Berita TTU Hari Ini

Petani Kelor di Desa Tuabatan TTU Sampaikan Apresiasi Atas Kepedulian PT PLN UIW NTT

harga jual kelor tidak menentu. Melalui bantuan mesin dari PLN tersebut, harga jual kelor meningkat.

Penulis: Dionisius Rebon | Editor: Rosalina Woso
POS-KUPANG.COM/Dokumentasi PLN Cabang Kefamenanu
Pose penyerahan bantuan mesin pengolahan kelor bertenaga listrik di Desa Tuabatan, Kabupaten Timor Tengah Utara, Provinsi NTT, Selasa, 14 Juni 2022. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Dionisius Rebon

POS-KUPANG.COM, KEFAMENANU -  PT. PLN (Persero) Unit Induk Wilayah (UIW) Nusa Tenggara Timur menyerahkan bantuan mesin pengolahan kelor bertenaga listrik kepada Kelompok Tani di desa Tuabatan, Kecamatan Miomaffo Tengah, Kabupaten Timor Tengah Utara-NTT.

Bantuan mesin pengolahan kelor yang diserahkan melalui program PLN Peduli itu yakni mesin peniris, mesin pengering, mesin penepung dan mesin sealer.

Penyerahan bantuan  oleh Senior Manager Keuangan Komunikasi dan Umum Hafry Jack, Manager UP3 Kupang Meyrina Turambi , Manager ULP Kefamenanu I Ketut Artha Yasa kepada perwakilan Kelompok Tani ini berlangsung pada, Selasa, 14/06/2022 dan disaksikan oleh dan disaksikan oleh Assisten I Tata Praja Setda TTU Drs, Joseph Kuabib, Camat Miomaffo Tengah Thibertius Fr Rubu, S.Sos., Penjabat Kepala Desa Tuabatan Abraham Kobo Bana serta masyarakat desa Tuabatan.

Baca juga: Ambruk Bendungan Wae Laku Hilir, DPRD Desak Pemda Manggarai Timur Segera Lakukan Antisipatif 

Petani Kelor di Desa Tuabatan, Nikodemus Kono Noel,  menyampaikan terima kasihnya kepada PT. PLN (Persero) UIW NTT atas bantuan mesin pengolahan kelor tersebut.

Nikomedus menjelaskan bahwa, harga jual kelor selama ini berkisar antara  Rp. 3.000, Rp. 5.000 hingga Rp. 27.000 perkilogram. 

Ia menambahkan, harga jual kelor tidak menentu. Melalui bantuan mesin dari PLN tersebut, harga jual kelor meningkat.

Baca juga: Jumlah Penumpang di Bandara NTT Turun 6,73 Persen pada April 2022

Mesin bertenaga listrik tersebut, berfungsi untuk mengolah kelor menjadi serbuk halus yang nantinya bisa dijual dengan harga Rp. 50.000 hingga Rp. 100.000 perkilogram.

Sebagai penerima manfaat PLN Peduli, Niko memastikan bantuan mesin tersebut akan digunakan dan dimanfaatkan untuk mengembangkan usaha yang saat ini mereka geluti.

GM PT. PLN UIW NTT, Agustinus Jatmiko mengatakan, penyerahan mesin pengolahan kelor tersebut, merupakan  bentuk kepedulian serta upaya PLN dalam mendorong UMKM dalam budidaya kelor.

"Ini merupakan salah satu bentuk kepedulian dari PLN untuk mendorong UMKM. PLN NTT siap untuk membantu pengolahan dan promosi produk kelor, " ucapnya 

Baca juga: Bank Indonesia Gandeng Korem 161/WS Adakan Pelatihan GenBI Bagi Mahasiswa

Disampaikan Agustinus, sebanyak 4 kelompok tani di NTT yang menerima bantuan tersebut yakni, Kelompok Tani Kelor di Desa Oeteta Kecamatan Sulamu Kabupaten Kupang, Kelompok Tani kelor Desa Fatukanutu Kecamatan Kupang Tengah Kabupaten Kupang, Kelompok Tani kelor Desa Lamaknen, Kecamatan Lamaknen, Kabupaten Belu serta Kelompok Tani kelor Desa Tuabatan, Kecamatan Miomaffo Tengah, Kabupaten TTU.

Ia mengajak seluruh petani kelor agar bisa terus mengembangkan usahanya serta menjadikan tanaman kelor sebagai salah satu identitas di Wilayah Provinsi NTT.

Kesempatan yang sama, Assisten I Tata Praja Setda TTU, Drs. Joseph Kuabib mewakili Pemda TTU menyampaikan apresiasi dan terima kasihnya kepada PT. PLN (Persero) UIW NTT yang telah memberikan bantuan paket lengkap mesin pengolahan kelor kepada Kelompok Tani di Desa Tuabatan.

" Tentunya bantuan tersebut sangat bermanfaat bagi Petani kelor khususnya yang ada di TTU untuk dapat terus mengembangkan usahanya, " tuturnya. (*)

Berita TTU Hari Ini

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved