagawak.

Sebby Sambom lahir tanggal 3 Januari 1975.

Dia pernah ditahan pada tanggal 16 Agustus 2008 sehubungan dengan perencanaan atau pidato dalam aksi damai mendukung peluncuran Parlemen Internasional untuk Papua Barat.

Pada tanggal 16 Oktober 2008, Sambom ikut ambil bagian dalam aksi damai mendukung peluncuran Parlemen Internasional untuk Papua Barat (IPWP) di London.

Setelah demonstrasi berlangsung, ketua umum komite perencanaan acara tersebut, Buchtar Tabuni, ditangkap.

Sambom lalu meminta pembebasan Tabuni pada konferensi pers yang diadakan di Taman Makam Theys Eluay, Sentani, Jayapura hingga berujung penahanannya.

Dia didakwa atas tuduhan makar (Pasal 106 KUHP), konspirasi (Pasal 110 KUHP), dan menghasut publik untuk bertindak menggunakan kekerasan terhadap aparat keamanan (Pasal 160 KUHP).

Baca juga: Sosok Praka AKG, Prajurit TNI yang Nekat Jual Amunisi ke KKB Papua, Begini Nasibnya

Sambom akhirnya dikenakan hukuman dua tahun penjara atas tuduhan penghasutan (Pasal 160 KUHP).

Sambom dibebaskan secara bersyarat pada tanggal 14 Desember 2009, sebelum dia menyelesaikan masa hukumannya.

Berikut fakta-fakta mengenai Sebby Sambom:

1. Penembakan Dosen UGM Bambang Purwoko

Sebelumnya, sebagai Jubir OPM, Sebby Sambom mengklaim bertanggung jawab atas penembakan atas Dosen Universitas Gajah Mada (UGM) Bambang Purwoko dan Sertu Faisal Akbar di Kampung Mamba Bawah, Distrik Hitadipa, Kabupaten Intan Jaya, Jumat (9/10/2020).

Penembakan itu terjadi setelah Bambang Purwoko dan Sertu Faisak Akbar dan rombongan TGPF dalam perjalanan ke Sugapa, Ibu Kota Kabupaten Intan Jaya usai melakukan olah TKP penembakan Pendeta Yeremias Zanambani.

Bambang Purwoko termasuk anggota Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) penembakan Pendeta Yeremias Zanambani.

Bambang tertembak di bagian pergelangan kaki kiri dan pergelangan tangan kiri.

Baca juga: Jubir OPM Sebbby Sambom Berbalik Arah, Kini Beri Dukungan Penuh ke KKB Papua Egianus Kogoya

Sementara Sertu Faisal yang merupakan anggota Satgas Apter Hitadipa, dan terluka tembak di bagian pinggang.

"TPNPB bertanggung jawab, itu keputusan kami dan tuntutan bahwa kami menolak tim investigasi bentukan Menkopolhukam Mahfud MD," kata Sebby melalui pesan elektroniknya.

Sebby mengatakan jika ingin mencari fakta, harus dari tim independen.

"Kami minta tim independen yang harus investigasi yaitu PBB, Komnas HAM, LSM HAM dan Gereja," tegas Sebby.

Kodap VIII Intan Jaga dibawah Komando wakil Panglima Sabinus Waker, dan semua komandan-komandan Batalion.

"Semua kerja sama untuk lakukan perang revolusi tahapan," ujarnya.

2. Serang Pos Polisi Paniai

Sebby Sambom juga mengklain terlibat dalam penyerangan Pos Polisi di Paniai.

Menurutnya, penyerangan Pos Polisi disertai perampasan senjata di Paniai dipimpin Anton Tabuni.

“Anton Tabuni adalah pasukan muda yang memimpin penyerangan pos polisi 99 Ndeotadi, distrik Bogobaida, Kabupaten Paniai, Papua pada hari Jumat 15 Mei lalu,” ujar Sebby melalui pesan elektroniknya Senin (18/05/2020) dari Papua Nugini.

Baca juga: KKB Papua Kirim Surat ke PM Australia Anthony Albanese, Minta Dukungan agar Merdeka dari Indonesia

Lanjut Sebby, Anton Tabuni sebagai pasukan Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) sayap militer OPM, menyerang pos dan merampas senjata, karena sebelumnya pasukan TNI dan Polri juga melakukan hal yang sama di Tembagapura.

“Sesuai laporan Anton Tabuni dari lapangan, ia dan pasukannya merampas senjata karen militer Indonesia juga merampas senjata TPNPB di Tembagapura, maka kami serang dan ambil kembali,” kata Sebby.

Menurut Sebby, Anton Tabuni dan pasukannya, pasca-menyerang dan merampas senjata kembali bergerak menuju Tembagapura.

“Anton Tabuni dan pasukannya sudah kembali ke Tembagapura, jadi militer Indonesia kalau mau kejar datang ke Tembagapura. Kita perang di Tembagapura, jangan siksa masyarat di Distrik Bogobaida Pania, mereka itu masyarakat. Kami pasukan TPNPB di bawah pimpinan komando operasi nasional TPNPB Lekagak Telenggen siap perang di Tembagapura,” kata Sebby.

Sementara dari laporan Legekak Telenggen, sambung Sebby, penyerangan dan perampasan senjata di pos Polisi Paniai adalah perintahnya.

“Lekagak Telenggen yang utus Anton Tabuni untuk menyerang pos polisi dan merampas senjata di Paniai.
Dan saya juga tegaskan bahwa pihak TNI dan Polri maupun media nasional Indonesia, aksi kita jelas TPNPB yang lakukan penyerangan dan perampasan senjata, bukan lagi KKB,” kata Sebby.

Baca juga: Panglima KKB Papua Ajukan Syarat untuk Keluar Hutan & Hentikan Perang, Nama Presiden Jokowi Disebut

”Tujuan kami berjuang ingin pisah dari Indonesia, mau merdeka sendiri. Itu tujuan kami. Jangan bilang kita kriminal dan lain-lain,”ucapnya.

3. Dirampok di Pasifik

Semby Sambom mengaku dirampok di kawasan Pasifik pada Februari 2021.

Perampokan itu mengakibatkan Sebby Sambom kehilangan sejumlah barang berharganya termasuk uang senilai lebih dari Rp 177 juta

Perampokan itu dikabarkan Sebby Sambom dalam pesan elektronik ke kontributor Tribunnews, Selasa (2/2/2021).

"Info Juru Bicara TPNPB-OPM Sebby Sambom dirampok warga Papua bekerja sama dengan Kelompok Kriminal di Kawasan Pasifik. Info ini perlu kami sampaikan kepada semua pihak, karena akibat dari perampokan ini maka Juru Bicara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB-OPM) tidak melakukan fungsi kerja sebagai Juru Bicara selama 20 hari," jelas Sebby Sambom .

Sebby mengatakan informasi ini perlu disampaikan, agar semua pihak mengetahuinya.

"Oleh karena itu dengan terpaksa kami harus sampaikan kepada semua pihak, yang terutama kepada semua jurnalis di seluruh dunia supaya terang," kata Sebby.

Kronologis perampokan, terjadi pada tanggal 13 Januari 2021, di suatu tempat di wilayah Pasifik.

Pelakunya menurut Sebby adalah Orang Asli Papua (OAP) sendiri.

Baca juga: Viral Video Panglima KKB Papua Thitus Murib Serukan Perang, Kini Telah Kembali ke NKRI

"Dengan cara memerintahkan orang lokal di suatu wilayah di Pasifik merampok semua barang milik Juru Bicara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat Sebby Sambom termasuk uang tunai sebesar PGK44,500 atau senilai IDR 177.862.198.58 Indonesian Rupiahs, dengan dalil bahwa barang milik Jubir TPBPB-OPM diambil oleh Kelompok Kriminal di lokasi setempat," jelasnya.

Tapi klaim Sebby, ada anggota kelompok perampok yang dia kenal.

"Tetapi dalil dengan niat jahat ini telah ketahuan, karena dalam kelompok perampok itu, ada orang yang saya kenal," ujarnya.

Sebby mengatakan, akibat kejadian segala aktivitasnya terganggu.

"Dan selama 10 hari Jubir TPNPB-OPM Sebby Sambom telah mengalami shock dan telah menderita secara mental juga secara psikologis," ungkapnya.

Beredar video, Egianus Kogoya menilai, empat orang diplomasi di luar negeri termasuk Sebby Sambom adalah perjuangan untuk kepentingan diri sendiri.

Tudingan ini disambut emosi Sebby Sambom.

"Kami semua sebenarnya terus berjuang untuk Papua merdeka," kata Sebby Sambom.

Baca juga: Tutup Rapat Pengaruh KKB Papua, Babinsa Koramil 1710-01/Kokonao Terjun ke Masyarakat Lakukan Ini

Sebagai pejuang KKB di luar negeri, kata Sebby Sambom, ia tak pernah berhenti sesaat pun untuk membangun jaringan internasional.

Baca juga: Pergerakan KKB Papua Makin Terbatas, Nekat Sebrangi Hutan Belantara ke Negeri Tetangga?

Saat ini, kata Sebby Sambom, TPNPB-OPM sesungguhnya semakin lemah.

TPNPB-OPM tak bisa lagi berjuang untuk Papua merdeka.

Iklan untuk Anda: Mau Lihat Penampilan Istri Arab tercantik di Dunia?
Advertisement by
Pasalnya, lanjut Sebby Sambom, TPNPB-OPM telah dikepung dari berbagai penjuru oleh TNI-Polri.

"Kau, Egianus Kogoya, adalah anak kecil yang baru tumbuh dan kaget melihat Papua yang kini mulai merdeka," kata Sebby Sambom.

"Egianus itu tidak bersekolah sehingga tak mengerti apa itu diplomatik," tandas Sebby Sambom.

Karena itu, katanya, lebih baik Egianus Kogoya diam dan berhenti dari tindakan yang menyusahkan masyarakat dengan merampok.

"Kau lebih baik diam, atau kami bongkar semua tempat persembunyianmu," ancam Sebby Sambom dengan nada marah.

Artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul BIODATA Sebby Sambom yang Ancam Bongkar Persembunyian KKB Papua dan Sebut Egianus Kogoya Anak Kecil

Sumber: Surya
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved