Berita NTT Hari Ini
Menko Kemaritiman dan Investasi RI Pastikan Jembatan Palmerah di Flores Akan Dibangun
Forum B20 sendiri diketahui lekat dengan isu perbaikan iklim dan proyek ini menjadi bagian dari transisi energi fosil ke energi hijau
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Irfan Hoi
POS-KUPANG.COM, KUPANG - Menteri Koordinator (Menko) Bidang Kemaritiman dan Investasi ( Marves) RI Luhut Binsar Pandjaitan, akan memastikan kembali proyek Jembatan Pancasila Palmerah Flores Timur pada November mendatang.
Latif Gau sebagai pihak penanggungjawab pembangunan Palmerah dari perwakilan Tidal Bridge menyampaikan ini dijanjikan Luhut saat rapat bersama dilakukan belum lama ini.
Latif menyampaikan hal itu dalam pertemuan daring tentang proyek Pembangkit Listrik Tenaga Air Laut (PLTAL) Jembatan Pancasila Palmerah, Senin 13 Juni 2022.
Andre Koreh yang juga perintis proyek ini dan sebagai moderator diskusi ikut menegaskan mengenai pertemuan Latif dan Luhut mengenai Jembatan Pancasila Palmerah Flores Timur.
Baca juga: Pemilu 2024, PKB NTT Siap Hadapi Verifikasi
Ia mengatakan Luhut mendukung proyek yang belakangan selalu tertunda ini untuk segera dilakukan kesepakatan kerja, soft launching dan eksekusi.
Latif pun menyebut Luhut pada November nantinya bertepatan dengan penyelenggaraan Business 20 (B20) di Bali akan mengumumkan ini. B20 sendiri adalah forum bisnis terbesar dalam serangkaian acara KTT G20 yang mana juga mungkin dihadiri pebisnis besar seperti Elon Musk.
Forum B20 sendiri diketahui lekat dengan isu perbaikan iklim dan proyek ini menjadi bagian dari transisi energi fosil ke energi hijau yang banyak digaungkan pebisnis dunia saat ini.
"Proses selanjutnya adalah desain, detail kesepakatan, lalu Pak Luhut targetkan untuk segera. Nanti di B20 di Bali pada November akan diumumkan saat itu," ujarnya.
Baca juga: Yunus Takandewa: DPD PDIP NTT Siap Hadapi Pemilu 2024
Ia menyebut saat Jokowi berada di Ende dalam peringatan Hari Lahir Pancasila pun disampaikannya mengenai proyek energi terbarukan ini melalui surat. Surat itu menyingung PLN yang belum jelas menanggapi proyek ini.
"Mungkin karena ini energi baru terbarukan dan tentunya energi fosil pasti dikurangi," kata dia.
Ia kembali mengatakan Luhut bersemangat untuk proyek ini karena jembatan yang dibangun adalah juga untuk menghasilkan energi terbarukan dari arus laut di wilayah Indonesia.
"Maka ini akan diumumkan beliau saat itu. Untuk MoU sudah sejak 2018 ini dengan PLN dan proyek ini akan diumumkan di Bali," tambah Latief.
Baca juga: Provinsi NTT Jadi Model Bisnis Penangkapan Ikan Terukur Berbasis Kuota
Proyek ini sesuai undang-undang dengan ditunjuk langsung pemegang proyeknya tanpa tender yaitu Tidal Bridge karena semua alat, rencana dan biayanya dari Belanda.
"Nantinya bekerjasama dengan anak perusahaan PLN," jelasnya.