KKB Papua
Pergerakan KKB Papua Makin Terbatas, Nekat Sebrangi Hutan Belantara ke Negeri Tetangga?
Jalur yang digunakan anggota kelompok separatis tersebut, adalah jalur jalan tikus, tapi bukan jalan biasa.
POS-KUPANG.COM - KKB Papua memang lebih banyak bergerak di pedalaman hutan.
Dikutip dari Tribun Papua, tim gabungan TNI Polri sempat berhasil menemukan tanda-tanda tempat persembunyian para anggota KKB Papua.
Bahkan, diduga tempat persembunyian yang ditemukan tim gabungan merupakan milik anggota KKB Papua di bawah komando Egianus Kogoya.
Baca juga: KKB Papua Ngadu ke Amerika dan Belanda, Minta Merdeka Dari Indonesia?
Namun aparat masih menunggu momen yang tepat untuk menyergap mereka semua.
Diketahui pergerakan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua dibatasi di semua lini.
Namun hal ini justru membuat KKB Papapu makin nekat.
Baca juga: Strategi TNI Polri Bikin Penyelundupan Senjata KKB Papua Ngalum Kupel Apes, Ternyata Ini Penyebabnya
Fakta itu nyata di wilayah tapal batas antara Indonesia dan Papua Nugini di Papua Barat.
Dikutip dari Tribun Palu, untuk menyeberangi sungai yang membentang panjang di wilayah tersebut, KKB tak menggunakan jalur yang biasa dilalui warga sipil lainnya.
Jalur yang digunakan anggota kelompok separatis tersebut, adalah jalur jalan tikus, tapi bukan jalan biasa.
Baca juga: Viral Video Anggota KKB Papua Nekat Serang Anggota TNI Polri yang Sedang Patroli
Jalur jalan tersebut bukan sebagaimana lazimnya jalan darat dengan jejak yang tak bisa dilacak oleh aparat berseragam loreng.
Jalur jalan itu bukan juga melalui jalur laut atau sebagaimana yang digunakan para nelayan atau warga lainnya yang bermukim di tepi laut atau di pinggir sungai.
Yang dibuat justeru jalur jalan khusus, jalan yang hanya bisa dilewati orang-orang dengan keterampilan khusus.
Baca juga: Viral Video Anggota KKB Papua Nekat Serang Anggota TNI Polri yang Sedang Patroli
Orang-orang biasa termasuk perempuan dan anak-anak, dipastikan tak akan bisa melewati jalur yang dibuka khusus tersebut.
Sebab tingkat kesulitannya terbilang tinggi. Jangankan melewati jalur tersebut, untuk memulainya saja dibutuhkan nyali yang kuat.
Karena tanpa nyali dan keterampilan khusus, siapa pun akan susah melintasinya.
Baca juga: Kembali Bikin Ulah, Setelah Tembak Pesawat, KKB Papua Bakar Perumahan Guru Hingga Ludes