Pembunuhan Ibu dan Anak
Sidang Kasus Astri-Lael, JPU Hadirkan Ahli dari Stikom Uyelindo
tidak aktif mulai tanggal 27 Agustus 2021, namun sampai tanggal 3 September 2021 CDR korban masih aktif.
Penulis: Oby Lewanmeru | Editor: Rosalina Woso
Boi juga menjelaskan, bahwa dari hasil rekaman GPS, mobil Rush sempat ke lokasi atau titik penguburan di Penkase-Oeleta.
"Di Taman Hollywood dari hasil GPS mobil Rush itu parkir sekitar tiga jam dan apakah di situ terjadi pembunuhan atau tidak saya tidak bisa pastikan karena saya hanya melihat dari sisi IT. Jika dibunuh pada tanggal 27 Agustus 2021, maka diduga jenazah di atas mobil," kata Boi.
Baca juga: Mesakh R. Bailaen: Damkar Kota Kupang Siaga di Musim Kemarau
Dikatakan, dari GPS juga mobil Rush sempat berhenti di depan salah satu gereja di Penkase-Oeleta, Alak.
"Kalau kita lihat lintasan dari mobil Rush itu, saya duga pengemudinya bingung," ujarnya.
Boi mengatakan, GPS mobil Rush yang diteliti itu mulai dari tanggal 27-31 Agustus 2021.
Saat itu, Hakim Ketua Majelis,Wari Juniati mengatakan, dengan melihat lintasan itu, jika ada yang tidak normal, maka akan ditanyakan kepada terdakwa.
"Selama itu, CDR korban tidak aktif kapan," tanya Wari.
Boi mengatakan, tidak aktif mulai tanggal 27 Agustus 2021, namun sampai tanggal 3 September 2021 CDR korban masih aktif.
Sementara dari hasil rekaman GPS mobil Rush uang digunakan terdakwa, penguburan Astri dan Lael dilakukan pada tanggal 31 Agustus 2021.
"Dari hasil rekaman, mobil parkir di lokasi penguburan hanya sekitar 15 menit, kemudian mobil Rush itu kembali ke rumah terdakwa," ujarnya.
Dikatakan, dari rumahnya, mobil Rush itu bergerak ke salah satu tempat cuci mobil, kemudian ke kantor BPK RI Perwakilan NTT dan kembali ke rental.
JPU Herry menanyakan soal ada HP yang direset (pengaturan ulang), Boi mengatakan, yang pertama adalah HP Randy,namun awalnya tidak ada surat.
"Saat ada surat baru saya periksa. Awalnya, saya back up barulah diperiksa," katanya.(*)