Pasifik
Ambisi Nyata China untuk Pasifik Selatan
Wang mengusulkan agar China dan negara-negara Pasifik bersama-sama merumuskan 'rencana tata ruang laut' untuk mengembangkan ekonomi biru.
Ambisi Nyata China untuk Pasifik Selatan
Oleh: John Garrick dan Yan C. Bennett
POS-KUPANG.COM - 'Impian China' Presiden Xi Jinping sekarang meluas melintasi Samudra Pasifik, di mana menteri luar negerinya, Wang Yi, baru-baru ini menyelesaikan tur kepulauan Pasifik dengan ambisi besar.
Dengan latar belakang ekonomi China yang stagnan namun terus berlanjut untuk kekuatan dunia, Wang berusaha untuk menyelesaikan perjanjian keamanan Beijing dengan Kepulauan Solomon; mengunjungi Fiji, Kiribati, Samoa, Tonga, Vanuatu, Papua Nugini dan Timor Leste, menjadi tuan rumah pertemuan para menteri luar negeri pulau Pasifik di Suva.
Namun, rencana Wang tidak semuanya berjalan mulus. Meski demikian, Partai Komunis China akan belajar dari upayanya yang gagal untuk mencapai kesepakatan Pasifik multilateral.
Wang mengusulkan agar China dan negara-negara Pasifik bersama-sama merumuskan 'rencana tata ruang laut' untuk mengembangkan apa yang disebut ekonomi biru.
Beijing menawarkan lebih banyak investasi melalui modal swasta dan investasi perusahaan China di negara-negara kepulauan Pasifik.
China juga mengusulkan pengaturan keamanan baru, termasuk keamanan siber, yang mencerminkan 'inisiatif keamanan global' Xi, yang melibatkan polisi China dan pasukan keamanan lainnya yang dikirim untuk bekerja dengan negara-negara kepulauan yang berpartisipasi di tingkat bilateral dan regional.
Rencana Wang termasuk mendirikan Institut Konfusius yang menanamkan konsultan, guru, dan sukarelawan berbahasa Mandarin di seluruh pulau.
Lebih dari 1.000 orang Samoa telah belajar bahasa China di Institut Konfusius di Universitas Nasional Samoa.
'Rencana aksi lima tahun' yang terpisah mencakup utusan khusus Tiongkok yang ditunjuk untuk wilayah tersebut, laboratorium dan ratusan peluang pelatihan untuk penegakan hukum, dan forum tingkat tinggi.
Proposal Wang untuk negara-negara kepulauan Pasifik yang kekurangan uang akan memberi China jejak yang lebih besar di Pasifik, menantang forum regional yang saat ini membela hukum internasional dan menjaga perdamaian dan keamanan.
Proposal ini menyoroti masalah keamanan kawasan dan sekutu Indo-Pasifik termasuk AS, Australia, Selandia Baru, Prancis, dan Kanada.
Apa yang mendorong Beijing untuk mengusulkan pakta ekonomi dan keamanan di seluruh kawasan dengan negara-negara kepulauan Pasifik? Dan apa konsekuensi geopolitik dari rencana China untuk Pasifik?
Tanggapan dari beberapa negara menyoroti implikasinya, dan termasuk AS membuka kembali kedutaan besar di Kepulauan Solomon setelah jeda 30 tahun.