Berita Rote Ndao Hari Ini

Wakapolres Rote Ndao Datangi Gereja GMIT Imanuel Olalain

Dirinya juga mengingatkan para remaja apabila terjerumus ke dalam masalah asusila tersebut, maka masa depan akan hancur. 

Editor: Rosalina Woso
POS-KUPANG.COM/MARIO GIOVANI TETI
Wakapolres Rote Ndao, Kompol I Nyoman Surya Wiryawan, S.H saat menyerukan pesan kamtibmas di Gereja GMIT Jemaat Olalain, Kecamatan Rote Tengah, Kabupaten Rote Ndao, Minggu 12 Juni 2022 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Mario Giovani Teti

POS-KUPANG.COM, ROTE NDAO - Menjalin silahturahmi dan sebarkan pesan damai kamtibmas (Keamanan dan ketertiban masyarakat), Wakapolres Rote Ndao, Kompol I Nyoman Surya Wiryawan, S.H datang ke Gereja GMIT Jemaat Olalain, Kecamatan Rote Tengah, Kabupaten Rote Ndao. Minggu, 12 Juni 2022.

Turut hadir mendampingi Wakapolres, Kasat Intelkam, Iptu Dhony S. Pedan, S.E, Kasat Samapta, Iptu Naftali J. Eduard Lede, Kasiwas, Jacob S. Bessie, S.H, dan Kapolsek Rote Tengah, Ipda Charles Rihi Pati.

Selain menyampaikan pesan Kamtibmas, Wakapolres juga memperkenalkan diri ke Jemaat GMIT Imanuel Olalain dan warga setempat.

"Saya mengucapkan terima kasih kepada  Ibu Pendeta dan Pak Pendeta serta jemaat yang sudah memberikan kesempatan kepada saya bisa berdiri di mimbar ini untuk suarakan pesan damai," terangnya.

Baca juga: Manajer UP3 Flores Bagian Timur: Tiga Kabupaten di NTT Dapat Pemasangan Tiang Listrik Gratis

Dalam pesan Wakapolres Surya yang pertama, ada kasus sampai menghilangkan nyawa orang, hanya gara-gara isu santet.

"Hal ini sangat tidak masuk akal, karena dilakukan dengan menyimpan dendam itu sendiri selama bertahun-tahun, hanya karena alasan yang tidak kuat," ungkap Wakapolres Surya.

Menurutnya, orang yang bersangkutan bisa santet di zaman saat ini, dikatakannya, sebenarnya zaman teknologi sudah canggih ada orang yang masih berpikir masalah atau hal-hal yang sudah jauh ditinggalkan dahulu kala.

"Kita percaya hal itu ada, tetapi jangan dilihat sesuatu yang menjadi alasan utama yang kita pikirkan, tetapi seturut dari apa yang disampaikan oleh pak Pendeta, kita semua adalah makhluk ciptaan Tuhan, kita adalah anak-anak Tuhan, Tuhan menciptakan kita semua dengan kasih sayang, maka kita harus saling mengasihi," terang Wakapolres Surya.

Baca juga: Jemaah Haji Mulai Bergerak ke Mekkah, 13 Orang Sakit, 2 Meniggal Dunia

Dijelaskannya, banyak kasus-kasus yang terjadi, dimulai dari rumah tangga dan hal ini pernah terjadi di wilayah Rote Tengah. 

"Kejahatan dalam rumah tangga, diawali dari rumah tangga kita, terutama bapak ibu. Yang namanya suami istri, tidak ada orang atau manusia yang hidup tanpa masalah. Semua tak luput dari masalah," katanya.

Sambungnya, ditambah lagi kelakuan-kelakuan pada umumnya dari bapak-bapak atau sifat laki-laki yang biasanya lebih ego, egoisnya lebih tinggi.

Disebutkan Wakapolres Surya, kalau ada ibu-ibu di rumah mau ngomel itu wajar, karena ini sudah disurvei, orang ahli sudah mensurvei situasi kejiwaan kebatinan daripada ibu-ibu, jadi ibu-ibu dalam satu hari, dia harus keluarkan kata-kata sebanyak 20.000.

Baca juga: Dulu Pepet Ayu Ting Ting, Kini Bos TV Kepergok Peluk Mesra Luna Maya di Nikahan Produser Film India

"Kata-kata coba kita bayangkan, jadi apa yang dilihat, apa yang dirasakan oleh ibu-ibu ini, akan dia keluarkan pelan-pelan dengan kata-kata wajar, kalau ibu-ibu mengomel apalagi ditambah kelakuan suaminya atau anak-anaknya, sudah pasti kuncinya kita sebagai laki-laki ini harus mengalah, karena laki-laki dalam satu hari hanya mengeluarkan  7.000 kata," terang Wakapolres Surya.

Dari contoh yang digambarkan Wakapolres, dirinya ingin saya sampaikan bahwa diawali dari permasalahan ini, timbulnya kasus KDRT.

Halaman
123
Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved